Artikel/Opini
Masalah ketimpangan di daerah perkotaan merupakan realitas yang terpampang nyata. Hingga kini, pemandangan yang menunjukkan adanya ketimpangan/kesenjangan sangat mudah ditemukan di perkotaan, apalagi di kota-kota besar.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan di perkotaan yang diukur dengan gini ratio masih cukup tinggi, bahkan selalu lebih tinggi dari angka nasional. Dengan dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden baru pada 20 Oktober lalu, visi untuk mengurangi ketimpangan, termasuk ketimpangan di perkotaan ini semoga dapat terealisasi.
Pada Maret 2024, gini ratio di daerah perkotaan masih sebesar 0,399. Meski menurun sebesar 0,409 dari Maret 2023, angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum pandemi. Padahal, gini ratio secara nasional sudah lebih rendah dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi. Begitu juga dengan gini ratio di daerah perdesaan. Hal ini menunjukkan bahwa masalah ketimpangan di perkotaan belum membaik. Bahkan, masih harus turun 0,008 poin untuk mencapai kondisi ketimpangan seperti sebelum pandemi.
Dilihat dari ukuran ketimpangan lainnya, yaitu ukuran Bank Dunia, hampir 50 persen pengeluaran penduduk di... read more..
Dusun Giriharja di Sumedang, Jawa Barat, menampung limbah dari para produsen perajin tahu dan mengubahnya menjadi biogas untuk disalurkan ke 89 rumah tangga.
Mengunjungi instalasi biogas berbahan baku limbah tahu di Dusun Giriharja, Desa Kebonjati, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, memberi gambaran bagaimana sejumlah pihak bekerja sama menyelesaikan masalah yang dihadapi warga sebuah desa.
Sebagai salah satu desa penghasil Tahu Sumedang, penduduk Dusun Giriharja menghadapi masalah pencemaran sungai akibat limbah beberapa pabrik tahu di wilayahnya. Beberapa pabrik tahu adalah tempat sebagian warga menggantungkan penghidupan mereka dan keluarga.
Di sisi lain, limbah pabrik yang dibuang ke sungai sangat mengganggu karena menimbulkan bau busuk. Pada 2013, Ibu Neni Sintawardhani, seorang peneliti BRIN, menawarkan solusi atas masalah limbah tahu di Dusun Giriharja dengan mengubahnya menjadi biogas dengan teknologi fermentasi anaerob.
Dengan bantuan finansial dari Nanyang Technology University (NTU), Singapura, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) mulai dibangun di lahan milik bersama 11 perajin tahu di Dusun Giriharja. Instalasi biogas yang akhirnya mulai beroperasi pada 2018, menampung... read more..
Di tengah semakin terbukanya diskusi tentang kesehatan mental, masih ada tantangan yang kerap dihadapi oleh laki-laki, terutama terkait dengan kebiasaan bercerita. Bahkan, tantangan ini makin jelas dengan munculnya tren di media sosial yang dipopulerkan dengan frase "laki-laki tidak bercerita, tapi..."Umumnya, tren ini bersifat lucu dan ringan. Namun, di sisi lain, tren ini juga membuka bahwa laki-laki cenderung tidak membicarakan permasalahannya dan kerap menahan emosinya.
Bagi sebagian besar laki-laki, berbagi perasaan dan pengalaman pribadi masih dianggap tabu, bahkan bisa dianggap menurunkan citra "maskulin". Namun, banyak penelitian dan pandangan para ahli yang menyebutkan bahwa berbicara tentang perasaan sebenarnya sangat bermanfaat, baik untuk kesehatan mental maupun hubungan sosial. Lalu, bagaimana laki-laki dapat memulai kebiasaan bercerita ini di tengah stigma lama yang masih melekat kuat?
Kenapa laki-laki perlu bercerita?
Menurut dokter spesialis kesehatan jiwa, dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ berbagi cerita merupakan cara alami untuk mengurangi beban emosi. "Cerita itu cara alamiah/natural untuk seseorang meredakan dan melepaskan emosinya," kata Jiemi kepada Kompas.com, Kamis... read more..
Laki-laki memegang sekitar 70 persen pekerjaan yang mencemari lingkungan di dunia, sehingga banyak yang mengira merekalah yang paling terdampak oleh transisi menuju energi yang lebih bersih. Negara-negara menutup industri kotor dalam upaya untuk melakukan dekarbonisasi dan mencapai target emisi nol bersih, yang berpotensi menghilangkan banyak pekerjaan tradisional yang didominasi oleh laki-laki.
Namun, analisis dari International Monetary Fund (IMF) menunjukkan bahwa perempuan juga berada dalam risiko yang signifikan. Hal ini karena terlalu sedikit perempuan yang mempelajari mata pelajaran sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) yang sangat penting bagi pekerjaan ramah lingkungan di masa depan. Dampak kesenjangan gender dalam transisi hijau ini terlihat jelas di seluruh dunia, termasuk di negara berkembang seperti Indonesia.
Data menunjukkan bahwa perempuan jauh lebih sedikit terlibat dalam pekerjaan ramah lingkungan dibandingkan dengan laki-laki. Di negara-negara maju, hanya sekitar 6 persen perempuan yang bekerja di sektor ramah lingkungan, sementara lebih dari 20 persen laki-laki terlibat di sektor ini. Kesenjangan ini bahkan lebih besar di negara-negara berkembang, di... read more..
Banyak yang mengira pendidikan seks itu pelajaran tentang keintiman. Padahal, ini sama saja dengan menyangka kelas biologi mengajarkan cara berfotosintesis. Anak-anak tidak perlu menjadi pohon untuk memahami biologi, bukan?
Di sekolah kita, buku-buku tentang tubuh manusia masih jadi "bahan terlarang" yang dirasa bisa "menunggu nanti." Tapi, nanti itu kapan? Saat anak-anak sudah mulai mencarinya sendiri? Saat mereka sudah belajar dari Google atau TikTok?
Ironis, anak-anak kita sekarang lebih paham algoritma Instagram ketimbang batasan tubuhnya sendiri. Mereka tahu cara bikin akun YouTube sebelum mengerti apa itu consent.
Konselor sekolah, yang biasanya sibuk menangani soal pacaran remaja, merasa frustrasi. Mereka tahu anak-anak datang dengan pertanyaan-pertanyaan dasar tentang tubuh mereka, tapi institusi sering kali terdiam.
Seringkali yang keluar hanyalah instruksi singkat: "Tanya ke orang tua." Di rumah, pertanyaan itu juga kerap tenggelam.
Ketakutan akan informasi yang terlalu dini membuat pembicaraan ini nyaris mustahil. Ibu-ibu, bapak-bapak cemas, seolah pendidikan seks adalah pintu menuju eksperimen berbahaya.
Padahal, apakah benar bahwa pengetahuan itu yang... read more..
Peringkat PISA Indonesia konsisten turun sejak tahun 2015. Memburuknya kondisi pendidikan Indonesia kini jadi beban yang akan diwariskan di pemerintahan berikutnya.
Perjalanan kepemimpinan baru resmi dimulai pascapelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pada Minggu, 20 Oktober 2024. Di hari berikutnya, Presiden melantik menteri Kabinet Merah Putih yang jumlahnya meningkat dari kepemimpinan sebelumnya, yaitu 49 kementerian. Selanjutnya, diikuti pelantikan 56 wakil menteri sehari setelahnya. Terdapat beberapa perombakan dalam susunan kementerian pada periode pemerintahan saat ini. Tidak ketinggalan pula Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang kini dipecah menjadi tiga kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan teknologi; serta Kementerian Kebudayaan.
Meski urgensi pemecahan kementerian tersebut masih menjadi polemik, di sisi lain ada harapan baru bagi kemajuan pendidikan nasional dengan hadirnya beberapa sosok yang dekat dunia edukasi. Ditunjuknya Prof Dr Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah hingga Stella Christie sebagai Wakil... read more..
Para pemimpin delegasi pada KTT World Water Forum ke-10 berfoto bersama di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Senin (20/5/2024).
Sumber: kompas.id
Dari total luas permukaan bumi, 70 persen adalah air. Namun hanya 3 persen di antaranya yang layak konsumsi.
Forum Air Dunia Ke-10 di Nusa Dua, Bali, 18-25 Mei 2024, telah berakhir. Gelaran internasional tersebut mengambil tema ”Water for Shared Prosperity”, pesan yang menekankan pentingnya air sebagai sumber kehidupan yang harus dikelola secara adil dan berkelanjutan untuk kemakmuran bersama.
Di akhir acara, Forum Air Dunia 2024 melahirkan tiga poin dalam deklarasinya. Pertama, mendirikan center of excellence untuk ketahanan air, terutama jika dikaitkan dengan ancaman perubahan iklim.
Kedua, mendorong pengelolaan sumber daya air untuk pulau-pulau kecil. Ketiga, mengusulkan Hari Danau Sedunia guna mengingatkan untuk melestarikan danau sebagai salah satu sumber air permukaan.
Dengan tema yang berbau keadilan, awalnya saya mengira bahwa isu distribusi atau keadilan akses air akan diangkat dalam forum tersebut. Namun, aspek kerja sama dalam bidang ilmu dan teknologi dalam... read more..
Ilustrasi: KOMPAS/SUPRIYANTO
Pemerintah dapat memprioritaskan alokasi pendanaan iklim untuk mengembangkan sektor pertanian untuk ketahanan pangan.
Sektor pertanian di Indonesia mengalami stagnasi dengan pertumbuhan rata-rata di bawah 3 persen selama 25 tahun terakhir. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan mengingat pentingnya sektor pertanian dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Kementerian Pertanian mengidentifikasi krisis iklim sebagai salah satu faktor utama penurunan kinerja sektor ini. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Kementerian Pertanian merencanakan pembukaan 1 juta hektar sawah baru pada periode 2024–2029. Inisiatif ini dipandang krusial dalam meningkatkan ketahanan pertanian, mencapai swasembada pangan, serta memosisikan Indonesia sebagai pusat pangan global di tengah krisis iklim.
Namun, cetak sawah baru bukanlah solusi mutlak untuk masalah ketersediaan pangan. Langkah ini bisa menjadi ilusi jika tidak diimbangi dengan strategi yang lebih holistik dan berkelanjutan.
Mobilisasi pendanaan iklimPada Forum Berkelanjutan Internasional yang dihelat di Jakarta beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan memperingatkan bahwa perubahan iklim dapat mengurangi... read more..
Ilustrasi:KOMPAS/SUPRIYANTO
Selama puluhan tahun, industri kelapa Indonesia ibarat raksasa tidur, menunggu untuk dibangunkan dan diberdayakan.
Indonesia sudah terlalu lama meng abaikan ”harta karun” yang seharusnya bisa diperoleh dari hilirisasi kelapa. Indonesia saat ini berada di persimpangan sejarah. Di tengah persiapan menyambut pemerintahan baru, kita memiliki target ambisius untuk mencapai status negara maju pada 2045. Lima tahun ke depan menjadi titik kritis dalam meletakkan fondasi pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen per tahun yang menjadi batu loncatan menuju Indonesia maju. Dalam konteks ini, hilirisasi kelapa muncul sebagai salah satu potensi untuk mendorong transformasi ekonomi Indonesia. Mengapa hilirisasi kelapa begitu penting? Jawabannya terletak pada potensi luar biasa yang selama ini terabaikan. Sebagai salah satu produsen kelapa terbesar di dunia, Indonesia memiliki ”harta karun” yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Selama puluhan tahun, industri kelapa Indonesia ibarat raksasa tidur, menunggu untuk dibangunkan dan diberdayakan. Namun, ironi menyapa kita ketika melihat Filipina, yang lebih siap dalam mengurus industrialisasi kelapa, berhasil... read more..
Kota terus menjadi magnet bagi masyarakat untuk melangsungkan kehidupan dan mencari penghidupan, mulai dari menempuh pendidikan, bekerja, membangun relasi keluarga, sosial, bersosialisasi, hingga membentuk aktualisasi diri lainnya. Di saat yang sama, seperti yang dilansir sebagai laporan sementara untuk target 11 dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 11), pemulihan pascapandemi dan krisis iklim terus memberikan dampak yang tidak proporsional di kota-kota di Indonesia, di mana masyarakat miskin perkotaan menerima guncangan terbesar dengan kemampuan adaptasi yang minim. Tantangan pemenuhan SDG 11 semakin terjal. Pada tahun 2022, hampir 1,1 miliar orang tinggal di daerah kumuh atau kondisi yang mirip kumuh di daerah perkotaan, dan diperkirakan sekitar 2 miliar tambahan orang akan tinggal di daerah kumuh atau kondisi yang mirip kumuh dalam 30 tahun ke depan.
Di Indonesia, lebih dari 50% penduduk tinggal di kota dan angka tersebut diperkirakan akan terus mengalami peningkatan. Data World Bank (2019) memperlihatkan lebih dari 70% penduduk Indonesia akan menetap di kota pada tahun 2045. Tren urbanisasi ini memberikan dampak positif bagi ekonomi... read more..