BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Artikel/Opini

Nur Wahidah, SE, MMFungsional Perencana Muda Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan Interpretasi dan pemaknaan atas ajaran agama dalam konteks tertentu dapat memberikan kontribusi bagi berlangsungnya tradisi perkawinan anak, konstruksi sosial akan posisi anak perempuan telah menjadi bagian dari sebuah mata rantai yang dapat berujung pada pernikahan anak. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya pernikahan anak merupakan suatu kerja keras yang harus dimulai dari akarnya, ketidakadilan gender yang sudah diemban oleh perempuan sejak ia dilahirkan. Dalam 5 tahun terakhir (2015-2019), tren perkawinan anak perempuan di Sulawesi Selatan, cukup berfluktuatif, meskipun untuk yang melangsungkan perkawinan pertama sebelum usia 18 tahun menunjukkan tren menurun, sedangkan untuk yang melangsungkan perkawinannya sebelum usia 15 tahun cederung meningkat meskipun persentasenya relatif kecil. Terdapat 20 provinsi dengan prevelensi perkawinan usia anak diatas angka nasional yaitu 11,2%, termasuk Sulawesi Selatan berada pada pada urutan 12 yaitu 14,11 (> rata-rata nasional) Perlu dilakukan upaya sosialisasi tentang dampak perkawinan anak melalui meja mimbar oleh para pemimpin agama yang... read more..
Oleh S. Budi Santoso Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses di mana pemeritah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada, dengan menjalin pola-pola kemitraan antara pemerintah daerah dan pihak swasta guna penciptaan lapangan kerja, serta dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di daerah bersangkutan (Ananda & Susilowati, 2017). Tenaga kerja sebagai pelaku pembangunan dan pelaku ekonomi baik secara individu maupun secara kelompok, sehingga mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam aktivitas perekonomian nasional, yaitu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia, tenaga kerja sebagai salah satu penggerak tata kehidupan ekonomi dan merupakan sumber daya yang jumlahnya cukup melimpah. Indikasi ini bisa dilihat pada masih tingginya jumlah pengangguran di Indonesia serta rendahnya atau minimnya kesempatan kerja yang disediakan. Pengangguran merupakan masalah terbesar bagi suatu negara, karena pengangguran menyebabkan pendapatan dan produktivitas masyarakat rendah yang pada akhirnya akan menimbulkan kemiskinan dan masalah sosial lain. Negara berkembang seringkali dihadapakan pada besarnya angka pengangguran karena sempitnya... read more..
Di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, masyarakat desa Padang Tikar mengelola 76.000 hektar hutan mangroves. Dari bisnis berbasis agroforestri dan lebah madu, masyarakat desa menghasilkan keuntungan bulanan sekitar Rp 325 juta – sebuah contoh bagaimana akses legal terhadap pengelolaan hutan secara lestari dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat pedesaan. Kisah ini, yang diceritakan dalam buku Tosca Santoso tahun 2019 berjudul Lima Hutan, Satu Cerita, menggambarkan salah satu dari banyak cara masyarakat untuk dapat berkembang ketika diberi akses legal untuk mengelola hutan secara lestari. Pertanian dan kehutanan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, banyak masyarakat yang bergantung pada hutan dan lahan pedesaan untuk mata pencaharian pertanian, termasuk banyak masyarakat adat, lebih miskin daripada angka rata-rata nasional. Di antara rumah tangga desa yang berada di dalam atau di sekitar hutan, 1,7 juta dari 9,2 juta tergolong berpenghasilan rendah, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2017. Di masa lalu, lahan hutan yang disediakan oleh pemerintah tidak terdistribusi secara merata antara sektor... read more..
Ibarat ibu kandung, hutan memiliki peran yang sangat besar bagi kehidupan Suku Moi, kelompok masyarakat adat yang menghuni Kampung Malaumkarta di Kabupaten Sorong, Papua Barat. Ini adalah sebuah kampung yang berada di sekitar hutan. Mengingat hutan berada di sekeliling mereka, suku Moi menyebut hutan sebagai Tam Sini. Artinya, ibu kandung yang memberi makan dan minum. “Hutan sudah menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan mereka sehari-hari,” ujar Torianus Kalami, pemuda asli suku Moi dalam sebuah wawancara dengan tim riset Katadata beberapa waktu lalu. Tori – panggilan akrab Torianus - adalah salah seorang pemuda pelopor dari suku Moi. Sejak 2008, dia sudah merintis gerakan dengan mengorganisasi anak muda kampung sebagai ujung tombak untuk memperjuangkan hak atas tanah, hak atas sumber daya alam dan pengetahuan tradisional. “Pemuda adalah tulang punggung. Mereka yang akan berpengaruh dan memberi informasi kepada orang tua di rumah dan dengan sendirinya mengorganisir orang di rumah,” ujarnya. Dia menekankan kehidupan masyarakat Moi dan Papua pada umumnya bergantung pada hutan dan laut sehingga pendekatan masyarakat harus berdasarkan itu. Tori menginisiasi konsep... read more..
Terjadinya pernikahan dini sudah terlalu banyak di Indonesia, tentu perkawinan ini adalah perkawinan yang di bawah usia minimal untuk menikah. Padahal, menikah bukan hanya sekadar saling mencintai, tetapi juga persoalan tentang bagaimana jika kelak mempunyai anak, apakah kita siap untuk merawat dan memberikan hak-haknya. Angka perceraian yang terjadi juga tinggi sekali, apalagi banyak yang mengajukan percerai dimana usia pernikahan belum mencapai 5 tahun dan para penggugat masih dalam usia yang muda. Maka dari itu, pemerintah memutuskan untuk merevisi UU Nomor 1 Tahun 1974 ke UU Nomor 16 Tahun 2019 tentang perkawinan. Dimana sebelum direvisi, usia minimal untuk mengajukan pernikahan adalah 19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk wanita. Setelah mengalami revisi, akhirnya UU menetapkan usia minimal 19 tahun untuk pria dan wanita. Alasan mengapa direvisinya UU ini adalah karena batas usia minimal tidak sejalan dengan perlindungan anak. Alasan lain juga karena banyak praktik perkawinan paksa atau perjodohan paksa yang dilakukan di daerah-daerah pelosok Indonesia. Pencegahan ini bermaksud agar para calon mempelai bisa siap dalam segi psikologis, ekonomi, kesehatan, dan sosiologi,... read more..
Merdeka Belajar yang diluncurkan pemerintah tahun lalu adalah paradigma baru bagi lembaga pendidikan (khususnya pendidikan tinggi) untuk mendukung pembelajaran mandiri. Merdeka Belajar bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis yang mendukung mahasiswa dan Indonesia untuk mampu bersaing secara global. Melalui program ini, para siswa dapat menempuh beragam alur untuk memperoleh pengetahuan dan keahlian. Alur-alur termasuk pengalaman di luar kampus dengan institusi dan industri pendidikan dan non-pendidikan. Pemerintah semakin berupaya agar siswa dengan disabilitas dapat berdaya dalam perjalanan pendidikan mereka. Ini momen yang baik untuk melihat kembali bagaimana institusi pendidikan dan mitra mereka di industri dapat memastikan program ini memberi manfaat bagi siswa-siswa dengan disabilitas. Manfaat bagi mahasiswa dengan disabilitiasDi pendidikan tinggi, paradigma baru pembelajaran ini dikenal sebagai Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kampus Merdeka memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk berkuliah secara tidak konvensional. Dalam kurun waktu tiga hingga enam bulan, mahasiswa dapat memperoleh keterampilan baru... read more..
Pentingnya Kesehatan Mental bagi Remaja IndonesiaBy Nada Zahira Gustiara Pada masa ini, kesehatan mental menjadi isu yang hangat untuk diperbincangkan. Banyak orang yang masih berpikir bahwa Kesehatan hanya berupa Kesehatan fisik semata, mereka belum menyadari bahwa Kesehatan mental juga sangat penting bagi keberlangsungan hidup seseorang. Menurut WHO, Kesehatan mental merupakan keadaan sejahtera dimana setiap individu mampu mewujudkan kemampuannya untuk mengelola stres kehidupan dengan wajar, untuk bekerja secara produktif, serta berperan di komunitasnya. Beberapa macam gangguan Kesehatan mental yang sering ditemukan, antara lain depresi, gangguan bipolar, skizofrenia (halusinasi), dan gangguan kecemasan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menjelaskan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Hal ini dapat disimpulkan, bahwa rata-rata penduduk Indonesia yang mengalami gangguan Kesehatan mental adalah remaja, dimana pada rentang usia tersebut emosi masih belum stabil dan menyebabkan remaja mengalami gangguan Kesehatan mental. Menurut... read more..
Irigasi merupakan sarana utama dalam menunjang produktifitas pertanian. Ketersediaan kecukupan air irigasi merupakan faktor kunci yang menentukan tingkat produktivitas hasil pertanian dan kesejahtetaan petani, yang terkadang menimbulkan konflik di tingkat petani. Untuk menyelesaikan permasalahan pengelolaan irigasi di tingkat petani maka diperlukan pengelolaan irigasi yang berkelanjutan dengan melibatkan partisipasi seluruh stakeholder yang terkait dengan pengelolaan irigasi. Perencanaan partisipasi pengeloaan Daerah Irigasi Salobunne Kabupaten Sopeng dilaksanakan dengan metode Forum Grup Discution (FGD) yang melibatkan unsur perkumpulan petani pemakai air (P3A), Unsur Pemerintah Desa, Tokoh Masyarakat, tenaga pendamping masyarakat,  serta stakeholders lainnya.  Dalam proses pelaksanaan FGD telah disepakati identifikasi permasalahan yang dihadapi, Urutan peringkingan permaslahan, dan alternatif kebijakan dalam menjawab permasalahan utama. Identifikasi permalahan dikelompokkan menjadi 6 aspek , yaitu  (1) aspek kondisi umum Daerah Irigasi, (2) Aspek Sosial Ekonomi, (3) Aspek Tehnis Irigasi, (4) Aspek Kelembagaan, (5) Aspek Usaha tani, dan (6) Aspek Potensi Sumber... read more..
Irigasi merupakan komponen penting dalam menunjang pembangunan pertanian di Indonesia. Ketersediaan air irigasi yang cukup merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat produktivitas hasil pertanian. Di Indonesia, kebutuhan penggunaan air untuk irigasi paling besar dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi air lainnya. Kebutuhan air irigasi diperkirakan sekitar  80% dari total konsumsi air. Kebijakan Pengelolaan Irigasi telah dibagi berdasarkan kewenangan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2015 tanggal 21 April 2015, luas potensial daerah irigasi yang menjadi kewenangan Provinsi Sulawesi Selatan secara keseluruhan adalah 105.666 Ha yang terbagi atas 38 Irigasi permukaan, 2 irigasi rawa dan 27 irigasi tambak. BPS tahun 2018 menunjukkan bahwa luas lahan sawah di provinsi Sulawesi Selatan sebesar 649.190 Ha dan 60,19 % diantaranya merupakan lahan sawah beririgasi. Pengelolaan irigasi menjadi hal yang penting dalam mendukung produktivitas pertanian di Provinsi Sulawesi Selatan. Irigasi memerlukan investasi yang besar untuk membangun sarana dan prasarananya, operasional dan... read more..
Pemahaman bahwa perkawinan anak merupakan salah satu dari bentuk tindak kekerasan terhadap anak masih belum disadari oleh masyarakat di Indonesia. Banyak anak di Indonesia yang menikah di bawah usia 18 tahun karena sebuah kondisi tertentu, beberapa diantaranya adalah karena permasalahan ekonomi, telah melakukan hal yang tidak sesuai dengan norma maupun dikarenakan masalah budaya ataupun norma agama. Di tahun 2020-2021 juga ditemukan puluhan ribu perempuan di bawah usia 18 tahun di Asia dipaksa menikah karena Pandemi Covid-19. Menurut penelitian yang dilakukan Tulodo di Bone, Sulawesi Selatan pada tahun 2019, dampak perkawinan anak yang dapat terjadi adalah gangguan kesehatan mental, perselisihan, perceraian, ketidakstabilan ekonomi dan gangguan kesehatan ibu dan anak, dan putus sekolah. Gangguan kesehatan mental biasanya terjadi pada pernikahan yang terjadi akibat paksaan dari lingkungan di sekitarnya. Selain itu banyak anak di bawah umur yang juga tidak bahagia serta sering mengalami perselisihan dengan pasangannya dan tidak jarang terjadi perceraian. Kesadaran banyak pihak tentang bahaya perkawinan anak sangatlah penting dan perlu terus ditingkatkan apalagi jika kita melihat... read more..

Pages