BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Artikel/Opini

April 28, 2021 - by Wulan Kusuma Wardhan Kantor ini tidak hanya menerapkan kebijakan yang mendukung pekerja perempuan, tetapi juga serius dalam mencegah dan menangani kasus pelecehan seksual yang terjadi di tempat kerja. Kesempatan perempuan Indonesia untuk berpendidikan tinggi dan masuk dunia profesional kian meningkat. Badan Pusat Statistik melaporkan, pada 2018 terdapat 47,95 pekerja perempuan dan angkanya naik menjadi 48,75 juta orang pada tahun berikutnya.    Akan tetapi, pekerja perempuan masih harus menghadapi banyak hambatan dalam menjalani kariernya karena minimnya kebijakan ramah perempuan yang diterapkan di kantor-kantor. Tidak jarang kita mendengar pekerja perempuan yang kesulitan untuk mendapatkan izin cuti haid, mempunyai jam kerja fleksibel, atau mengakses kesempatan berkembang dan menduduki berbagai posisi strategis di perusahaan seperti laki-laki. Hanya sebagian kecil pekerja perempuan yang tidak menemukan kendala-kendala seperti tadi, di antaranya adalah mereka yang bekerja di kantor SOS Children’s Villages Indonesia, sebuah organisasi nonprofit di bidang pengasuhan alternatif berbasis keluarga untuk anak-anak yang... read more..
Membangun Roh Program PROSPPEKAuthor: Dana, Hilda Eveline “Kami percaya data Sistem Administrasi dan Informasi Kampung atau SAIK Plus ini akurat dan selalu diperbaharui karena dikelola oleh kader kampung setempat sehingga bisa menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk merencanakan program pembangunan,” terang Markus Waran, Bupati Manokwari Selatan. Keunggulan SAIK Plus yang dibangun KOMPAK bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari Selatan, Sorong, Fakfak, dan Kaimana sejak 2017 inilah yang mendorong Pemerintah Provinsi Papua Barat mengadopsi SAIK Plus guna mendukung Program Strategis Peningkatan Pembangunan Kampung (PROSPPEK) di seluruh 13 kabupaten/kota mulai 2020. PROSPPEK adalah program yang bertujuan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), melalui perbaikan kesehatan, pendidikan dan peningkatan ekonomi di tingkat kampung dengan memanfaatkan Dana Otonomi Khusus (Dana Otsus) sebesar Rp225 juta/tahun untuk setiap kampung. SAIK Plus sebagai platform digital untuk menyimpan dan memutakhirkan data sosial, kependudukan, dan ekonomi masyarakat yang dikelola kader kampung berperan menyediakan data akurat bagi pemerintah kampung supaya kegiatan perbaikan layanan... read more..
Reses adalah elemen penting bagi anggota parlemen karena berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsinya. Karena itu, reses harus berdampak pada peningkatan kinerja anggota parlemen. Reses Partisipatif merupakan salah satu metode yang diharapkan berkontribusi pada peningkatan kinerja anggota parlemen, sekaligus meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai konstituen kritis dan media dapat berperan sebagai penghubung konstituen dan anggota DPRD, sekaligus mengontrol setiap kebijakan yang dikeluarkan. Sebagai upaya mendukung peningkatan kualitas sumberdaya manusia, khususnya para penyelenggara pemerintahan di Indonesia, PT. Bahana Kreasi Inti (badan usaha yang dikelola oleh Yayasan BaKTI) menyediakan paket pelatihan yang dirancang khusus bagi anggota DPRD. Paket pelatihan ini berfokus pada penerapan metode Reses Partisipatif yang dapat ditambahkan dengan beberapa topik sesuai kebutuhan seperti penganggaran inklusif gender, penyusunan peraturan daerah yang inklusif, dan public speaking. Anda dapat memilih paket pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan waktu. Di masa pandemi, kami juga menawarkan keleluasaan bagi Anda untuk memilih mengikuti pelatihan secara online dan... read more..
SDGs: Kesenjangan masih jadi soal di Indonesia dan ASEANAnindhita Maharrani15/03/2021 08:46 WIB Tahun ini pelaksanaan SDGs (Sustainable Developments Goals) memasuki tahun ke-6. Indonesia membaik jika disandingkan dengan beberapa negara ASEAN. Namun, hingga 2020, upaya untuk mencapai target masih belum optimal, terutama tujuan ke-10. Mengamati papan skor SDGs ASEAN, Indonesia ada di peringkat ke-6 dari 9 negara. Meskipun posisi tak berubah, skor Indonesia pada 2020 sebesar 65,3 naik 20 persen jika dibandingkan tahun 2016. Dari 9 negara itu, hanya Singapura yang skornya turun. Akibatnya, Negeri Singa itu dilompati tiga negara sekaligus, yakni Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Sebaliknya, Thailand loncat tiga anak tangga menjadi yang terbaik di ASEAN. Fenomena lainnya adalah Myanmar dan Kamboja yang naik 45 persen. Pencapaian Myanmar, dan juga Vietnam tak lepas dari keberhasilan mereka mengurangi kemiskinan secara signifikan, seperti disebutkan dalam dalam laporan SDG Localization in ASEAN. Benang merah dari pencapaian SDGs di ASEAN pada 2020 adalah kesenjangan masih menjadi masalah di semua negara. Indikator Tujuan ke-10 ini meliputi kesenjangan dalam pendapatan dan non-pendapatan.... read more..
Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia yang seharusnya dapat membantu masyarakat keluar dari lingkaran kemiskinan. Tetapi angka disabilitas yang tinggi mengisyaratkan bahwa masih banyak masyarakat yang tertinggal meskipun ada perbaikan ekonomi. Melalui Kemitraan Riset Indonesia dan Australia (PAIR), tim peneliti akan mendokumentasikan kehidupan para penyandang disabilitas dan isu-isu yang berdampak pada mereka, terutama selama pandemi COVID-19, dan mengembangkan strategi untuk membantu mengeluarkan mereka dari situasi yang rentan. Hasil penelitian mereka akan memberikan dasar dan bukti bagi pembuat kebijakan untuk mendukung dan memberdayakan para penyandang disabilitas dengan lebih baik. Penelitian tersebut juga menggunakan lensa gender untuk memahami bagaimana perempuan dan laki-laki penyandang disabilitas terkena dampak yang berbeda. Melibatkan isu disabilitas sangat penting untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif, masyarakat yang sehat dan produktif. Tenaga kerja yang sehat dan berpendidikan merupakan kontributor utama pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Namun tingginya tingkat disabilitas di Indonesia dan... read more..
Oleh: Erlis Marlina Talan  FRANSINA Kosat, 60 tahun, seorang wanita tua berjiwa muda yang memiliki kepedulian terhadap kepunahan adat dan tradisi di Mollo. Ia lahir di Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada 4 Agustus 1959. Ia anak bungsu dari lima bersaudara. Anak dari Yosef Kosat dan Veronika Sanit. Ia menikah dengan Markus Koi Teme pada 11 November 1982 dan sudah menjanda sejak suaminya meninggal dunia delapan tahun lalu, 23 Juli 2012. Fransina memiliki empat anak, dua putra dan dua putri. Tiga orang anaknya sudah berkeluarga, sedangkan anak bungsunya masih kuliah di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini ia tinggal bersama dua orang cucunya, Pablo Omenu dan Pedro Omenu. Ia menamatkan sekolah dasarnya di SD Oenak, Noemuti, TTU, sekolah menengah pertamanya di SMP Aurora Kefamenanu, TTU, dan Sekolah Pendidikan Guru di SPG Kristen Soe, Timor Tengah Selatan (TTS). Ibu Sin, panggilan akrabnya, pensiun sebagai guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di SDK Yaswari Kapan 3 setelah mengabdi selama 34 tahun. Pengabdiannya berakhir pada Desember 2019.  Meski sudah pensiun, ia dikontrak Yayasan Swastisari sebagai tenaga guru di SDK Yaswari Kapan 3. Mengingat di... read more..
Sebuah program khusus dari pemprov untuk orang asli Papua dengan memanfaatkan dana otonomi khusus (otsus) untuk mengatasi persoalan gizi buruk. Oleh Dini Hariyanti - Tim Riset dan Publikasi 30 November 2020, 11:30 Kendala geografis, keterbatasan anggaran, infrastruktur yang jauh dari memadai, hingga rendahnya kesadaran masyarakat atas kepemilikan dokumen kependudukan tak menyurutkan semangat untuk menggulirkan program Bangun Generasi dan Keluarga Papua Sejahtera (BANGGA Papua). Tiga tahun sejak diluncurkan, BANGGA Papua terus menghasilkan praktik baik untuk membuahkan generasi emas di Bumi Cendrawasih. Sebelumnya, sebagian orang tua di Papua kurang memperhatikan asupan bagi anak-anaknya sehingga anak-anak kurang sehat. “Sekarang, makanannya teratur sehingga anak jadi sehat. Dulu setengah mati (merawat kesehatan anak),” kata Antonius Choswomanan selaku Kepala Suku Semai di Kabupaten Asmat tentang BANGGA Papua. Pernyataan tersebut menggambarkan inti program ini, yakni program khusus pemprov untuk orang asli Papua dengan memanfaatkan dana otonomi khusus (otsus). Fokusnya, memberikan bekal kepada penduduk asli untuk mengatasi persoalan gizi buruk dan meningkatkan kesehatan anak-anak.... read more..
Dari pengetahuan tentang tempat hewan hidup hingga jenis tumbuh-tumbuhan yang menyediakan manfaat medis, berbagai masyarakat di seluruh dunia memiliki tingkat pengetahuan ahli mengenai lingkungan hidup lokal mereka. Secara umum, penyelidikan ilmiah memberikan informasi yang presisi dan terukur, dihimpun dalam waktu pendek. Tapi “pengetahuan ekologi lokal” ini terbentuk dari pengamatan-pengamatan yang dihimpun dalam waktu yang sangat lama, yang sering kali diwariskan dari generasi ke generasi. Pengetahuan semacam itu bisa berupa hal-hal sederhana, seperti mengetahui tempat-tempat terbaik untuk menangkap ikan, bisa juga meliputi peristiwa-peristiwa yang langka atau ekstrem, seperti banjir atau periode cuaca buruk. Bagi masyarakat pantai yang bergantung pada sumber daya lautan, akumulasi pengetahuan ekologi ini adalah kunci untuk mengumpulkan makanan dan menyambung penghidupan. Tapi pengetahuan ekologi masyarakat tidak mesti, dan memang tidak, berdiri terpisah dari sains. Pengetahuan itu sudah berulang kali “diuji” para ilmuwan, dan kini semakin diakui sebagai aset berharga dalam pengelolaan lingkungan dan biologi konservasi. Pada tahun-tahun belakangan, pengetahuan lebih... read more..
Pandemi COVID-19 telah membawa dampak sosial dan ekonomi yang serius di seluruh Indonesia, tanpa terkecuali perempuan dan anak perempuan. Bahkan, mereka lebih rentan dari kelompok lainnya. Melalui Webinar Series MAMPU “Perempuan dan Pandemi”, cerita-cerita mengenai dampak pandemi terhadap perempuan dan perjuangan mereka dalam mengatasi dampak pandemi diungkap dan didiskusikan dalam tiga sesi webinar yakni pada 16, 23, 30 Juli 2020 lalu. Dalam sambutannya, Kate Shanahan, Team Leader Program MAMPU menyatakan keinginannya agar webinar ini dapat menjadi wadah bagi perempuan di akar rumput dan lembaga non-pemerintah untuk berbagi perspektif dan pengalaman mereka terkait pandemi. Dan pengalaman mereka dapat langsung didengar oleh para pembuat kebijakan, baik di tingkat daerah maupun nasional. Kate Shanahan juga menambahkan, “MAMPU bersama mitranya selama pandemi terus melakukan kegiatan intervensi di lapangan dengan tetap memperhatikan kebutuhan perempuan dan kelompok rentan lainnya melalui pendekatan perspektif gender dan inklusif. Mitra MAMPU menguatkan pengorganisasian kelompok perempuan di desa, membangun ketahanan di komunitas dan melibatkan multi pihak dalam penanganan Covid-19.”... read more..
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, didukung oleh Program MAMPU, mengadakan konferensi nasional bertajuk “Sinergi dan Kolaborasi dalam Pencegahan Perkawinan Anak” pada 2 September 2020. Konferensi yang diselenggarakan secara daring ini bertujuan untuk menyampaikan informasi terkait Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak (Stranas PPA) kepada pemerintah daerah dan jaringan organisasi masyarakat sipil. Pembukaan konferensi dihadiri Aedan Whyatt – Counsellor (Kemiskinan dan Pembangunan Sosial), Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia dan Subandi Sardjoko – Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Bappenas. Subandi menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor yang melibatkan institusi pemerintah dan non pemerintah dalam menjamin keberhasilan upaya penurunan angka perkawinan anak di Indonesia. Sesi pertama konferensi dibuka oleh Woro Srihastuti Sulistyaningrum – Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, dan Olahraga, BAPPENAS, yang menyampaikan tentang masih tingginya perkawinan anak di Indonesia, yaitu sebesar 10,82% (2019). Angka ini diproyeksikan menurun menjadi... read more..

Pages