Artikel/Opini
Sembilan kunci untuk menciptakan SDG Country Platform di Indonesia
Oleh: Francine PickupDeputy Country Director, UNDP Indonesia
Tahukah anda Indonesia adalah negara paling dermawan kedua di dunia, dengan 79 persen orang telah memberikan sumbangan untuk zakat bulan lalu?
Zakat, sebuah sumbangan wajib tahunan berdasarkan hukum Islam, diperkirakan bernilai 16 miliar dolar AS di Indonesia. Ini sepertinya sangat besar, tapi jika setiap orang Muslim yang memenuhi syarat menyumbang 74 dolar setahun, angka itu bisa tercapai. Sekarang, hanya satu persen dari jumlah itu telah dikumpulkan.
Bersama dengan investasi swasta dalam negeri, yang menyumbang hampir separuh dari seluruh pembiayaan di Indonesia, ini merupakan potensi yang sangat besar untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs). Dan ini menjadi pertimbangan utama untuk mengembangkan SDG Country Platform di Indonesia.
Rencana Strategis UNDP 2018-2021 menggagas Country Support Platforms untuk membantu negara-negara merancang dan memberikan solusi terintegrasi untuk SDGs. Platform ini membuka kolaborasi yang lebih luas sesuai dengan kebutuhan masing-masing pelaku.
Orang Indonesia adalah orang... read more..
Saling bunuh, saling bakar sampai... ’sayang kamu semua’: Mantan tentara anak Islam dan Kristen AmbonEndang Nurdin BBC Indonesia
27 Februari 2018
Ratusan anak diperkirakan terlibat dalam konflik paling berdarah Indonesia - Ambon- yang pecah pada 1999, terseret dalam arus kesadisan dan kebengisan perang.
Membunuh dengan berbagai senjata, parang sampai senjata api rakitan, membakar, mengebom, 'tanpa rasa (bersalah) apa-apa' sebagai 'mesin pembunuh', merupakan bagian hidup sehari-hari anak-anak berusia antara sembilan sampai belasan tahun saat itu, selama bertahun-tahun.
Kebencian membara atas nama agama - Islam, Kristen- membuat hidup mereka terkepung di lokasi konflik, dengan hanya satu tujuan "membunuh sebanyak-banyaknya lawan iman."
Pusaran konflik yang begitu dalam membawa mereka hanya pada dua pilihan: Dibunuh atau membunuh.
Dua di antara mereka, Ronald Regang dan Iskandar Slameth, menceritakan perjalanan mereka, berada di 'garis depan' saat konflik dan perjuangan berat menepis bara kebencian dan trauma mengingat orang-orang yang mereka bunuh dan kawan yang telah meninggal.
Keduanya pernah membunuh dengan alasan membela agama dan komunitas masing-masing.
Keduanya pernah disulut... read more..
Belajar dari nelayan Wakatobi: pengetahuan ekologi lokal bisa menyelamatkan dugong
Januari 10, 2018 5.56pm WIB
PenulisLeanne Cullen-Unsworth Research Fellow, Cardiff University Benjamin L. Jones Research Associate at the Sustainable Places Research Institute, Cardiff University Richard K.F. Unsworth Research Officer, Swansea University
Dari pengetahuan tentang tempat hewan hidup hingga jenis tumbuh-tumbuhan yang menyediakan manfaat medis, berbagai masyarakat di seluruh dunia memiliki tingkat pengetahuan ahli mengenai lingkungan hidup lokal mereka.
Secara umum, penyelidikan ilmiah memberikan informasi yang presisi dan terukur, dihimpun dalam waktu pendek. Tapi “pengetahuan ekologi lokal ” ini terbentuk dari pengamatan-pengamatan yang dihimpun dalam waktu yang sangat lama, yang sering kali diwariskan dari generasi ke generasi. Pengetahuan semacam itu bisa berupa hal-hal sederhana, seperti mengetahui tempat-tempat terbaik untuk menangkap ikan, bisa juga meliputi peristiwa-peristiwa yang langka atau ekstrem, seperti banjir atau periode cuaca buruk.
Bagi masyarakat pantai yang bergantung pada sumber daya lautan, akumulasi pengetahuan ekologi ini adalah kunci untuk... read more..
The faculty of fisheries and marine science of Khairun Ternate University in Ternate, Maluku, recently hosted a two-day seminar titled "National II Maritime and Utilization of Small Islands Resources".
Held on Oct. 24-25, the seminar aimed to support the government’s program in improving the tourism sector of Maluku.
“This seminar that talks about maritime and small islands is expected to come up with new development concepts by the end of the event,” said the seminar’s committee head, Imran Taeran.
The seminar was officiated by the university’s rector Husen Alting.
One of the keynote speakers, Prof. Rokhmin Dahuri, discussed about "Marine Development Roadmap to Increase Competitiveness and Standard Economic Growth towards Indonesia as the World’s Maritime Axis."
Meanwhile the second session had two speakers, namely human resources, science and technology and maritime culture coordination deputy Safri Burhanudin and Zulfikar Mocthar who represented the Maritime and Fisheries Ministry.
“Safri talks about the development of marine tourism, national salt industry, waste problem, renewable energy and the latest technology innovation,” said Imran.
The Tourism Ministry also sent... read more..
Pengelolaan hutan berbasis negara dan kelola masyarakat memiliki perbedaan pendekatan. Pengelolaan hutan negara memakai pendekatan berbasis tegakan hutan (sustained yield principle).
Karakter utama pendekatan ini, adalah pengelolaan terpadu bersifat parsial dari kelola ekosistem hutan. Ia bertujuan mengoptimalisasi aspek ekonomi, sosial dan ekologi (sustainable forest management).
Pendekatan ini, mengutamakan penguasaan lanskap ekosistem hutan yang bernilai dari tutupan hutan (kayu) sebagai sumber produksi kayu, non kayu dan jasa-jasa lingkungan melalui keputusan hukum dengan mengkategorikan hutan melalui penentuan kawasan hutan dengan skala luas, (Suhendang, 2013).
Sepenuhnya, pendekatan ini bergantung formalitas hukum sentralistik. Model ini, bertumpu pada pengelolaan lahan hutan skala luas dan tak diiringi kapasitas kelembagaan kuat. Hingga alat utama pengelolaan hutan bersumber dari izin sebagai satu-satunya alat kontrol dan akses terhadap hutan.
Pendekatan ini, terbukti lemah dalam mengontrol laju kerusakan hutan yang muncul dari pembalakan kayu dan pembukaan lahan (land clearing). Situasi ini diperparah lagi dengan tumpang tindih izin yang melahirkan... read more..
Bappeda (Badan Penelitian dan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kota Parepare melakukan inovasi dalam proses perencanaan pembangunan dengan melaksanakan Musrenbang Perempuan dan juga Musrenbang Anak untuk pertama kalinya pada 1-2 Maret 2017 lalu, bertempat di rumah jabatan Walikota Parepare.
Musrenbang Perempuan yang dilaksanakan pada hari kedua, difasilitasi oleh Ibrahim Fattah dari YLP2EM, serta Ghufran H. Kordi dan Puspita Ratna Yanti dari Yayasan BaKTI. Peserta Musrenbang sebanyak 60 orang, terdiri dari organisasi perempuan, kelompok konstituen (KK), kelompok usaha perempuan, petani perempuan, nelayan perempuan, kelompok pengrajin, Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) Polresta Parepare, wakil dari perempuan penyandang disabilitas, serta perencana organisasi perangkat daerah (OPD).
Dalam sambutan pembukaannya, Walikota Parepare Taufan Pawe, menyatakan bahwa, perempuan harus menjadi bagian yang mendorong kemajuan Kota Parepare. “Parepare akan dua kali lebih maju dan lebih baik, karena perempuan dan anak juga sudah dilibatkan dan terlibat dalam perencanaan pembangunan,” ungkap Taufan.
Ruang Perempuan
Pelaksanaan Musrenbang Perempuan dan Anak ini merupakan inovasi... read more..
Penulis : Muh Burhanuddin Burot
Banda adalah sebuah ironi. Bertahun lalu, kalimat pendek itu ialah kesimpulan segera setelah membaca Banda karya Willard A Hanna. Malam kemarin, menyaksikan Banda the dark forgotten trail saya merasakan kegetiran yang hampir serupa. Untungnya, tidak lama, karena diakhir saya menemukan juga, harapan.
Banda memang adalah ironi. Kepulauan Banda, Gugusan kepulauan penghasil pala yang ratusan tahun lalu menggerakan petualang bangsa-bangsa itu kini hanyalah sebuah pojokan sepi di teater sejarah. Hari-hari dimana Rempah-rempah, utamanya Pala, dan Banda mempengaruhi sejarah dan ekspedisi bangsa-bangsa telah ditakdirkan selesai sejak Inggris membawa Pala dan menanamnya di belahan bumi berbeda. Nyatanya episode kegemilangan Banda itupun adalah sebenarnya ironi, betapa tidak kegemilangan Banda pada periode petualangan samudera itu dibayar dengan harga yang sangat mahal oleh penduduk pribumi dan bangsa-bangsa sepanjang Nusantara.
Dalam narasi sejarah bangsa kita sendiri, Banda adalah jua pojokan yang sepi. Banda tak banyak disebut lagi dalam narasi Indonesia setelah Hatta, Sjahrir dan banyak tokoh bangsa ini meninggalkan pengasingan mereka di kepulauan itu.... read more..
“Saya masih percaya bahwa kedisiplinan dalam bentuk kekerasan fisik tidak selamanya merugikan siswa. Buktinya, beberapa siswa saya yang sudah berhasil, kembali menemui saya dan mengucapkan terima kasih atas apa yang telah saya berikan kepada mereka”. (kutipan).
Kalimat di atas adalah salah satu pernyataan yang diberikan oleh guru dalam pelatihan guru SMP mengenai bagaimana memahami dan mengatasi perilaku bullying di sekolah. Menarik untuk disimak bagaimana persepsi yang dimiliki oleh guru mengenai perilaku yang dapat dan tidak dapat diterima di lingkungan sekolah. Standar perilaku ini akan memberikan dampak terhadap bagaimana Guru memberikan respon terhadap perilaku-perilaku siswa yang ada di sekolah.
Sebagai bagian dari kegiatan penelitian pencegahan bullying, yang dilakukan oleh Yayasan Indonesia Mengabdi (YIM) bekerjasama dengan UNICEF, kami juga melakukan kegiatan pelatihan guru mengenai bullying pada bulan April lalu. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada guru mengenai jenis perilaku yang masuk kategori bullying yang dapat terjadi di lingkungan sekolah maupun di kelas. Diharapkan, melalui pelatihan ini, guru menjadi lebih tanggap dan peka dalam mengamati... read more..
LATAR BELAKANG
Kota Makassar adalah kota metropolitan yang tidak luput dari berbagai permasalahan, diantaranya adalah masalah data kependudukan dan pencatatan sipil. Hal tersebut disebabkan oleh urbanisasi yang terus terjadi sehingga jumlah penduduk semakin hari semakin bertambah, diikuti dengan pertumbuhan daerah-daerah kumuh atau marginal. Kependudukan dalam suatu wilayah merupakan isu yang berkaitan dengan komposisi dan distribusi penduduk yang dipengaruhi oleh berbagai komponan diantaranya adalah kelahiran, kematian, perkawinan, perpindahan penduduk. Administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan Dokumen dan Data Kependudukan melalui Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil yang pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Dokumen-dokumen tersebut diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Penduduk Kota Makassar masih banyak yang kesulitan untuk mengakses pelayanan tersebut, yang dalam program ini difokuskan untuk Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el), Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran dan Kartu Anak Makassar (KAM). Dokumen-dokumen tersebut dibutuhkan untuk mendapatkan hak-... read more..
“Banyak yang terpilih tapi sedikit yang terpanggil. Banyak yang mau bergerak tapi sedikit yang peduli”.
Sebuah motto yang penuh makna yang diyakini oleh Wulan, Kader Desa Demit, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Di usianya yang masih muda, Wulan terpilih sebagai Kader Desa untuk program KIAT Guru (Kinerja dan Akuntabilitas Guru) di desa tempat kelahirannya. Tidak mudah menemukan Kader Muda potensial yang tetap memilih tinggal di desa dan mengabdi untuk daerahnya, dan salah satunya yang peduli adalah Wulan.
Keterlibatan nona muda ini sebagai Kader di Desa Demit berawal dari pertemuan Sosialisasi Program KIAT Guru (Kinerja dan Akuntabilitas Guru) yang dilaksanakan di Rumah Adat Desa Demit sekitar bulan November 2016. Wulan tidak menyangka kehadirannya di pertemuan itu mengundang harapan warga untuk memilihnya sebagai Kader Desa.
Menurut Pemuka Agama Desa Demit, Pak Dinas, program KIAT Guru mampu mempertemukan berbagai kepentingan di desa. Terutama antara orang tua murid dan pihak sekolah, jadi dibutuhkan orang muda yang gesit untuk mengurusnya. “Wulan itu masih muda, belum ada pendamping dan cukup waktu luang untuk membantu Fitri (Fasilitator Masyarakat... read more..