BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Sembilan kunci untuk menciptakan SDG Country Platform di Indonesia

Sembilan kunci untuk menciptakan SDG Country Platform di Indonesia

Oleh: Francine Pickup
Deputy Country Director, UNDP Indonesia

Tahukah anda Indonesia adalah negara paling dermawan kedua di dunia, dengan 79 persen orang telah memberikan sumbangan untuk zakat bulan lalu?

Zakat, sebuah sumbangan wajib tahunan berdasarkan hukum Islam, diperkirakan bernilai 16 miliar dolar AS di Indonesia. Ini sepertinya sangat besar, tapi jika setiap orang Muslim yang memenuhi syarat menyumbang 74 dolar setahun, angka itu bisa tercapai. Sekarang, hanya satu persen dari jumlah itu telah dikumpulkan.

Bersama dengan investasi swasta dalam negeri, yang menyumbang hampir separuh dari seluruh pembiayaan di Indonesia, ini merupakan potensi yang sangat besar untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs). Dan ini menjadi pertimbangan utama untuk mengembangkan SDG Country Platform di Indonesia.

Rencana Strategis UNDP 2018-2021 menggagas Country Support Platforms untuk membantu negara-negara merancang dan memberikan solusi terintegrasi untuk SDGs. Platform ini membuka kolaborasi yang lebih luas sesuai dengan kebutuhan masing-masing pelaku.

Orang Indonesia adalah orang yang dermawan, dan terdapat potensi besar untuk zakat dan investasi swasta untuk mendukung SDGs. Pada saat yang sama, pendanaan dari mitra pembangunan internasional menurun dan Pemerintah mengalami defisit anggaran yang mencegah investasi infrastruktur senilai 353 miliar dolar yang dibutuhkan. Hanya 23 juta dolar telah disalurkan untuk investasi dampak, industri global yang berpotensi satu triliun dolar yang masih dalam tahap awal di Indonesia.

Tantangan bagi UNDP Indonesia adalah menarik sumber daya ini ke tempat yang membutuhkan, yaitu untuk mendukung SDGs. Respon kami, Innovative Financing Lab, adalah Country Support Platform untuk mendukung Agenda 2030.

Dengan fokus baru pada tantangan pembiayaan SDG, jelas bahwa kami harus bekerja secara berbeda. Kami mencari mitra, termasuk investor komersial, dan mulai bekerja dengan cara yang sangat kolaboratif. Kami menghilangkan penghalang antara unit dan berinvestasi untuk keahlian dan profil baru, termasuk ahli keuangan Islam dan kaum muda. Sebuah platform menyediakan solusi untuk mengkonsolidasikan dan meningkatkan skala beberapa inisiatif yang sedang berjalan ke dalam serangkaian layanan dan kerjasama yang terbuka.

Badan Amil Zakat Nasional, yang bertanggung jawab atas penyaluran zakat kepada masyarakat miskin berkomitmen untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Foto: UNDP Indonesia

Ruang kolaboratif: Ini melibatkan PBB, Pemerintah, sektor swasta dan masyarakat madani di Indonesia dan di seluruh dunia untuk menghasilkan solusi yang lebih baik untuk mencapai SDGs.
Kemitraan adalah intinya: Kami meminta sektor perbankan, bisnis, pemerintah, dana keagamaan, filantropis dan investor, lembaga keuangan internasional dan masyarakat madani untuk terlibat. Partisipasi mencakup penyelenggaraan kegiatan, penyediaan dana, bantuan staf, mitra investasi dan penyediaan tempat.
Menguji dan meningkatkan skala inovasi: Platform ini menguji coba solusi baru yang dapat direplikasi di dalam dan di seluruh Indonesia. Platform ini juga memberi saran pada investasi skala besar untuk memastikan agar mereka lebih berkelanjutan dan inklusif.
Memiliki jejaring: Platform ini merupakan bagian dari platform jejaring horizontal, terhubung dengan negara-negara lain, di mana negara dapat saling membimbing melalui Kerjasama Selatan-Selatan.
Berfokus pada pembiayaan SDG: Dengan berfokus pada pembiayaan, kami merespons permintaan dan mampu menghasilkan hasil yang nyata. Ruang lingkup platform adalah merancang instrumen pembiayaan, menginformasikan investasi, mengembangkan dan memberi masukan kebijakan dan berbagi pengetahuan.
Diposisikan untuk inovasi maksimal: Memposisikan platform di dalam dan di luar pemerintah berarti dapat memanfaatkan perubahan dan bebas berinovasi.
Pengembangan kapasitas: Keterampilan dalam platform mencakup pemikiran dan desain sistem, pengukuran dampak SDG, investasi swasta dan keuangan Islam, solusi teknologi dan web.
Berkelanjutan: Perkiraan biaya tahunan adalah antara 450.000 dolar AS dan 1 juta dolar AS, tergantung pada tingkat ambisi. Model bisnis didasarkan pada kombinasi hibah dan biaya untuk layanan, dengan ketergantungan pada biaya untuk layanan yang meningkat seiring berjalannya waktu. Kebijakan penetapan harga telah dikembangkan dan pengecualian sedang dipersiapkan untuk memungkinkan penyediaan layanan ke sektor swasta.
Terintegrasi: Sejalan dengan reformasi PBB, UNDP bertindak sebagai integrator dalam platform, mempertemukan para mitra dan pendekatan sistem yang luas terhadap SDG, memberikan ruang untuk inovasi dan menguatkan peran Kepala Perwakilan PBB di Indonesia.

Melalui platform ini, kami tidak berfokus pada kekurangan dana melainkan menyajikan SDGs sebagai peluang investasi satu triliun dolar. Minat para mitra dan momentum seputar kegiatan ini membuat kami terkejut.

"Begitu kami mulai berdiskusi dengan UNDP, kami menyadari bahwa ketika anda berbicara tentang SDGs, anda berbicara tentang zakat," kata Zainulbahar Noor, Wakil Ketua BAZNAS. " Kami bekerja sama dalam inklusi zakat: saat kami mengumpulkan zakat melalui layanan perbankan tanpa kantor cabang, kami dapat menggunakan dana tersebut untuk SDGs dengan UNDP."

Saya akan menyimpulkan dengan kata-kata Anita Nirody, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia:

Untuk pertama kalinya, Perserikatan Bangsa-Bangsa di Indonesia, melalui UNDP's Country Support Platform/Innovative Financing Lab, memiliki kesempatan luar biasa untuk menguji instrumen keuangan baru dan membuka sumber daya signifikan dari beberapa sumber swasta dan keagamaan untuk mendukung implementasi SDG. Layanan dan pengetahuan yang dihasilkan oleh platform ini akan memberi manfaat bagi Indonesia dan lembaga PBB lainnya yang mengerjakan solusi inovatif dan terintegrasi untuk SDGs.

Kami sangat antusias dengan prospek SDG Country Platform yang sangat sesuai dengan konteks Indonesia. Kami ingin mendengar dari Country Office lain dan belajar dari pengalaman mereka dalam mengembangkan platform mereka.

Sumber: http://www.id.undp.org/content/indonesia/id/home/presscenter/articles/2018/sembilan-kunci-untuk-menciptakan-sdg-country-platform-di-indones.html?cq_ck...