Pusat Unggulan untuk Pertanian Tahan Perubahan Iklim
- Read more about Pusat Unggulan untuk Pertanian Tahan Perubahan Iklim
- Log in to post comments
- 304 reads
Indonesia sadar betul sebagai negara kepulauan dimana kegiatan ekonomi masyarakat bertumpu pada sumber daya alam dan sangat rentan terhadap perubahan iklim. Untuk itu Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebagai kontribusi pada penurunan emisi GRK secara global pada tahun 2020 sebesar 26% dengan upaya sendiri jika dibandingkan dengan garis dasar pada kondisi Bisnis Seperti Biasa (BAU baseline) dan sebesar 41% apabila ada dukungan internasional dan target ini kemudian ditambah menjadi 29% untuk upaya sendiri di tahun 2015.
Indonesia sadar betul sebagai negara kepulauan dimana kegiatan ekonomi masyarakat bertumpu pada sumber daya alam dan sangat rentan terhadap perubahan iklim. Untuk itu Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebagai kontribusi pada penurunan emisi GRK secara global pada tahun 2020 sebesar 26% dengan upaya sendiri jika dibandingkan dengan garis dasar pada kondisi Bisnis Seperti Biasa (BAU baseline) dan sebesar 41% apabila ada dukungan internasional dan target ini kemudian ditambah menjadi 29% untuk upaya sendiri di tahun 2015.
KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menyelenggarakan 12 festival selama tahun 2016. Festival-festival tersebut tersebar di dua pulau utama Nusa Tenggara Barat yakni Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Kaum Muda Sadar Desa merupakan salah satu bagian dari program yang akan dikembangkan oleh Konsorsium Hijau. Namun hal tersebut juga kembali ditekankan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Lombok Timur dalam sambutan saat membuka Diskusi Kabupaten di ruang pertemuan Bappeda Kabupaten Lombok Timur. Dalam sambutan beliau dana desa yang diterima dari pemerintah pusat merupakan potensi besar untuk pembangunan desa. Namun yang lebih penting adalah bagaimana pengelolaan dan memanfaatkan dana tersebut, sehingga memberikan dampak positif pada masyarakat.
Indonesia memiliki Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang cukup besar diantaranya; mini/micro hydro sebesar 450 MW, Biomass 50 GW, energy surya 4,80 kMh/m2/hari, energy angin 3-6 m/det dan energy nuklir 3 GW (Kementerian ESDM, 2015). Potensi ini merupakan kekayaan alam yang bernilai strategis dan sangat penting untuk mendukung keberlanjutan kegiatan ekonomi.
Universitas Mataram sebagai salah satu mitra konsorsium PETUAH dalam proyek Hibah Pengetahun Hijau MCA – Indonesia yang memiliki peran sebagai pusat pengetahuan hijau terkait dengan perubahan iklim akan mengembangkan pusat keunggulan (center of excellence/CoEs) untuk Climate Resilience Agriculture (CLEAR) di Nusa Tenggara Barat.