Universitas Mataram sebagai salah satu mitra konsorsium PETUAH dalam proyek Hibah Pengetahun Hijau MCA – Indonesia yang memiliki peran sebagai pusat pengetahuan hijau terkait dengan perubahan iklim akan mengembangkan pusat keunggulan (center of excellence/CoEs) untuk Climate Resilience Agriculture (CLEAR) di Nusa Tenggara Barat.
Tantangan tentang perubahan iklim yang terjadi saat ini paling berat khususnya pada bidang pertanian. Petani selalu menggunakan bahan kimia bersifat racun bagi organisme (hama dan pathogen) penggunan pupuk dengan intensitas tinggi, tanpa pasokan unsur mikro, menyebabkan terjadinya pengurasan unsur mikro di dalam tanah, produktivitas lahan menurun (terjadi degradasi lahan), ketidak-imbangan ketersediaan unsur hara berdampak pada penurunan kuantitas dan kualitas produksi pertanian (bahan pangan). Cara itu terbukti tidak menyelesaikan masalah secara tuntas, bahkan cenderung menimbulkan masalah baru yang lebih sulit diatasi; dan menghasilkan produk yang tidak sehat dikonsumsi (meracuni konsumen), apabila dibiarkan, secara terus menerus dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap kualitas tanah, pencemaran lingkungan dan kualitas dari hasil produksi.
Berangkat dari pertimbangan ini, PETUAH mencoba mengembangkan model yang menitik beratkan pada Usaha Tani Sehat (MUS). Usaha tani yang diterapkan berbasis pada pertanian yang sehat yang aplikatif dan adaptif terhadap perubahan iklim yang terjadi. MUS difokuskan untuk mengatasi masalah teknis usaha tani secara terpadu dan sinergis dengan memanfaatkan sumberdaya alam lokal.
Model Usahatani Sehat (MUS) bertujuan untuk menghasilkan produk pertanian (pangan) yang sehat untuk di konsumsi, sehat lingkungan dan pikiran. Konsep organic farming hampir sama dengan MUS akan tetapi konsep dari MUS lebih menekankan terhadap pemanfaatan dari sumberdaya lokal alami, dengan konsep ini akan terbentuk petani yang mandiri, ekonomis, dan ramah lingkungan.
- Log in to post comments
- 387 reads