BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Artikel/Opini

Oleh Nuran Wibisono "Kami bukan orang Manggarai, kami adalah Suku Komodo”. Muchdar, pemuda berumur kisaran seperempat abad, menegaskan hal tersebut di Pulau Komodo ketika saya bertanya-tanya mengenai Suku Komodo. Ia menegaskan perbedaan sukunya dengan suku-suku yang mendiami Flores, Nusa Tenggara Timur, entah itu Manggarai, Flores, Bugis, atau Bima. Secara fisik, masyarakat Suku Komodo memang berkulit lebih cerah ketimbang masyarakat Flores yang berkulit lebih gelap. Bahasa yang mereka gunakan pun berbeda, baik secara logat hingga perbendaharaan kata. Padahal, secara teritorial, mereka berada dalam satu daerah administrasi yang sama. Di Desa Komodo, masyarakat Suku Komodo merupakan mayoritas, sedang sisanya adalah peranakan Bugis atau Bima. Penduduk di sini rata-rata berprofesi sebagai nelayan. Sebagian kecil bekerja sebagai pembuat dan penjual suvenir khas pulau Komodo. Ada pula beberapa anak muda yang bekerja di restoran di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Hal ihwal mengenai Suku Komodo yang memiliki populasi sekitar dua ribu orang memang luput dari perhatian masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Meskipun belakangan ada hajatan seperti “New 7 Wonders of Nature” yang... read more..
Media dan Iklan Politik Oleh: Fajar Kurnianto 1 Komentar FacebookTwitter  JADWAL kampanye pemilu belum masuk, tetapi iklan-iklan partai-partai politik sudah bermunculan di pelbagai media, terutama di televisi. Para pengiklan politik itu berdalih tidak ada ketentuan yang dilanggar karena tidak ada unsur-unsur kampanye di dalamnya.  Media memang memiliki kemampuan untuk memengaruhi opini publik dan perilaku masyarakat (Klapper, 1960). Media dianggap memiliki peran yang sangat penting dalam mentransmisi (relaying) dan menstimulasi permasalahan politik (Negrine, 1996). Hal ini menjadi sangat penting dalam kampanye politik (Deacon & Monk, 2002). Cakupan yang luas dalam masyarakat  membuat media massa dianggap sebagai salah satu cara yang sangat efektif dalam upaya mengomunikasikan program kerja.Televisi dan internet  Dalam konteks ini, pemilik media yang berafiliasi ke politik tentu saja menjadi pihak yang paling diuntungkan. Ia bisa saja mengiklankan partai politiknya lebih intensif daripada partai-partai lainnya dengan biaya yang sangat kecil, malah mungkin tidak berbiaya sama sekali. Berbeda dengan partai-partai lain yang harus merogoh kocek cukup besar... read more..
Bonus Demografi Berlanjut Oleh: Sri Moertiningsih Adioetomo 0 Komentar FacebookTwitter  PROYEKSI penduduk Indonesia 2010-2035 yang diresmikan Presiden 29 Januari 2014 memperlihatkan bahwa bonus demografi berlanjut, jendela peluang melebar 2020-2035, dan angka ketergantungan 47 per 100 pekerja. Hal yang meleset adalah momentum terbukanya jendela peluang (Kompas, 16 Januari 2014). Menjelaskannya tidak cukup hanya dari hasil regresi, tetapi juga harus mendalami perubahan perilaku melahirkan dan perubahan pola kematian. Mari kita memanusiakan angka. Indonesia menikmati bonus demografi sebagai dampak keberhasilan program KB dan peningkatan upaya kesehatan dengan menurunnya angka kelahiran (TFR) dan meningkatnya usia harapan hidup. Di sini terjadi peningkatan tajam proporsi penduduk usia produktif. Transisi demografi ini menyumbang 30 persen keajaiban ekonomi Asia Timur, termasuk Indonesia (Bloom dkk, 2003). Dikaitkan dengan stabilnya pertumbuhan ekonomi, Indonesia menghasilkan kelas menengah cukup besar sehingga berhasil mengatasi tantangan krisis keuangan global 2008 yang antara lain karena besarnya konsumsi domestik. Dibandingkan jumlah anak banyak masa lalu, keluarga dengan... read more..
Penulis:  Halilintar Lathief, Universitas Negeri Makassar Pulau Sulawesi didiami berbagai suku bangsa utama, yaitu Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, Buton, Gorontalo, Duri, Mamasa, Mori, Mekongga, Kulawi, Kaili, Tolaki, Same Bajo, dan sebagainya.  Tiap-tiap sukumempunyai bahasa dan kekhasan budaya. Manakala kita mencermati petaSulawesi, maka kita akan melihat bentukan yang aneh dan kompleks yangacap digambarkan berbentuk anggrek, laba-laba mabuk,  seekor kalajengking berbisa, raksasa tanpa kepala, atau merupakan seseorang yang tengah main pencak. Ia menghadap ke depan, ke Lautan Teduh yang maha luas itu, layaknya seorang pahlawan yang gagah perkasa dalam melakukan penjagaan terhadap wilayah NKRI. Letak geografis Sulawesi memperlihatkan betapa Sulawesi berada di lintasan perjalanan baik secara regional maupun internasional. Jalur-jalur perjalanan telah terbentuk bahkan beberapa diantaranya telah digunakan  secara berabad-abad. Peranan historis Makassar... read more..
Every year, 50 Indonesians are selected to undertake postgraduate studies in New Zealand under the New Zealand-ASEAN Scholars (NZ-AS) Award programme as part of the New Zealand Government's development aid to Indonesia. Priority is given to applicants from Eastern Indonesia, to those studying renewable energy (especially geothermal), as well as applicants from other sectors which contribute to sustainable economic development within Indonesia.     "New Zealand is a great country for studying and living and has so many things to offer including a spotless environment,  pleasant people, great chocolate, and the most stunning views ever." Renny Ernawati   Renny Ernawati and Janet Hursepuny are two of the many New Zealand ASEAN Scholars (NZ-AS) Awardees currently studying in New Zealand.  They were among the 50 Awardees selected in 2011 and after completing intensive English language training in Indonesia, they began their studies in New Zealand in 2013.  Renny is a midwife with the NTT Provincial Health Department in Kupang who is currently studying for a post-graduate diploma in Midwifery at the Auckland University of Technology (AUT), while Janet,... read more..
    Kamis, Jan 23 2014    Ditulis oleh  amex Jika mencermati pada perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara sepuluh tahun terakhir, justeru memperlihatkan suatu kondisi yang lebih dominan terjadinya gesekan-gesekan konfliktual ketimbang nuansa harmonis masyarakat. Anggapan banyak pihak mengenai adanya krisis pemerintahan dan tuntutan reformasi (tanpa platform yang jelas) telah menimbulkan berbagai ketidakmenentuan dan kekacauan. Acuan kehidupan bernegara (governance) dan kerukunan sosial (social harmony) menjadi berantakan dan menumbuhkan ketidakpatuhan sosial (social disobedience). Dari sinilah berawal tindakan-tindakan anarkis, pelanggaran-pelanggaran moral dan etika,  pelanggaran hukum dan meningkatnya kriminalitas. Ketika kondisi ini terus terjadi secara berkepanjangan dan tidak jelas  kapan  krisis ini akan berakhir, para pengamat hanya bisa mengatakan bahwa bangsa kita adalah “bangsa yang sedang sakit”. Sifat pluralistik bangsa kita  belum memberi ruang yang ideal bagi berkembangnya budayabangsa dan  agama yang dianut oleh warganegara. Dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan sukubangsa dan kebudayaan agama,... read more..
Otsus Papua dan Penyelesaian Konflik Ivan Hadar   dok / Belum ada pemahaman bersama dari pihak-pihak yang terlibat konflik terhadap eksistensi Otsus. Di Indonesia, hanya Aceh dan Tanah Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat) yang diberikan status otonomi khusus (otsus). Meskipun demikian, terdapat perbedaan mendasar tentang latar belakang pemberian otsus kepada Aceh dan Tanah Papua.   Di Aceh, konflik politik berkaitan dengan tuntutan kemerdekaan ini diselesaikan terlebih dahulu sebelum penerapan otsus. Otsus di Aceh adalah kesepakatan produk bersama pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, sehingga pelaksanaannya pun dipahami bersama sebagai bentuk tindak lanjut penyelesaian konflik. Hal ini berbeda dengan yang terjadi di Papua. Otsus Papua tidak dapat dikatakan sebagai bentuk kesepakatan bersama, tapi produk dari pemerintah pusat untuk meredam artikulasi ketidakpuasan yang terjadi di Papua. Jika Otsus Aceh adalah bentuk tindak lanjut dari penyelesaian konflik, Otsus Papua dibuat sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik. Akibatnya, belum ada pemahaman bersama dari pihak-pihak yang terlibat konflik terhadap eksistensi Otsus. Bagi pemerintah pusat, Otsus adalah... read more..
BaKTI kembali mengajak individu, lembaga, kelompok masyarakat, pemerintah daerah, program donor, siapa saja untuk bergabung dalam pencarian Praktik Cerdas 2014!  Praktik Cerdas adalah kegiatan yang dilakukan bersama-sama dan berhasil menjawab tantangan pembangunan di sekitar kita. Mulai dari mengolah tanaman pangan lokal, mengelola koperasi, membangun desa sehat tanpa rokok, membentuk badan usaha pengelola air bersih, mengembangkan biogas murah meriah, hingga melakukan pendataan masyarakat miskin berbasis masyarakat untuk program tuntas pendidikan dasar.  Berbagai inisiatif keren yang berhasil ini penting untuk diketahui banyak pihak agar lebih banyak orang dapat belajar dari pengalaman mereka yang telah berhasil. Belajar dari kegiatan yang berhasil selain dapat membantu kita menjawab tantangan serupa yang sedang dihadapi, juga bisa menghemat biaya, waktu dan tenaga.  Untuk bisa disebut Praktik Cerdas, BaKTI menggunakan 5 kriteria sederhana: inovatif, berdampak nyata, partisipatif, berlanjut, akuntabel, dan berpihak pada rakyat miskin dan berkeadilan gender.  Bila Anda sedang mengerjakan sebuah inisiatif yang berhasil menjawab tantangan pembangunan di... read more..
Pertengahan Desember lalu BaKTI kembali menampilkan praktik – praktik cerdas, inspirator dan pemimpin yang luar biasa dari kawasan timur Indonesia, dan untuk pertama kalinya acara ini diadakan di Jakarta, yang dimaksudkan untuk memberi inspirasi bagi para pengambil kebijakan di pusat. Dengan Tema Kaya Tangguh dan Inspiratif, kami ingin menunjukan kekayaan sumber daya di KTI, ketangguhan masyarakat yang berada di daerah KTI dan juga menunjukan bahwa Kawasan Timur Indonesia juga memiliki banyak solusi inspiratif yang bisa memecahkan masalah-masalah sosial dan pembangunan. Suara KTI dilaksanakan di gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta. Acara ini dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Hj. Winarni Monoarfa yang adalah Ketua Pokja Forum KTI berharap bahwa Inspirasi yang akan disampaikan oleh para inspirator praktik cerdas dan pemimpin dari Timur Indonesia akan mengubah persepsi nasional mengenai Kawasan Timur Indonesia yang kerap dipandang sebagai sebuah daerah tertinggal dan membuka wawasan para tamu mengenai banyak hal yang luar biasa yang terjadi di KTI.  ”Kegiatan kami kali ini bertajuk Suara dari Timur: Kaya, Tangguh, dan Inspiratif. Kami memilih tema ini untuk mengubah persepsi... read more..
Situasi Pangan 2014 Oleh:  Dwi Andreas Santosa 0 Komentar FacebookTwitter  MELEWATI tahun 2013 dan memasuki tahun 2014 target swasembada pangan oleh pemerintah untuk lima komoditas utama, yaitu beras, jagung, kedelai, gula, dan daging sapi, semakin jauh ”panggang dari api”. Produksi padi memang membaik di tahun 2013 karena faktor alam berupa kemarau basah sepanjang tahun dan harga gabah di tingkat petani yang relatif tinggi, yaitu berkisar Rp 3.700-Rp 4.000 per kilogram, sehingga petani bergairah menanam padi. Akibatnya luas panen padi meningkat 325.000 hektar yang menyebabkan produksi gabah meningkat tajam menjadi 70,87 juta ton gabah kering giling (GKG) atau 2,62 persen dibandingkan tahun 2012. Peningkatan produksi padi juga disumbangkan oleh peningkatan produktivitas sebesar 0,10 kuintal per hektar menjadi 51,46 kuintal per hektar. Peningkatan produksi padi ini mampu menekan impor beras menjadi hanya 0,43 juta ton (Januari-November 2013) (BPS, 2014), atau penurunan hampir 1,4 juta ton. Penurunan impor juga disebabkan stok beras yang masih cukup tinggi karena impor beras 1,8 juta ton selama dua tahun berturut-turut, yaitu tahun 2011 dan 2012. Selain padi, impor... read more..

Pages