BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Jejak-Jejak Perkembangan Pemerintahan dan Politik di Sulawesi

Penulis:  Halilintar Lathief, Universitas Negeri Makassar

Pulau Sulawesi didiami berbagai suku bangsa utama, yaitu Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, Buton, Gorontalo, Duri, Mamasa, Mori, Mekongga, Kulawi, Kaili, Tolaki, Same Bajo, dan sebagainya. 

Tiap-tiap sukumempunyai bahasa dan kekhasan budaya. Manakala kita mencermati petaSulawesi, maka kita akan melihat bentukan yang aneh dan kompleks yangacap digambarkan berbentuk anggrek, laba-laba mabuk,  seekor kalajengking berbisa, raksasa tanpa kepala, atau merupakan seseorang yang tengah main pencak. Ia menghadap ke depan, ke Lautan Teduh yang maha luas itu, layaknya seorang pahlawan yang gagah perkasa dalam melakukan penjagaan terhadap wilayah NKRI.

Letak geografis Sulawesi memperlihatkan betapa Sulawesi berada di lintasan perjalanan baik secara regional maupun internasional. Jalur-jalur perjalanan telah terbentuk bahkan beberapa diantaranya telah digunakan  secara berabad-abad. Peranan historis Makassar dan Buton sebagai pusat dari jalur rempah sejak abad pertengahan, memberi citra tersendiri dalam tradisi perjalanan dunia yang mencantumkan kawasan dalam peta-peta tua yang ada.

Posisi strategis dan potensi yang dikandungnya menjadikan kawasan ini menjadi ajang perebutan hegemoni dari masa ke masa. Manusia-manusia yang mendiami pulau ini mengalami pergolakan seakan tidak pernah berhenti. Mulai perebutan hegemoni diantara kerajaan-kerajaan yang pernah ada di pulau ini, kedatangan para pedagang dan bangsa asing yang kemudian diantaranya koloni di tempat ini, hingga masa kemerdekaan Republik Indonesia pun masih terjadi berbagai pertikaian. Ketika proklamasi kemerdekaan Reublik Indonesia telah dikumandankan, justru pulau Sulawesi dijadikan tumpuan perlawanan penjajah untuk mematahkan kesatuan NKRI dengan membentuk Negara Indonesia Timur hingga tahun 1950.  

Makalah ini mencoba melihat posisi orang-orang Sulawesi dalam arus globalisasi yang sedang berlangsung, khususnya untuk memperlihatkan bagaimana orang Sulawesi dalam penataan kehidupan sosial yang lebih baik dari masa ke masa; dan merumuskan suatu rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut pada kota-kota/komunitas di Sulawesi saat otonomi daerah dalam proses desentralisasi yang sedang berlangsung di Indonesia.

Selengkapnya ...