BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Artikel/Opini

Annisa Nurul UmmahStaf Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Badan Pusat Statistik Survei terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan masalah gizi dan tumbuh kembang anak masih menjadi hambatan besar bagi pemerintah Indonesia untuk mendongkrak kualitas sumber daya manusia. Secara statistik pada September 2019, angka kemiskinan Indonesia menjadi 9,22 persen, turun 0,19 persen dibanding Maret 2019. Namun pada akhir Desember lalu BPS merilis prevalensi bayi di bawah lima tahun yang menderita stunting (bertubuh pendek) mencapai 27,7 persen pada 2019. Artinya 28 dari 100 balita masih memiliki tinggi badan kurang dari ukuran normal. Walau angka tersebut turun sekitar tiga persen dibanding tahun sebelumnya, tapi jumlah tersebut tetap tinggi karena WHO menetapkan batas atasnya 20%. Dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah menargetkan angka stunting turun lebih drastis menjadi 19 persen pada 2024. Selain intervensi langsung untuk meningkatkan status gizi ibu mengandung dan anak, untuk mengatasi stunting, akses pada air bersih, penanggulanan kemiskinan dan ketimpangan gender serta edukasi orang tua mengenai gizi, sangat penting untuk... read more..
oleh M Ambari 19 February 2020 Produksi sub sektor perikanan budi daya selama ini selalu bergantung kepada hasil budi daya rumput laut yang mendominasi produksi hingga lebih dari 60 persen. Produksi tersebut, berasal dari berbagai daerah, utamanya sentra produksi rumput laut Namun, kendala yang dihadapi saat ini adalah ketersediaan bibit rumput laut dengan kualitas tinggi yang bisa tahan terhadap serangan penyakit. Bibit seperti itu bisa dihasilkan melalui pengembangan dengan teknologi kultur jaringan Saat ini, daerah yang sudah berhasil memproduksi rumput laut kultur jaringan dengan standar nasional tercatat baru dilakukan Lampung. Keberhasilan tersebut ingin ditularkan Pemerintah ke berbagai daerah lain, terutama sentra produksi rumput laut Salah satu yang diharapkan berkembang itu, adalah Kabupaten Sumba Timur yang kini sudah memiliki sentra kelautan dan perikanan (SKPT) dengan mengandalkan rumput laut sebagai komoditas utama. Di sana, juga menjadi percontohan untuk industrialisasi rumput laut secara nasional Satu per satu, Pemerintah Pusat mulai mengoperasikan sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) yang menyebar di berbagai provinsi yang menjadi batas Negara Kesatuan... read more..
Mendorong peran hakim dalam mencegah perkawinan anakBestha Inatsan AshilaPeneliti, Indonesia Judicial Research Society Masyarakat sipil yang tergabung dalam Koalisi Indonesia untuk Penghentian Anak tahun lalu berhasil mendorong menaikkan batas usia menikah dalam Undang-Undang (UU) Perkawinan dari 16 tahun untuk anak perempuan menjadi 19 tahun, sama dengan batas usia menikah bagi anak laki-laki. Sayangnya, aturan di Indonesia masih memungkinkan pengadilan mengeluarkan dispensasi kawin bagi anak. Ini bisa memukul mundur perjuangan melindungi anak dari pernikahan dini. Anak-anak perempuan yang menikah dini menghadapi akibat yang memengaruhi kehidupan mereka. Melahirkan terlalu muda berisiko pada gangguan kesehatan seksual dan reproduksi. Berdasarkan laporan UNICEF pada 2012, anak perempuan berusia 10-14 tahun lima kali lebih berisiko meninggal pada saat hamil dan melahirkan dibandingkan dengan perempuan berumur 20-24 tahun. Mereka juga rentan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, putus sekolah dan berada dalam lingkaran kemiskinan. UNICEF memperkirakan bahwa sesudah batasan usia menikah meningkat, jumlah perkara dispensasi kawin justru akan meningkat menjadi 2 juta perkara... read more..
Berkontribusi pada perjuangan mengurangi stunting di Indonesia - meningkatkan kesadaran di tingkat rumah tanggaJuul PinxtenSteisianasari MileivaOctober 22, 2019 Negara Indonesia telah muncul sebagai kekuatan besar, tumbuh menjadi negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia dan lebih dari separuh angka kemiskinan telah dikurangi sejak pergantian abad hingga saat ini. Namun, prestasi tersebut juga disertai peningkatan ketimpangan pendapatan (income inequality), dimana dua pertiganya dijelaskan oleh ketidaksetaraan peluang (inequality of opportunities)[1]. Indeks Human Capital Bank Dunia menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir di Indonesia saat ini cenderung hanya akan mencapai 53 persen dari nilai maksimum modal manusia mereka andaikata mereka mendapatkan secara utuh pelayanan kesehatan dan pendidikan yang dibutuhkan.[2] Dengan kata lain, ada risiko yang cukup tinggi bagi anak-anak Indonesia untuk tumbuh secara tidak sehat dan berpendidikan rendah dan dihadapkan pada minimnya akses serta investasi dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Berbagai hal ini mempersulit mereka untuk bersaing dalam dunia kerja yang terus berubah. Komponen utama dari modal manusia yang rendah didorong... read more..
Dalam bahasa Biak, Waroser dimaknai sebagai sungai yang mempunyai satu aliran. Seperti itu pula spirit perencanaan, menyatu sebagai sinergi antara kampung dengan unit layanan dasar yakni kesehatan dan pendidikan.  Jalanan beraspal. Berbagai kendaraan lalu lalang. Sejak dulu kampung yang terletak di perlintasan utama Kabupaten Manokwari Selatan ini terkenal ramai. Kampung tertua kedua di Distrik Oransbari itu merupakan bekas perkampungan pekerja perusahaan kayu (Houtbedrijf) di era 1957. Di sini bahkan masih berdiri dua rumah barak peninggalannya, atau dikenal dengan nama Houtbedrijf Basecamp.  Cikal bakal kampung ini memang tidak terlepas dari berdirinya perusahaan asal Belanda itu. Sebagian besar pekerja yang berasal dari suku Wondama, seperti masyarakat Rumberpon, Roswar, Roon, Windesi, Wasior, Miey, Ambumi dan Rasiei, menetap dan beranak pinak membentuk perkampungan yang kemudian dikenal dengan nama Kampung Waroser.  Sebagai ibukota distrik, kampung Waroser memiliki posisi strategis. Balai kampung berdiri berseberangan dengan kantor distrik. Sementara tepat di sebelah kanannya terdapat Puskesmas sebagai pusat layanan kesehatan bagi warga. Begitu pula layanan... read more..
Artikel ini dimuat ulang dari The Conversation Indonesia. . Skor kompetensi siswa Indonesia dalam membaca, matematika, dan sains pada 2018 lebih rendah dibanding pengukuran serupa tiga tahun sebelumnya. Alih-alih menanjak, bahkan nilai kemampuan membaca tahun lalu setara dengan capaian tahun 2000. Kabar buruk ini datang setelah pada 3 Desember lalu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merilis hasil Program Penilaian Pelajar Internasional (Programme for International Students Assessment, PISA) 2018. Hasil dari pengukuran global untuk siswa berusia 15 tahun itu menunjukkan bahwa rata-rata skor siswa Indonesia adalah 371 dalam membaca, matematika 379, dan sains 396. Capaian skor tersebut di bawah rerata 79 negara-negara peserta PISA, yakni 487 untuk kemampuan membaca, dan 489 untuk kemampuan matematika dan sains. Dalam PISA sebelumnya, tahun 2015, siswa Indonesia mencatatkan rata-rata yang lebih tinggi untuk semua bidang yaitu 397, 386, dan 403 untuk kemampuan membaca, matematika, dan sains. Mengapa hasil penilaian siswa Indonesia pada studi global yang diselenggarakan tiga tahun sekali itu justru melorot signifikan? Hasil buruk kemampuan literasi siswa pada PISA 2018 cukup... read more..
Dunia saat ini sudah memasuki era revolusi industri generasi keempat Teknologi selalu mengalami perubahan-perubahan seakan tidak pernah ada ujungnya. Seperti halnya saat ini teknologi sudah sangat berkembang dengan pesat terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Dengan tanpa kita sadari hampir semua kehidupan sehari-hari kita ditunjang oleh kecanggihan teknologi, contoh sederhananya robot vacuum cleaner, berkembangnya teknologi autonomous vehicle (mobil tanpa supir), drone, aplikasi media sosial, bioteknologi dan nanoteknologi dan masih banyak lagi. Bahkan saat ini sudah banyak sekali benda-benda baik benda kebutuhan rumah tangga, kebutuhan sekolah, pekerjaan, yang semuanya serba digital dan berteknologi wireless. Dunia saat ini sudah memasuki era revolusi industri generasi keempat atau biasa disebut dengan Revolusi Industri 4.0. Konsep revolusi industri 4.0 ini pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Klaus Schwab, seorang ahli ekonomi ternama didunia yang berasal dari Jerman sekaligus sebagai Founder dan Executive Chairman of the World Economic Forum pada tahun 2015, dalam bukunya yang berjudul The Fourth Industrial Revolution.Mahalnya Harga Pemilu KitaRead more... read more..
Penelitian terbaru lembaga riset SMERU Institute menunjukkan bahwa anak yang lahir dari keluarga miskin cenderung berpenghasilan lebih rendah ketika mereka dewasa. Penelitian yang telah dipublikasikan di makalah internasional Asian Development Bank (ADB) menunjukkan pendapatan anak-anak miskin setelah dewasa 87% lebih rendah dibanding mereka yang sejak anak-anak tidak tinggal di keluarga miskin. Menggunakan data yang diambil dari kehidupan rumah tangga di Indonesia atau yang disebut dengan Indonesian Family Life Survey (IFLS), tim peneliti SMERU Institute yang dipimpin oleh Mayang Rizky, Daniel Suryadarma, Asep Suryahadi mengolah data dari 1.522 anak dan membandingkan pendapatan mereka pada tahun 2000 ketika mereka berusaha 8-17 tahun dengan pendapatan mereka pada 2014 ketika mereka menginjak usia 22-31 tahun. Menariknya, ketika riset ini dirilis ke publik, beberapa pihak menyangsikan hasil penelitian tersebut. Beberapa menampik hasil riset ini dan memilih percaya bahwa anak yang miskin bisa saja terlepas dari jerat kemiskinan ketika mereka bekerja keras. Penelitian tersebut memang bersifat kuantitatif dan tidak menjawab mengapa anak yang tumbuh dari keluarga miskin akan cenderung... read more..
Format Baru Kepemimpinan di Era DisrupsiDari Leader ke LeadershipMK Ridwan Baru-baru ini bangsa Indonesia diisukan dengan adanya penambahan masa jabatan kepemimpinan presiden hingga tiga periode, ataupun ada yang mengusulkan pemilihan presiden dilakukan secara demokratis tak langsung, melalui pemilihan oleh MPR. Persoalan kepemimpinan memang selalu memberikan kesan yang menarik dan penuh dengan perdebatan. Mulai dari konteks polemik kepemimpinan Muslim dan non-Muslim, persoalan suku dan etnis, mantan narapidana dan koruptor, hingga tarik ulur kepentingan periodesasi kepemimpinan. Sederhananya, kajian tentang kepemimpinan ternyata lebih pragmatis yakni hampir selalu muncul dalam situasi-situasi tertentu di mana mendapatkan momentum politiknya. Misalnya, kajian dan diskusi tentang justifikasi ataupun pelarangan kepemimpinan non-Muslim untuk konteks Indonesia seketika membeludak ketika isu tentang Ahok menjadi salah satu kandidat kuat di pemilihan Gubernur Jakarta tahun 2017. Ataupun ketika isu tentang kepemimpinan perempuan menjadi hangat diperbincangkan ketika Megawati tampil sebagai Presiden RI ke-5. Pro kontra menyelimuti dengan berbagai dalil dan argumentasinya. Berbagai... read more..
Sebelum kemunculan pinisi, selama hampir 200 tahun, padewakang menguasai perairan Nusantara. Kapal dengan dua layar berbentuk segi empat ini menjadi simbol kejayaan maritim dan ketangguhan pelaut-pelaut Sulawesi pada abad ke-17 hingga awal abad ke-19. Padewakang juga menjadi simbol akulturasi budaya dan pembauran pelaut Makassar dengan suku Aborigin antara 1600 dan 1700-an. Sabtu (9/11/2019) pagi, di pesisir pantai di Tanaberu, Bontobahari, Bukukumba, Sulawesi Selatan, ratusan lelaki bergotong royong menarik sebuah kapal padewakang yang baru selesai dibuat. Sebagian menarik haluan menggunakan tali yang terikat, sebagian lainnya mendorong dari bagian buritan. Warga setempat menamai proses ini, anyorong lopi atau mendorong kapal ke laut. Sorak-sorai dan ucapan syukur seketika terdengar saat kapal menyentuh air. Satu tahapan selesai. Selanjutnya adalah melengkapi kapal dengan layar dan memasang perlengkapan lain. Kapal berukuran panjang 14 meter, lebar 4 meter, dan tinggi lebih 2 meter ini berkapasitas sekitar 40 gros ton. Motivasi kami membuat ekspedisi ini agar dunia melihat sejarah ini dan merayakannya sebagai sebuah pengetahuan.Menurut rencana, padewakang yang akan dibawa pelaut... read more..

Pages