Artikel/Opini
COVID-19 dan Ketidaksetaraan dalam Proses Belajar di Indonesia: Empat Cara untuk Menjembatani Kesenjangan
DEEPALI GUPTANOVIANDRI NURLAILI KHAIRINA|AUGUST 19, 2020
“Kendala dalam mengajarkan anak saya adalah tidak adanya listrik dan usia saya, karena saya tidak bisa memahami pelajaran yang sulit, terutama karena saya petani. Seminggu sekali, para guru datang ke rumah sehingga mereka dapat mendidik dan mengajari anak-anak. Di desa lain biasanya mereka kesulitan untuk menemukan anak-anak, karena anak-anak ikut bersama orang tua mereka ke ladang.” – Sutil, yang tinggal di desa terpencil di Kalimantan Barat dan tidak memiliki akses internet maupun televisi.
“Saya pikir tantangan saya adalah harus bergantian melakukan pekerjaan dan juga menjalankan tanggung jawab keluarga. Dan koneksi internet (yang buruk) membuat proses pembelajaran menjadi lebih sulit.” – Rosa, seorang guru di Bekasi yang putrinya bersekolah di sekolah swasta dan sedang menjalani pembelajaran online.
Sejak bulan Maret 2020 para siswa, orangtua, dan guru di Indonesia harus menghadapi penutupan sekolah yang berdampak kepada 62,5 juta siswa, mulai dari tingkat pra-sekolah dasar hingga pendidikan... read more..
Gender dan pendidikan di Indonesia: Kemajuan yang masih membutuhkan kerja kerasNOAH YARROWRYTHIA AFKAR|DECEMBER 14, 2020
Indonesia telah membuat kemajuan besar dalam mencapai kesetaraan gender selama satu dekade terakhir. Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya tingkat literasi, angka partisipasi sekolah, dan ketenagakerjaan, serta kebijakan untuk mendorong terwujudnya masyarakat yang berkeadilan gender.
Pada tahun 1970-an, Gender Parity Index (GPI) untuk angka partisipasi sekolah (rasio anak perempuan terhadap anak laki-laki yang terdaftar di sekolah) pada anak-anak usia 7-12 tahun adalah 0,89. Ini menunjukkan perbedaan signifikan yang memihak kepada anak laki-laki. Kesenjangan ini tampak lebih lebar seiring bertambahnya umur anak-anak. Namun, pada tahun 2019 Indonesia telah mencapai kesetaraan gender dalam hal partisipasi sekolah di tingkat nasional, dengan GPI 1,00 untuk angka partisipasi sekolah pada anak-anak usia 7-12 tahun.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Bank Dunia baru-baru ini, dengan dukungan dari Pemerintah Australia, terkait gender dalam pendidikan, menemukan bahwa meskipun rata-rata nasional telah mengalami peningkatan, berbagai perbedaan signifikan terjadi di... read more..
Gender dan pendidikan di Indonesia: Kemajuan yang masih membutuhkan kerja kerasNOAH YARROWRYTHIA AFKAR|DECEMBER 14, 2020
Indonesia telah membuat kemajuan besar dalam mencapai kesetaraan gender selama satu dekade terakhir. Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya tingkat literasi, angka partisipasi sekolah, dan ketenagakerjaan, serta kebijakan untuk mendorong terwujudnya masyarakat yang berkeadilan gender.
Pada tahun 1970-an, Gender Parity Index (GPI) untuk angka partisipasi sekolah (rasio anak perempuan terhadap anak laki-laki yang terdaftar di sekolah) pada anak-anak usia 7-12 tahun adalah 0,89. Ini menunjukkan perbedaan signifikan yang memihak kepada anak laki-laki. Kesenjangan ini tampak lebih lebar seiring bertambahnya umur anak-anak. Namun, pada tahun 2019 Indonesia telah mencapai kesetaraan gender dalam hal partisipasi sekolah di tingkat nasional, dengan GPI 1,00 untuk angka partisipasi sekolah pada anak-anak usia 7-12 tahun.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Bank Dunia baru-baru ini, dengan dukungan dari Pemerintah Australia, terkait gender dalam pendidikan, menemukan bahwa meskipun rata-rata nasional telah mengalami peningkatan, berbagai perbedaan signifikan terjadi di... read more..
Semua Berawal dari Sebuah Pesan
Agnes Alvionita untuk PUSKAPA
Perjuangan berbagai lembaga nirlaba, aktivis, pemerintah, dan organisasi perlindungan anak dalam mewujudkan pencegahan perkawinan anak telah melewati jalan panjang yang penuh kerikil. Ditetapkannya UU no. 16 tahun 2019, yang mengatur batas usia perkawinan menjadi 19 tahun bagi laki-laki dan perempuan, seakan membawa angin sejuk dalam napas perjuangan ini. Perubahan batas usia perkawinan memang patut dirayakan mengingat kesulitan yang harus kita lalui untuk mencapainya. Lantas apakah perjuangan kita dalam mencegah perkawinan anak sudah selesai?
Bagi saya, pencegahan perkawinan anak di Indonesia belum dapat dikatakan tuntas hanya dengan penetapan regulasi baru. Studi Pencegahan Perkawinan Anak yang dilakukan oleh PUSKAPA bersama BPS dan UNICEF (2020) menunjukan bahwa perkawinan anak didorong oleh banyak faktor lain di luar kebijakan struktural. Praktik perkawinan anak juga berkaitan erat dengan latar belakang pendidikan, kondisi ekonomi, lokasi tempat tinggal anak, dan pengaruh dari tradisi serta agama (PUSKAPA, 2020). Temuan ini menekankan bahwa regulasi saja tidak cukup untuk menekan angka perkawinan anak.
Salah satu... read more..
ambahan pendapatan sebesar Rp350 triliun dari transaksi jual beli sertifikat emisi karbon.
Potensi ini mendorong pemerintah untuk menyiapkan aturan tentang perdagangan karbon dalam bentuk Peraturan Presiden.
Regulasi ini ditargetkan untuk selesai pada Agustus 2020 lalu. Namun, hingga kini belum juga diterbitkan dan tidak ada kejelasan mengapa tidak segera diterbitkan.
Sebelum berbicara soal aturan terkait transaksi jual beli karbon, ada baiknya memahami apa itu perdagangan karbon dan manfaatnya bagi Indonesia.
Jual beli emisi karbonPerdagangan karbon merupakan kegiatan jual beli sertifikat yang diberikan kepada negara yang berhasil mengurangi emisi karbon dari kegiatan mitigasi perubahan iklim.
Perdagangan karbon (carbon trading) tidak jauh berbeda dengan transaksi jual beli yang dilakukan di pasar konvensional, yang berbeda adalah komoditas yang diperjualbelikan, yaitu emisi karbon.
Pembeli emisi karbon biasanya negara maju dan industri besar, sementara penjualnya adalah negara berkembang dengan hutan yang luas sebagai penyerap karbon dioksida sebagai penjual sertifikat.
Hutan menjadi sasaran utama karena fungsinya sebagai... read more..
Sumber: https://static-cse.canva.com/image/20796/Presentation-Thumbnail.png
Membuat slideshow memang mudah dan bisa diterapkan oleh siapa saja. Namun, sudahkah Anda tahu cara menciptakan hasil yang keren dan berbeda dengan video lain? Cari tahu di sini!
Berdasarkan penjelasan resmi, slide show merupakan rangkaian gambar gerak yang ditujukan untuk berbagai macam keperluan. Namun sampai saat ini, slide show identik sebagai alat presentasi seperti kerja hingga tugas sekolah.
Keseruan membuat slideshow biasanya berlangsung saat merancang tampilan visual sebebas mungkin menggunakan elemen yang ada. Baik deskripsi berupa teks, pemilihan font, dan bentuk unik lainnya, bisa Anda masukkan sesuai kebutuhan.
Proses estetika membuat slideshow memang seru, tapi Anda juga mesti memikirkan informasi, ide, atau gagasan yang ingin disampaikan di dalamnya. Kadang, kita terjebak dalam kedua hal tersebut, sehingga hasil penggarapan slide show jadi tak seimbang.
Bingung karena hari H presentasi semakin dekat? Buat Anda yang ingin membuat slideshow keren namun tetap informatif, ikuti cara ampuhnya sebagai berikut...
Cara Membuat Slideshow Keren dan Informatif
Sumber: https://learn.canva.... read more..
Penebangan liar yang semakin meningkat dan ekspansi perkebunan kelapa sawit serta peternakan telah merusak hutan di Pulau Sulawesi dan mengancam keragaman hayati laboratorium biologi evolusi terkemuka di dunia.
Sulawesi merupakan pulau terbesar keempat terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati.
Sulawesi juga dikenal sebagai wilayah Wallacea, yang merujuk pada Alfred Russel Wallace, penjelajah dan naturalis dari Inggris yang hidup pada abad ke-19.
Walaupun belum separah di Sumatra dan Kalimantan, penelitian saya baru-baru ini menguak bahwa penebangan hutan (deforestasi) di Sulawesi telah mencapai tingkat yang membahayakan dan berisiko menghancurkan habitat kera dan tarsius lokal.
Penelitian saya menunjukkan bahwa Sulawesi kehilangan 10,89% dari wilayah hutannya, atau sekitar 2,07 juta hektare, selama 2000-2017, berdasarkan data dari Peta Perubahan Hutan Global dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara adalah daerah dengan tingkat deforestasi yang paling tinggi. Mereka kehilangan 13,41% dan 13,37% tutupan hutan selama kurun waktu tersebut.
Ini artinya tingkat rata-rata deforestasi untuk... read more..
Riset dan bukti ilmiah lainnya merupakan salah satu faktor yang berkontribusi secara signifikan pada seberapa efektifnya kebijakan pemerintah.
Penelitian dari lembaga studi pembangunan di Inggris, Overseas Development Institute, menyimpulkan bahwa kebijakan dengan basis ilmiah yang kuat dapat membantu negara berkembang dalam menyelamatkan nyawa dan memangkas kemiskinan dengan lebih tepat sasaran.
Namun, seringkali hal tersebut menemui hambatan karena berbagai keterbatasan yang dimiliki pembuat kebijakan.
Surya Tjandra, dosen hukum di Universitas Katolik Atma Jaya yang kini menjadi Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang menjelaskan setidaknya tiga dilema yang kerap menghambat pengadopsian riset dan bukti ilmiah dalam perumusan kebijakan di Indonesia.
Ketiga hal tersebut adalah durasi jabatan politik yang terlalu pendek untuk menerapkan kebijakan ilmiah, realita ekonomi dan politik yang sering bertentangan dengan tuntutan bukti ilmiah, serta komunikasi hasil riset yang kurang membumi.
“Inilah yang dihadapi, dilemanya para ilmuwan yang masuk pemerintahan atau pejabat yang harus menggunakan sains,” ujarnya pada webinar yang diadakan The Conversation Indonesia... read more..
Penanggulangan HIV AIDS merupakan salah satu target pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Kementerian Kesehatan No. 21/2013 tentang HIV AIDS. Disebutkan pemerintah menetapkan pencapaiaian target Three Zero pada tahun 2030 untuk pengendalian epidemi HIV AIDS di Indonesia yang meliputi, zero infeksi HIV baru, zero kematian karena AIDS pada Orang Dengan HIV AIDS (ODHA), serta zero diskriminasi. Ketiga target ini dapat dicapai dengan memantau status pengobatan antiretroviral (ARV) pada ODHA melalui pemeriksaan viral load. Viral load merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat efektivitas terapi ARV pada ODHA. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun merekomendasikan pemeriksaan viral load HIV (VL HIV) sebagai metode untuk memonitor efektivitas pengobatan.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, estimasi ODHA pada tahun 2020 adalah sebanyak 543.075 yang tersebar di seluruh Indonesia. Meski demikian, tidak semua ODHA rutin melakukan test VL HIV sesuai rekomendasi yang ada. Dari data laporan sistem informasi HIV AIDS (SIHA) per tanggal 5 Juni 2020, hanya 3.950 (1%) dari total 394.769 ODHA yang telah diperiksa viral load-nya. Angka ini masih sangat... read more..
Pandemi COVID-19 telah berdampak kepada kelompok komunitas rentan di seluruh dunia, dan perempuan miskin adalah salah satu kelompok yang paling menderita.
Perempuan Indonesia menanggung beban pekerjaan tanpa dibayar, seperti mengasuh anak, karena adanya ketidaksetaraan gender di masyarakat Indonesia dan diskriminasi gender dalam pasar tenaga kerja.
Beban ini menjadi berkali lipat ketika pandemi. Keterbatasan untuk mengakses layanan fasilitas kesehatan dan pendidikan memperparah beban tersebut.
Penelitian kami yang terakhir menunjukkan bagaimana perempuan, terutama perempuan miskin, menjadi lebih menderita karena pandemi COVID-19. Pandemi mengancam kesehatan mereka dan merugikan mereka secara ekonomi.
Perempuan lebih rentan tertular COVID-19Meskipun kemungkinan laki-laki meninggal karena COVID-19 lebih besar, COVID-19 sama-sama mengancam perempuan dan laki-laki. Ketidaksetaraan gender dalam masyarakat membuat perempuan memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi COVID-19 karena adanya bias gender dalam kepemilikan aset kendaraan.
Dalam masyarakat Indonesia yang masih patriarkis, perempuan lebih sering menggunakan transportasi publik daripada... read more..