Artikel/Opini
by Tabayyun Pasinringi, Reporter
Perempuan masih sulit mengakses hutan sebab stereotip gender yang kental di desa, meskipun program Perhutanan Sosial mendorong kebijakan yang adil gender.
Bagi perempuan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, menenun sutra bukan sekadar identitas kebudayaan, tapi sumber ekonomi utama. Bahkan di masa lampau kemampuan mereka untuk menenun sutra dengan warna cerah dan motif garis vertikal maupun horizontal, jadi parameter kelayakan seseorang untuk menikah.
Tak hanya dari proses pembuatan kain sutra saja, pemasaran kain untuk dijual, juga menjadi lahan yang didominasi perempuan. Meski demikian, di sektor budidaya ulat sutra hingga mengolah lahan daun murbei, semua dilakukan lelaki.
Sukma Taroniarta dan Nurul Huda Yahya dari Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Sulawesi Selatan menyatakan, pengolahan daun murbei, budidaya ulat sutra, hingga hasil kain sutra termasuk produk turunan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Seluruh proses produksi tersebut termasuk dalam program Perhutanan Sosial dari pemerintah, guna memberi akses kelola atas wilayah hutan kepada masyarakat sekitar agar lebih sejahtera.
Sukma mengatakan, mengikuti Peraturan... read more..
Penulis Galang Taufani -9 Mei 2022
Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas yang diperingati setiap tanggal 2 Mei menjadi momentum penting untuk terus memikirkan secara mendalam bagaimana kondisi pendidikan terkini. Pendidikan adalah aspek penting kemajuan bangsa. Oleh karena itu, mendorong terwujudnya kualitas pendidikan adalah sebuah keniscayaan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perjuangan Ki Hajar Dewantara untuk melahirkan pendidikan Indonesia yang inklusif menjadi tonggak besar perubahan bangsa. Pendidikan kemudian dimaknai sebagai sesuatu yang manunggaling dengan masyarakat, cerminan karakter dan nilai bangsa, serta menjadikan manusia yang merdeka. Semua ini tercapai ditengah perlawanan dan ancaman dari pemerintah Hindia Belanda yang diskriminatif pada masa itu.
Oleh karena itu, masyarakat Indonesia sebagai bagian dari insan pendidikan dan kaum pelajar, sebaiknya tak hanya sekadar memperingati Hardiknas saja. Namun, perlu menelisik esensi atau makna dibalik peringatan tersebut. Sudahkah semua elemen masyarakat dan pemangku pendidikan megetahui esensi dari Hardiknas tersebut?
Peringatan Hardiknas tahun 2022 ini harusnya dapat dimaknai dengan penuh semangat untuk memulihkan... read more..
Artikel ini ditulis dalam rangka Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November.
Guru merupakan profesi yang mulia. Semua pihak kiranya sepakat dengan hal itu. Namun, tidak sedikit yang menganggap guru adalah sebuah profesi yang mudah untuk dijalani. Padahal, dalam perjalanan menjadi seorang guru yang berkualitas, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh calon guru maupun guru yang sudah mengajar selama bertahun-tahun.
Studi RISE menunjukkan, perjalanan guru muda dalam memulai karier sebagai guru sering dimulai dengan pengalaman yang dilematik dan tidak jarang menjauhkan mereka dari pengembangan kompetensi profesionalnya. Studi Catatan Perjalanan Guru yang merekam pengalaman sejumlah guru muda dalam kurun waktu 2 tahun setelah menyelesaikan Pendidikan Profesi Guru (PPG) mengungkapkan kepercayaan diri para guru berkurang setelah mereka mengajar selama setahun dibandingkan ketika baru saja selesai menyelesaikan pendidikannya. Studi ini juga menemukan setidaknya lima tantangan yang dihadapi guru muda Indonesia pada tahun-tahun awal mereka mengajar, yaitu guru muda merasa kurang kompeten; tidak ada pendamping yang membantu mereka mengajar secara... read more..
Nur Wahidah, SE, MMFungsional Perencana Muda Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan
Interpretasi dan pemaknaan atas ajaran agama dalam konteks tertentu dapat memberikan kontribusi bagi berlangsungnya tradisi perkawinan anak, konstruksi sosial akan posisi anak perempuan telah menjadi bagian dari sebuah mata rantai yang dapat berujung pada pernikahan anak.
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya pernikahan anak merupakan suatu kerja keras yang harus dimulai dari akarnya, ketidakadilan gender yang sudah diemban oleh perempuan sejak ia dilahirkan.
Dalam 5 tahun terakhir (2015-2019), tren perkawinan anak perempuan di Sulawesi Selatan, cukup berfluktuatif, meskipun untuk yang melangsungkan perkawinan pertama sebelum usia 18 tahun menunjukkan tren menurun, sedangkan untuk yang melangsungkan perkawinannya sebelum usia 15 tahun cederung meningkat meskipun persentasenya relatif kecil.
Terdapat 20 provinsi dengan prevelensi perkawinan usia anak diatas angka nasional yaitu 11,2%, termasuk Sulawesi Selatan berada pada pada urutan 12 yaitu 14,11 (> rata-rata nasional)
Perlu dilakukan upaya sosialisasi tentang dampak perkawinan anak melalui meja mimbar oleh para pemimpin agama yang... read more..
Oleh S. Budi Santoso
Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses di mana pemeritah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada, dengan menjalin pola-pola kemitraan antara pemerintah daerah dan pihak swasta guna penciptaan lapangan kerja, serta dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di daerah bersangkutan (Ananda & Susilowati, 2017).
Tenaga kerja sebagai pelaku pembangunan dan pelaku ekonomi baik secara individu maupun secara kelompok, sehingga mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam aktivitas perekonomian nasional, yaitu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia, tenaga kerja sebagai salah satu penggerak tata kehidupan ekonomi dan merupakan sumber daya yang jumlahnya cukup melimpah. Indikasi ini bisa dilihat pada masih tingginya jumlah pengangguran di Indonesia serta rendahnya atau minimnya kesempatan kerja yang disediakan.
Pengangguran merupakan masalah terbesar bagi suatu negara, karena pengangguran menyebabkan pendapatan dan produktivitas masyarakat rendah yang pada akhirnya akan menimbulkan kemiskinan dan masalah sosial lain. Negara berkembang seringkali dihadapakan pada besarnya angka pengangguran karena sempitnya... read more..
Di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, masyarakat desa Padang Tikar mengelola 76.000 hektar hutan mangroves. Dari bisnis berbasis agroforestri dan lebah madu, masyarakat desa menghasilkan keuntungan bulanan sekitar Rp 325 juta – sebuah contoh bagaimana akses legal terhadap pengelolaan hutan secara lestari dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat pedesaan. Kisah ini, yang diceritakan dalam buku Tosca Santoso tahun 2019 berjudul Lima Hutan, Satu Cerita, menggambarkan salah satu dari banyak cara masyarakat untuk dapat berkembang ketika diberi akses legal untuk mengelola hutan secara lestari.
Pertanian dan kehutanan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, banyak masyarakat yang bergantung pada hutan dan lahan pedesaan untuk mata pencaharian pertanian, termasuk banyak masyarakat adat, lebih miskin daripada angka rata-rata nasional. Di antara rumah tangga desa yang berada di dalam atau di sekitar hutan, 1,7 juta dari 9,2 juta tergolong berpenghasilan rendah, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2017. Di masa lalu, lahan hutan yang disediakan oleh pemerintah tidak terdistribusi secara merata antara sektor... read more..
Ibarat ibu kandung, hutan memiliki peran yang sangat besar bagi kehidupan Suku Moi, kelompok masyarakat adat yang menghuni Kampung Malaumkarta di Kabupaten Sorong, Papua Barat. Ini adalah sebuah kampung yang berada di sekitar hutan. Mengingat hutan berada di sekeliling mereka, suku Moi menyebut hutan sebagai Tam Sini. Artinya, ibu kandung yang memberi makan dan minum. “Hutan sudah menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan mereka sehari-hari,” ujar Torianus Kalami, pemuda asli suku Moi dalam sebuah wawancara dengan tim riset Katadata beberapa waktu lalu. Tori – panggilan akrab Torianus - adalah salah seorang pemuda pelopor dari suku Moi. Sejak 2008, dia sudah merintis gerakan dengan mengorganisasi anak muda kampung sebagai ujung tombak untuk memperjuangkan hak atas tanah, hak atas sumber daya alam dan pengetahuan tradisional. “Pemuda adalah tulang punggung. Mereka yang akan berpengaruh dan memberi informasi kepada orang tua di rumah dan dengan sendirinya mengorganisir orang di rumah,” ujarnya. Dia menekankan kehidupan masyarakat Moi dan Papua pada umumnya bergantung pada hutan dan laut sehingga pendekatan masyarakat harus berdasarkan itu.
Tori menginisiasi konsep... read more..
Terjadinya pernikahan dini sudah terlalu banyak di Indonesia, tentu perkawinan ini adalah perkawinan yang di bawah usia minimal untuk menikah. Padahal, menikah bukan hanya sekadar saling mencintai, tetapi juga persoalan tentang bagaimana jika kelak mempunyai anak, apakah kita siap untuk merawat dan memberikan hak-haknya.
Angka perceraian yang terjadi juga tinggi sekali, apalagi banyak yang mengajukan percerai dimana usia pernikahan belum mencapai 5 tahun dan para penggugat masih dalam usia yang muda. Maka dari itu, pemerintah memutuskan untuk merevisi UU Nomor 1 Tahun 1974 ke UU Nomor 16 Tahun 2019 tentang perkawinan. Dimana sebelum direvisi, usia minimal untuk mengajukan pernikahan adalah 19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk wanita. Setelah mengalami revisi, akhirnya UU menetapkan usia minimal 19 tahun untuk pria dan wanita.
Alasan mengapa direvisinya UU ini adalah karena batas usia minimal tidak sejalan dengan perlindungan anak. Alasan lain juga karena banyak praktik perkawinan paksa atau perjodohan paksa yang dilakukan di daerah-daerah pelosok Indonesia. Pencegahan ini bermaksud agar para calon mempelai bisa siap dalam segi psikologis, ekonomi, kesehatan, dan sosiologi,... read more..
Merdeka Belajar yang diluncurkan pemerintah tahun lalu adalah paradigma baru bagi lembaga pendidikan (khususnya pendidikan tinggi) untuk mendukung pembelajaran mandiri.
Merdeka Belajar bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis yang mendukung mahasiswa dan Indonesia untuk mampu bersaing secara global.
Melalui program ini, para siswa dapat menempuh beragam alur untuk memperoleh pengetahuan dan keahlian. Alur-alur termasuk pengalaman di luar kampus dengan institusi dan industri pendidikan dan non-pendidikan.
Pemerintah semakin berupaya agar siswa dengan disabilitas dapat berdaya dalam perjalanan pendidikan mereka. Ini momen yang baik untuk melihat kembali bagaimana institusi pendidikan dan mitra mereka di industri dapat memastikan program ini memberi manfaat bagi siswa-siswa dengan disabilitas.
Manfaat bagi mahasiswa dengan disabilitiasDi pendidikan tinggi, paradigma baru pembelajaran ini dikenal sebagai Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kampus Merdeka memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk berkuliah secara tidak konvensional.
Dalam kurun waktu tiga hingga enam bulan, mahasiswa dapat memperoleh keterampilan baru... read more..
Pentingnya Kesehatan Mental bagi Remaja IndonesiaBy Nada Zahira Gustiara
Pada masa ini, kesehatan mental menjadi isu yang hangat untuk diperbincangkan. Banyak orang yang masih berpikir bahwa Kesehatan hanya berupa Kesehatan fisik semata, mereka belum menyadari bahwa Kesehatan mental juga sangat penting bagi keberlangsungan hidup seseorang.
Menurut WHO, Kesehatan mental merupakan keadaan sejahtera dimana setiap individu mampu mewujudkan kemampuannya untuk mengelola stres kehidupan dengan wajar, untuk bekerja secara produktif, serta berperan di komunitasnya. Beberapa macam gangguan Kesehatan mental yang sering ditemukan, antara lain depresi, gangguan bipolar, skizofrenia (halusinasi), dan gangguan kecemasan.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menjelaskan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Hal ini dapat disimpulkan, bahwa rata-rata penduduk Indonesia yang mengalami gangguan Kesehatan mental adalah remaja, dimana pada rentang usia tersebut emosi masih belum stabil dan menyebabkan remaja mengalami gangguan Kesehatan mental.
Menurut... read more..