Memperkuat Perempuan untuk Keadilan dan Kesetaraan
Memperkuat Perempuan untuk Keadilan dan Kesetaraan
Editor :
Lusia Palulungan
M. Ghufran H. Kordi K.
Muh. Taufan Ramli
Memperkuat Perempuan untuk Keadilan dan Kesetaraan
Editor :
Lusia Palulungan
M. Ghufran H. Kordi K.
Muh. Taufan Ramli
Publikasi ini diproduksi dengan dukungan dari Uni Eropa. Isi dari publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab tim penyusun dan tidak mencerminkan pandangan Uni Eropa. Laporan ini disusun dengan dukungan OXFAM dengan tujuan untuk menyampaikan hasil penelitian dan untuk berkontribusi di dalam kebijakan pembangunan. Isi dan pendapat yang disampaikan di dalam laporan ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab penyusun dan tidak mencerminkan pendapat OXFAM
Niken Kusumawardhani, Rachma Indah Nurbani, Nila Warda, Yudi Fajar M. Wahyu
Source: International Institute for Sustainable Development (IISD)
Buku Panduan Jurnalis Berperspektif Perempuan dan Anak, 2017
Penerbit: Yayasan BaKTI
Penyusun : Rahmat Hardiansya, Lusia Palulungan, M. Ghufran H. Kordi K
Buku Saku Gender Islam dan Budaya
Tim Penyusun : Pusat Studi Gender dan Anak LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya
Hak Cipta ada pada Penerbit. Diterbitkan oleh Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Sunan Ampel Surabaya. Penyusunan buku ini didukung oleh SILE/LLD Project
KESETARAAN JENDER
Tukang Ojek Pun Dilibatkan
Ikon konten premium Cetak | 22 Februari 2016 Ikon jumlah hit 82 dibaca Ikon komentar 0 komentar
Di dalam budaya patriarki, berlangsung ketidakseimbangan relasi kekuasaan antara laki-laki dan perempuan. Budaya patriarki semacam ini terjadi pada mayoritas suku di Indonesia. Namun, dengan berbagai cara, kondisi itu bisa diatasi sehingga keadilan dan kesetaraan jender bisa dicapai.
I am the head of an NGO called ‘PEKKA’, or ‘Female-headed Household Empowerment’, that aims to empower women in female-headed families. PEKKA was established in 2002. We grew out of the ‘Widows Project’ an initiative kick-started by the National Commission of Violence against Women (KOMNAS Perempuan) to document the lives of widows in conflict zones. We work with about 1300 women’s groups in 19 provinces across Indonesia to strengthen their position as active citizens in society.
Komisi Nasional Perempuan Bekerja di Atas Bara
Oleh: Maria Hartiningsih
DANA dan fasilitas terbatas bukan hambatan bagi Komisi Nasional Perempuan untuk menjalankan mandatnya secara optimal. Spektrum isu yang luas dan beragam terkait hak asasi manusia perempuan kian merebut ruang dalam diskursus publik empat tahun terakhir ini.
Perempuan dan Langkah Afirmatif
Oleh: Lies Marcoes
SECARA normatif, tindakan khusus sementara (affirmative action) untuk menaikkan jumlah keterwakilan perempuan di ruang publik adalah niscaya.