BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Artikel/Opini

Written by AGHNIA JOLANDA PUTRI & ARTRICIA MARINA RASYID The pregnant patient on the examination bed in front of us was barely a teenager. Her late-term belly did not seem to match her youthful face, which was anxious as she waited for her nurse at the puskesmas (community health center) in Cancar Village, Manggarai District, East Nusa Tenggara (NTT). A devout Catholic, this unmarried 15-year-old had become pregnant by her very first boyfriend, with whom she had never used contraception. Like many enu (the local term for ‘young women’) she wasn’t even aware that contraceptive products existed. Most of the Cancar Village Puskesmas’s regular patients are Manggarai locals from low socioeconomic backgrounds – and all of them are Catholic. Ten minutes after we arrived, the head nurse informed us that she and her staff were expecting around five pregnant patients for routine prenatal check-ups in the next hour alone. The rate of adolescent pregnancy in Manggarai is sky high, and these pregnancies bring significant health and socioeconomic consequences for young people and their families. A 2018 WHO report shows that in developing countries, approximately 21 million girls between 15... read more..
oleh Fathul Rakhman [Lombok] di 27 February 2019 Sisa gempa masih terlihat di rumah Marwi. Dia tinggal di Aik Berik, desa yang terletak di Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Saat Mongabay Indonesia berkunjung di awal Februari lalu, rumah berdinding bata itu masih tampak kosong. Seisi perabot berada di halaman rumahnya. Rumah itu tidak roboh, tapi tembok bagian belakangnya ambruk akibat gempa berkekuatan 7 SR tanggal 5 Agustus 2018. Beberapa bagian retak. Marwi dan keluarga tidak mau ambil resiko, dia memutuskan tidak menempati rumah itu dulu sebelum diperbaiki. Lima bulan berlalu dari saat kejadian gempa. Sekarang dia masih mengungsi di bangunan rumah produksi Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (HKm) Aik Berik. Bangunan itu sendiri aslinya digunakan oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) Benang Stokel, yang merupakan bagian dari kelompok tani HKm. Desa-desa yang berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di Kabupaten Lombok Tengah memang luput dari pemberitaan gempa. Padahal di desa-desa yang berbatasan dengan hutan konservasi itu seribu lebih rumah rusak. Skala kerusakan gempa yang lebih besar yang terjadi di Kabupaten Lombok Utara lebih menjadi perhatian... read more..
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 51 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Di dalam aturan ini, PPDB yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar, maupun Pemerintah Provinsi untuk pendidikan menengah, wajib menggunakan tiga jalur, yakni jalur Zonasi (90 persen), jalur Prestasi (5 persen), dan jalur Perpindahan Orang tua/Wali (5 persen). Secara umum, tidak terdapat perbedaan signifikan antara Permendikbud Nomor 51 Tahun 2019 dengan Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018 yang mengatur PPDB pada tahun ajaran sebelumnya. Melalui aturan ini, Kemendikbud berupaya mendorong pelaksanaan PPDB yang nondiskriminatif, objektif, transparan, akuntabel, dan berkeadilan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menegaskan bahwa PPDB tahun 2019 merupakan bentuk peneguhan dan penyempurnaan dari sistem zonasi yang sudah dikembangkan. Zonasi pendidikan ini dimaksudkan untuk percepatan pemerataan akses dan kualitas pendidikan nasional. "Sistem zonasi ini akan menjadi cetak biru yang digunakan oleh Kemendikbud dalam upaya untuk... read more..
FAKFAK, West Papua – Nestled among fragrant nutmeg trees and steps away from a white sandy beach in West Papua, a hilltop village has found new ways of making the most out of its prized spices.  Sakartemen village sits on a lush hill called Hargendik in Fakfak, which is known for its nutmeg. During harvest season, farmers hack away with machetes at the thick bushes covering the ground, searching for the large, slightly curved fruits that litter the hill by the thousands. These fruits are nothing like the smaller versions found in other parts of Indonesia. Highlights In Fakfak in West Papua, nutmeg fruit that used to be discarded is now being made into juice and syrup as part of a local development program supported by UNDP. Fakfak is known for its nutmeg, and the home industry juices and syrups have been certified by the Fakfak Food and Drug Monitoring Agency and are sold at shops in the area. The locally made nutmeg juice and syrups are providing extra income to farmers who used to depend on middlemen to sell the mace and seeds.Other farmers use long pickers to harvest fruit straight from the trees. The scarlet-colored membrane that surrounds the nutmeg seed is called fully... read more..
Road Show SDGs Bersama Anak Mudayya Sulawesi Selatan: No One Left Behind! Makassar, 27 November 2018 Pernah dengar yang namanya SDGs? SDGS atau jika dibahasakan menjadi TPB adalah kependekan dari Sustainable Development Goals alias Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs). Dalam SDGs terdapat 17 sasaran dan 169 target yang terukur dan ditetapkan PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi kita tercinta. Tujuan pembangunan dunia ini dicanangkan bersama pada resolusi PBB 21 Oktober 2015 sebagai ambisi pembangunan bersama hingga tahun 2030.  Kabar baiknya, Indonesia menjadi negara yang tidak hanya aktif menginisiasi SDGs, tapi juga menjadi role model dunia. Leadership Presiden Jokowi yang memimpin pelaksanaan SDGs mendapat apresiasi tinggi dari dunia internasional. Ini tak lain karena komitmen pemerintah yang tercermin dalam Perpres No. 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho memaparkan, baru pertama kalinya dalam sejarah, negara secara resmi meluncurkan rencana kerja pembangunan yang sangat... read more..
Hubungan dua negara Indonesia dan Australia telah berlangsung sejak abad ke-18, bahkan sebelum ditemukannya benua Australia oleh pelaut dari Eropa. Kontak dagang telah dikembangkan antara masyarakat indigenous di daratan Australia bagian Utara dengan pelaut Makassar, terutama pada komoditas teripang, yaitu sejenis timun laut yang pada kala itu dianggap sebagai salah satu komoditas unggulan. Setelah pendudukan imigran dari Eropa menjadi sebuah negara persemakmuran yang berdaulat, hubungan Australia dan Indonesia semakin kuat, dan secara resmi dikukuhkan setelah Australia mengakui secara resmi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949. Hari ini, hubungan kedua negara semakin tumbuh dan kuat, meliputi kerjasama di berbagai sektor, mulai dari keamanan, perdagangan, budaya, pembangunan manusia, ekonomi, lingkungan, dan lain-lain. Abad ke-21 membuka serangkaian peluang dan tantangan bagi hubungan bilateral negara Indonesia dan Australia. Kedua negara akan mengembangkan dan menerapkan pendekatan baru yang lebih strategis untuk merangkul peluang dan menghadapi tantangan abad modern hari ini. Kaum pemuda di kedua negara, sebagai contoh, berkat semakin luas dan cepatnya perkembangan dan... read more..
Australia-Indonesia relations had begun since the 17th century, even before European settlement of Australia. Trading contact was established between indigenous communities in Northern Australia and Makassare traders for trepang, or a type of sea cucumber which was considered as a high-valued commodity. The bilateral relations have since emerged, growing, and formalised with Australia’s full recognition of the independence of Indonesia in 1949. Today, the relations have continued to grow and flourished, encompassing a wide range of sectors from security, trade, culture, development, maritime, and so on. “No two neighbours anywhere in the world are as comprehensively unalike as Australia and Indonesia,” – Former Foreign Minister of Australia, Gareth Evans Despite its close proximity, the two countries will have to embrace a more strategic way, especially going into the 21st century that opens a new set of opportunities and challenges. The youth of both countries is becoming more invested to develop a deeper understanding for the future of the bilateral relationship. Progress and initiatives have been taken to invite participations from the new generation of Indonesia and Australia... read more..
Stephen Sherlock - 28 Aug, 2018 Indonesia’s parliaments—at the national and regional level—are repeatedly measured in opinion surveys as having amongst the lowest levels of trust of any public institution. Only political parties consistently rate lower than the parliament. The biggest single reason why the public views the parliament so negatively is usually perceptions of corruption. Most voters also report that they rarely, if at all, meet with a member of parliament from their electoral district. The parliament clearly has a major PR problem. Low ratings for legislative institutions are not unique to Indonesia. Politicians across the world in their parliamentary role are generally less well regarded than holders of executive office like prime ministers, presidents, and governors. But Indonesian parliamentarians don’t do themselves any favours by their manifest unwillingness to be seen in their constituencies, except perhaps at election time. The shopfront offices of the local member widely seen in Australia, or the MPs’ “surgeries” for public consultations that are a feature of UK politics, are completely absent in Indonesia. Some politicians will proudly tell a foreign... read more..
Menjaga Pegunungan Tambrauw, Ini Cerita Dua Perempuan Tangguh asal Momo Kaa oleh Een Irawan Putra * di 14 August 2018 Kaki-kaki lincah Mince Momo (40 tahun) dan Atafia Momo (22) menjejak masuk jauh ke dalam hutan. Berbekal keranjang anyaman buatan lokal yang tergantung di kepala, tak ada rasa takut saat menjelajah belantara. Bagi mereka hutan sudah seperti rumah kedua, tempat mengoleksi berbagai kebutuhan harian. Mulai dari mencari sagu, berburu, memancing ikan, dan mencari aneka sayuran hingga tumbuh-tumbuhan obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit dapat dijumpai di dalam hutan adat marga Momo Kaa. Sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak menjaga hutan. Mince memiliki tiga orang anak, sedang Atafia 2 anak yang semuanya saat ini masih balita. Mereka tinggal di Kampung Ayapokiar, Distrik Miyah, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat di salah satu dari 19 unit rumah bantuan pemerintah. Menuju kampung tempat tinggal mereka lumayan jauh. Diperlukan perjalanan darat sekitar 6 jam dari Kota Manokwari, atau 8 jam dari Kota Sorong. Awal pertemuan saya dengan Mince dan Atafia berlangsung tak sengaja. Kami berada di Ayapokiar (29/7), bersama 12 mahasiswa Universitas Papua yang turut... read more..
Dana Desa Untuk Pelayanan Warga Di DesaAHMAD ERANI YUSTIKA Pelayanan publik merupakan istilah yang baru dibicarakan dua dekade ini secara intensif di tanah air. Pada masa sebelum tahun 2000-an, pemerintah memang telah merancang penyediaan layanan publik dengan segala cara, seperti air bersih, jalan, irigasi, kartu tanda penduduk, izin usaha, perpustakaan, dan masih banyak lagi. Namun, di samping jumlahnya yang masih terbatas, pelayanan publik itu tak menempatkan warga sebagai konstituen yang wajib dilayani dengan sehormat-hormatnya. Alih-alih, mesin birokrasi dan abdi negara lainnya menempatkan diri dan institusinya sebagai ningrat yang kedudukannya lebih tinggi dari warga. Konsep abdi negara sebagai pelayan tidak muncul dalam kesadaran relasi pemerintah dengan warga negara. Rakyat juga tidak memiliki kesadaran bahwa layanan publik prima merupakan hak yang melekat dalam hidup mereka. Formulanya: warga negara yang telah memenuhi segala kriteria regulasi wajib membayar pajak. Penerimaan negara dari pajak dipakai pemerintah untuk aneka belanja, seperti menyediakan layanan pendidikan kesehatan dan kesehatan, membangun infrastruktur, mengoperasikan usaha negara, program pemberdayaan,... read more..

Pages