BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Artikel/Opini

Otsus Papua dan Penyelesaian Konflik Ivan Hadar   dok / Belum ada pemahaman bersama dari pihak-pihak yang terlibat konflik terhadap eksistensi Otsus. Di Indonesia, hanya Aceh dan Tanah Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat) yang diberikan status otonomi khusus (otsus). Meskipun demikian, terdapat perbedaan mendasar tentang latar belakang pemberian otsus kepada Aceh dan Tanah Papua.   Di Aceh, konflik politik berkaitan dengan tuntutan kemerdekaan ini diselesaikan terlebih dahulu sebelum penerapan otsus. Otsus di Aceh adalah kesepakatan produk bersama pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, sehingga pelaksanaannya pun dipahami bersama sebagai bentuk tindak lanjut penyelesaian konflik. Hal ini berbeda dengan yang terjadi di Papua. Otsus Papua tidak dapat dikatakan sebagai bentuk kesepakatan bersama, tapi produk dari pemerintah pusat untuk meredam artikulasi ketidakpuasan yang terjadi di Papua. Jika Otsus Aceh adalah bentuk tindak lanjut dari penyelesaian konflik, Otsus Papua dibuat sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik. Akibatnya, belum ada pemahaman bersama dari pihak-pihak yang terlibat konflik terhadap eksistensi Otsus. Bagi pemerintah pusat, Otsus adalah... read more..
BaKTI kembali mengajak individu, lembaga, kelompok masyarakat, pemerintah daerah, program donor, siapa saja untuk bergabung dalam pencarian Praktik Cerdas 2014!  Praktik Cerdas adalah kegiatan yang dilakukan bersama-sama dan berhasil menjawab tantangan pembangunan di sekitar kita. Mulai dari mengolah tanaman pangan lokal, mengelola koperasi, membangun desa sehat tanpa rokok, membentuk badan usaha pengelola air bersih, mengembangkan biogas murah meriah, hingga melakukan pendataan masyarakat miskin berbasis masyarakat untuk program tuntas pendidikan dasar.  Berbagai inisiatif keren yang berhasil ini penting untuk diketahui banyak pihak agar lebih banyak orang dapat belajar dari pengalaman mereka yang telah berhasil. Belajar dari kegiatan yang berhasil selain dapat membantu kita menjawab tantangan serupa yang sedang dihadapi, juga bisa menghemat biaya, waktu dan tenaga.  Untuk bisa disebut Praktik Cerdas, BaKTI menggunakan 5 kriteria sederhana: inovatif, berdampak nyata, partisipatif, berlanjut, akuntabel, dan berpihak pada rakyat miskin dan berkeadilan gender.  Bila Anda sedang mengerjakan sebuah inisiatif yang berhasil menjawab tantangan pembangunan di... read more..
Pertengahan Desember lalu BaKTI kembali menampilkan praktik – praktik cerdas, inspirator dan pemimpin yang luar biasa dari kawasan timur Indonesia, dan untuk pertama kalinya acara ini diadakan di Jakarta, yang dimaksudkan untuk memberi inspirasi bagi para pengambil kebijakan di pusat. Dengan Tema Kaya Tangguh dan Inspiratif, kami ingin menunjukan kekayaan sumber daya di KTI, ketangguhan masyarakat yang berada di daerah KTI dan juga menunjukan bahwa Kawasan Timur Indonesia juga memiliki banyak solusi inspiratif yang bisa memecahkan masalah-masalah sosial dan pembangunan. Suara KTI dilaksanakan di gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta. Acara ini dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Hj. Winarni Monoarfa yang adalah Ketua Pokja Forum KTI berharap bahwa Inspirasi yang akan disampaikan oleh para inspirator praktik cerdas dan pemimpin dari Timur Indonesia akan mengubah persepsi nasional mengenai Kawasan Timur Indonesia yang kerap dipandang sebagai sebuah daerah tertinggal dan membuka wawasan para tamu mengenai banyak hal yang luar biasa yang terjadi di KTI.  ”Kegiatan kami kali ini bertajuk Suara dari Timur: Kaya, Tangguh, dan Inspiratif. Kami memilih tema ini untuk mengubah persepsi... read more..
Situasi Pangan 2014 Oleh:  Dwi Andreas Santosa 0 Komentar FacebookTwitter  MELEWATI tahun 2013 dan memasuki tahun 2014 target swasembada pangan oleh pemerintah untuk lima komoditas utama, yaitu beras, jagung, kedelai, gula, dan daging sapi, semakin jauh ”panggang dari api”. Produksi padi memang membaik di tahun 2013 karena faktor alam berupa kemarau basah sepanjang tahun dan harga gabah di tingkat petani yang relatif tinggi, yaitu berkisar Rp 3.700-Rp 4.000 per kilogram, sehingga petani bergairah menanam padi. Akibatnya luas panen padi meningkat 325.000 hektar yang menyebabkan produksi gabah meningkat tajam menjadi 70,87 juta ton gabah kering giling (GKG) atau 2,62 persen dibandingkan tahun 2012. Peningkatan produksi padi juga disumbangkan oleh peningkatan produktivitas sebesar 0,10 kuintal per hektar menjadi 51,46 kuintal per hektar. Peningkatan produksi padi ini mampu menekan impor beras menjadi hanya 0,43 juta ton (Januari-November 2013) (BPS, 2014), atau penurunan hampir 1,4 juta ton. Penurunan impor juga disebabkan stok beras yang masih cukup tinggi karena impor beras 1,8 juta ton selama dua tahun berturut-turut, yaitu tahun 2011 dan 2012. Selain padi, impor... read more..
Nethy Dharma Somba, The Jakarta Post, Jayapura, Papua | People | Fri, April 26 2013, 1:53 PM   Yohana Susana Yembise is the pride of the Papuan community, particularly Papuan women, for being the first female Papuan to achieve the highest academic rank. Yo, as Yohana is affectionately called, was installed as professor of syllabus design and material development by the rector of Cenderawasih University, Festus Simbiak, in Jayapura on Nov. 14, 2012. Yo is also the fourth Papuan professor after Frans Wanggai, former University of Papua rector in Manokwari, West Papua; Balthazar Kambuaya, former Cenderawasih University rector in Jayapura and now environmental affairs minister; and Karel Sesa, current rector of Cenderawasih University. Along with Yo, one other woman, Onnie Mentang Lumintang, was installed as professor on the occasion. “I hope these distinguished ladies, the first two female professors at Cenderawasih University, will continue to produce monumental works like the ones in their scientific orations and set an example to be followed by the teaching staff of this university,” said then rector Festus. For Yo, it was a long and winding road to... read more..
Oleh Achmad Zen Umar Purba Tanggal 26 April diperingati sebagai Hari Kekayaan Intelektual Dunia. Konsep hak kekayaan intelektual sesungguhnya sudah lahir sejak abad ke-19, sejalan dengan pertumbuhan industri waktu itu. Negara-negara merasakan perlu adanya sistem perlindungan berbagai karya intelektual yang telah dan akan terus melayani kepentingan umat sejagat. Tahun ini, peringatan Hari kekayaan Intelektual Dunia mengambil tema: ”Creativity: The next generation”. Kaitan antara hak kekayaan intelektual (HKI) dan kreativitas amat jelas. Semua karya yang berguna bagi umat manusia berasal dari kreativitas individu. Sejak peringatan Hari Kekayaan Intelektual Dunia pertama tahun 2001, mayoritas tema peringatan kebetulan berkaitan dengan kreativitas, termasuk inovasi dan ide. Apa makna kreativitas bagi Indonesia, yang punya berbagai modal dasar pembangunan nasional itu? Sangat fundamental dan berkaitan dengan berbagai aspek. Akan tetapi, yang relevan sekali saat ini, kreativitas harus dipersepsikan sebagai kegiatan yang bersenyawa dengan teknologi. Dan, teknologi membutuhkan perlindungan yang dalam sistem HKI dinamai paten. Dari tujuh bidang HKI, Indonesia amat tertinggal dalam hal... read more..
Oleh Mohammad Abduhzen Rancangan Kurikulum 2013 mengembalikan Pancasila seperti Kurikulum 1994, yaitu sebagai mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Keberadaan Pancasila dalam kurikulum senantiasa timbul tenggelam, bergantung pada situasi kebangsaan. Pada Kurikulum 1968, di awal Orde Baru, Pancasila menjadi kategori pertama bidang pembelajaran ”Pembinaan Jiwa Pancasila” yang terdiri atas pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan pendidikan olahraga. Kurikulum 1975—seiring menguatnya dominasi Orde Baru—menjadikan Pancasila sebagai mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Kurikulum ini disempurnakan pada 1984 dengan menambahkan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB), di samping PMP dan Sejarah. Tumpang tindih pelajaran ini kemudian disederhanakan dalam Kurikulum 1994 dengan menyatukan PMP dan PSPB jadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Ketika Reformasi tiba, Pancasila yang lama menjadi alat legitimasi turut mengalami deapresiasi sehingga UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tak mewajibkan Pancasila ada dalam kurikulum pendidikan. Karena itu, dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (... read more..
Oleh Lukman Hakim Saifuddin Sudah tiga tahun lebih Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia memasyarakatkan ”Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” (disingkat Empat Pilar). Selama itu pula antusiasme masyarakat amat tinggi menyambut baik dan mengapresiasinya, seraya berharap substansi materi, cakupan wilayah dan komunitas, serta metodologinya dapat lebih dikembangkan. Kini, setelah lebih dari tiga tahun, muncul pandangan bahwa menamakan dan menyamakan Pancasila sebagai pilar merupakan sesat pikir. Pandangan itu dilandasi paham bahwa pilar tak sama maknanya dengan dasar. Pilar diartikan sebagai tiang penyangga, sementara Pancasila adalah dasar kita bernegara. Apakah pilar hanya punya satu makna, yaitu tiang penyangga? Apakah pandangan itu sekadar kesalahpahaman ataukah pahamnya yang salah? Makna pilar Pemasyarakatan Empat Pilar—sesuai amanat Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, yang dijabarkan dalam Peraturan Tata Tertib MPR—bukan semata karena adanya perubahan konstitusi sehingga perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Pentingnya pemasyarakatan ini juga lebih didorong oleh kondisi bangsa yang ditengarai tengah mengalami krisis... read more..
Kepemimpinan Berbudaya Nalar Oleh Iwan Pranoto Dalam film berdasar kisah nyata, October Sky, diceritakan gelora seorang pelajar bernama Homer Hickam dan beberapa karibnya dalam berilmu-pengetahuan pada sekitar 1957. Dengan dibantu seorang guru ilmu alam yang penuh gairah mengajar, para pelajar di daerah pertambangan miskin Collingwood, Amerika Serikat, itu tiba-tiba tersadar atas hasratnya berilmu-pengetahuan. Jika semula capaian hidup sebatas menjadi petambang atau atlet, tiba-tiba gagasan menjadi ilmuwan begitu menarik dalam benak pelajar di seluruh pelosok. Pemantiknya adalah kejadian luar biasa Uni Soviet yang berhasil melontarkan pesawat luar angkasa Sputnik yang mengorbit Bumi disertai pemberitaan media yang meluas. Di langit Oktober yang sejuk dan cerah, masyarakat awam, muda dan tua, menengadah ke langit memandang Sputnik yang sedang mengorbit. Pengalaman mengamati Sputnik yang sekadar setitik kemerlip melesat di angkasa sambil mengirimkan sinyal radio sepele, ”bip, bip, bip”, membuat para pelajar tersadar atas kerennya berilmu-pengetahuan. Dalam kehidupan nyata, Homer kemudian menjadi seorang rekayasawan NASA yang andal. Semua teman dekatnya juga menjadi orang berhasil.... read more..
Posted by La Taya | Saturday, 20 April 2013   Oleh : Hj. Andi Annisah Achmad Kebijakan pembangunan ekonomi dirumuskan untuk mencapai tujuan peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Dalam bingkai perencanaan pembangunan nasional (RPJMN 2010-2014), khususnya pembangunan ekonomi daerah salah satu kebijakannya dirumuskan pada Bidang Pembangunan Ekonomi Lokal dan Daerah. Pada bidang ini dirumuskan lima isu strategis yang diarahkan  untuk mendorong percepatan pengembangan ekonomi lokal dan daerah yaitu:  (1) Peningkatan kapasitas tata kelola ekonomi daerah. (2) Peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan ekonomi daerah secara lintas sektor dan lintas wilayah. (3) Peningkatan kapasitas lembaga dan fasilitasi dalam mendukung percepatan Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah serta (4) Peningkatan kerjasama antar daerah, antar sektor, kemitraan pemerintah-swasta dan (5) Pemerataan pembangunan sarana prasarana pendukung.      Merujuk pada hal tersebut, pada konteks pembangunan daerah, dalam RPJMD Kota Kendari 2013-2017 ditetapkan visi “Terwujudnya Kota Kendari Tahun 2017 sebagai Kota Bersih dan Hijau yang berakhlak, maju, demokratis... read more..

Pages