Ringkasan kebijakan: Mengatasi kesenjangan keterampilan: kesiapan keterampilan digital pekerja pelabuhan Makassar
The Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) is supported by the Australian Government and implemented by the Australia-Indonesia Centre.
Indonesia berada di tengah pembangunan infrastruktur yang ambisius dan bernilai miliaran dolar yang diinvestasikan ke dalam proyek kereta api, pelabuhan, jalan raya, dan pembangkit listrik. Fasilitas baru ini memberikan kesempatan bagi kaum muda berusia 16 hingga 30 tahun untuk memiliki pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan dan kemampuan digital. Namun, ada kesenjangan antara investasi infrastruktur ini dengan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengoperasikan dan mengoptimalkan teknologi yang menyertainya.
Untuk memahami kesenjangan keterampilan ini, maka kami meninjau fasilitas Pelabuhan Baru (Makassar New Port) di ibu kota Sulawesi Selatan. Makassar adalah kota terbesar di kawasan Indonesia bagian timur dan salah satu kota terbesar di Indonesia sementara pelabuhan merupakan bagian penting dari infrastruktur untuk Indonesia bagian timur. Pelabuhan tersebut dikelola oleh Pelindo Regional IV, satu dari empat anak perusahaan Pelindo yang digabung di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
Kerangka literasi digital dibuat untuk mengukur keterampilan pekerja dan membandingkannya dengan ekspektasi manajemen. Kerangka kerja ini mencakup sembilan bidang kompetensi digital dengan total 30 indikator. Kerangka tersebut menggabungkan keterampilan digital dasar dengan keterampilan digital berbasis tugas khusus yang diperlukan di tempat kerja.
Kesembilan area tersebut adalah:
Pemikiran komputasional dan algoritmik – kemampuan untuk menerjemahkan masalah nyata ke dalam model atau algoritma yang dapat diproses dengan mudah oleh manusia dan komputer;
Komunikasi, kolaborasi, dan koneksi komunitas digital – kemampuan untuk terhubung, berkomunikasi, dan bekerja sama melalui platform digital;
Pemahaman akan konten digital – kemampuan untuk memproduksi dan mengelola konten digital dan menghasilkan ide dan inovasi kreatif;
Kewarganegaraan digital – kemampuan untuk menggunakan dan mengakses teknologi digital secara bertanggung jawab dan etis;
Identitas dan keamanan digital – kemampuan untuk melindungi data/informasi digital sensitif dan menggunakan teknologi digital dengan aman;
Pembelajaran digital – kemampuan untuk mengoptimalkan teknologi digital untuk membangun dan mengembangkan pengetahuan;
Konsep dan operasi teknologi – kemampuan untuk memahami dan menggunakan teknologi digital, mulai dari perangkat lunak, perangkat keras, jaringan, dan teknologi canggih lainnya;
Literasi data dan informasi – memahami proses dan strategi untuk pembuatan, pengumpulan, validasi, penyimpanan, akses, dan penggunaan data digital;
Keterampilan digital terkait manajemen rantai pasokan – mencakup semua pengetahuan yang terkait dengan proses end-to-end manajemen rantai pasokan (misalnya, pengadaan, produksi, pergudangan, dan distribusi) dan operasi logistik pelabuhan.
Attachment | Size |
---|---|
YPS5-1-BI-ONLINE.pdf | 750.62 KB |