BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Policy Brief: Mengembalikan Kejayaan Sutra Sulawesi Selatan - Sektor Hilir

Penulis Policy Brief : Nurhady Sirimorok
Policy brief dirumuskan dari Laporan Kajian Rantai Nilai Sutra Sulawesi Selatan yang dilaksanakan atas kerja sama Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Knowledge Sector Initiative (KSI), Yayasan BaKTI dan Payo-Payo.

Tim Pelaksana Kajian : Andi Sadapotto, Lusia Palulungan, Mahyuddin Riwu, Muhammad Alif K. Sahide, Nurhady Sirimorok, Syarif M. Parenreng dan Tim Peneliti Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan (Yvonne M. Salindeho, Andi Fitriyani Yahya, Alsry Mulyani, Rosmala Dewi Said, Yuliana Rauf, Yossi F. Pratama).

Summary: 

Sektor hilir industri sutra, pemasaran dan konsumsi, tampak lumayan sehat dengan relatif besarnya captive market produk sutra Sulawesi Selatan. Para konsumen masih mengoleksi dalam jumlah relatif besar, dan jumlah pengguna tersebut cukup banyak karena produk sutra melekat erat dalam ritual-ritual siklus hidup masyarakat Sulawesi Selatan, pada perayaan lebaran, serta ulang tahun kabupaten dan provinsi. Namun ada tiga persoalan yang dihadapi di sektor ini, yaitu:
(i) susutnya permintaan sarung sutra asli,
(ii) plagiasi motif, dan
(iii) ketimpangan antarpelaku di sektor hilir.

Untuk mengatasi persoalan pertama dibutuhkan kampanye penggunaan dan perbaikan promosi produk (termasuk melibatkan story telling), juga perbaikan sistem labelisasi. Masalah plagiasi dapat dihadapi dengan perbaikan aturan dan mekanisme pengurusan hak paten. Sementara rekomendasi untuk persoalan ketimpangan telah diurai dalam Policy Brief Sektor Manufaktur.

AttachmentSize
PDF icon PB-sektor hilir.pdf1.45 MB
Rating: 
Average: 1 (1 vote)