BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Menuntut Ilmu dari Penangkar Bibit Lokal

Penulis: Enggar Paramita

Dalam rangka meningkatkan kapasitas petani dan memfasilitasi pengembangan pembibitan petani menjadi komersial, AgFor Sulawesi mengadakan kunjungan lapang ke penangkar bibit tanaman holtikultura bersertifikat di Desa Matanggorai, Kecamatan Abuki, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara pada 24 Februari lalu. 

Koordinator AgFor Sulawesi untuk Sulawesi Tenggara, Mahrizal menjelaskan bahwa selama dua tahun mendampingi petani di Kabupaten Konawe, AgFor Sulawesi telah menyebarluaskan pengetahuan tentang teknik perbanyakan tanaman, pengelolaan kebun yang baik, juga pembuatan pembibitan sederhana.  “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas keinginan beberapa petani  yang ingin menjadi penangkar bibit komersial, selain salah satu upaya mensosialisasikan keberadaan penangkar bersertifikat di Konawe sebagai penyedia bibit unggul bagi petani, karena memang banyak dari petani yang belum mengetahuinya.  ” kata Mahrizal.

Sejumlah petani kelompok binaan AgFor Sulawesi dari Kecamatan Besulutu, Lambuya, Uepai, Asinua, beserta UPTD Dinas Pertanian dan Peternakan, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K), penyuluh, kepala desa, dan masyarakat Matanggorai, menghadiri kegiatan yang berlangsung di rumah I Ketut Rasna -salah satu penangkar bersertifikat di Kabupaten Konawe.

Dalam menggelar kegiatan kunjungan lapang, AgFor Sulawesi berkolaborasi dengan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB) dan Balai Benih Induk Holtikultura (BBIH) Amoito, yang turut menjadi narasumber dalam diskusi tentang tata cara menjadi penangkar dan proses  sertifikasi.

“Usaha penangkar bibit merupakan usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan, namun tidak begitu saja dapat dilaksanakan. Ada aturan-aturan yang harus dipatuhi,” kata Hanapi dari BSPB.

Kunjungan lapang dinilai penting agar petani dapat melihat langsung bagaimana penangkar bibit bersertifikat beroperasi, sehingga dapat  memberikan contoh dan memudahkan pemahaman.

“Cita-cita kami adalah untuk mendirikan pembibitan terutama tanaman buah, yang bersertifikat di Konawe. Oleh karena itu, kami sangat senang bisa berpartisipasi kegiatan ini,” ujar Rizal, petani dari Unit Pemukiman Transmigrasi Lasao.

Kunjungan lapang adalah pendampingan awal AgFor Sulawesi guna mendukung terbentuknya pembibitan komersial bersertifikat oleh petani. “Rencana lanjutannya adalah memfasilitasi petani yang ingin menjadi penangkar dengan melengkapi semua persyaratan yang diperlukan, dengan tata cara yang tepat,” kata Mahrizal.