BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Bersinergi Membangun Desa

Kegiatan Konsorsium Hijau di Kabupaten Lombok Tengah sangat diapresiasi oleh pihak pemerintah Kabupaten Lombok Tengah. Hal ini dikemukakan oleh Kepala Bidang Sosial Budaya BAPPEDA Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Satria Utama, M.Si dalam sambutannya di Lokakarya tingkat Kabupaten yang dilaksanakan pada tanggal 13 November 2015 bertempat di Aula Bappeda KabupatenLombok Tengah.

Bahkan menurut Pak Lalu Satria Utama, Konsorsium Hijau adalah lembaga pertama dari bagian MCA Indonesia di Kabupaten Lombok Tengah yang sudah memulai program kegiatannya. Diharapkan dapat terjalin komunikasi yang intens antar kedua belah pihak, sehingga bisa saling mengisi demi kemajuan pembangunan daerah.

Bak gayung bersambut, Distric Relation Manager MCA Indonesia Kabupaten Lombok Tengah Ahmad Syarifudin, S.Hut sangat setuju dengan pernyataan tersebut. “Pentingnya konsep Pengelolaan Pengetahuan Hijau kedepan dapat bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk dengan lembaga pendidikan formal maupun informal di desa, serta peningkatan kapasitas dan pengetahuan bagi masyarakat pada hal teknis yang mampu merubah pola pikir masyarakat terhadap krisis sosial ekologi yang menjadi temuan lapangan,” tambahnya.

Acara ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari dinas dan instansi di lingkungan pemerintahan Kabupaten Lombok Tengah, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral (PU dan ESDM), Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD), Kantor Lingkungan Hidup (KLH), Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPMP2T), Pemerintah Kecamatan Kopang dan unsur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal setempat seperti Berugak Dese dan Jaringang Perempuan Usaha Kecil (Jarpuk) Rindang Lombok Tengah. Area Manager Konsorsium Hijau, Yuliarni, SE dari MCA Indonesia juga turut menghadiri acara ini.

Acara Lokakarya ini, mempresentasikan garis besar Program Konsorsium Hijau, terutama mengenai kegiatan pertanian terintegrasi, energi terbarukan dan kewirausahaan hijau. Kegiatan ini juga dirangkai dengan pemaparan hasil temuan sementara dari tahapan pemeriksaan awal Gap Assesment Krisis Sosial Ekologi yang diterangkan oleh dua orang Peneliti Konsorsium Hijau, yaitu Restu Riskitha Kusuma dan Rahmayati.

Mereka sudah memulai kegiatan pemeriksaan di lapangan sejak tanggal 05 November lalu, berlokasi di dua desa yaitu Desa Aik Bual dan Wajageseng, Kecamatan Kopang. Dalam pemaparan hasil sementara, Rahmayati memaparkan mengenai proses identifikasi dan pemeriksaan yang telah dilalui, seperti Focus Group Discussion (FGD) di tingkat desa dan dusun, interview narasumber dan observasi.

Diakhir acara lokakarya, peserta diberi kesempatan untuk bertanya sekaligus berdiskusi dengan tim peneliti dan MCA Indonesia. Pada sesi ini, peserta banyak memberi masukan, penambahan informasi serta kesediaan untuk memberikan data sekunder. Peserta juga memberikan dukungan penuh untuk melakukan kegiatan wawancara yang lebih mendalam di instansi masing-masing. Hal tersebut guna melengkapi data dan informasi untuk mendukung laporan yang diperlukan.

Kegiatan ini menjadi gambaran awal bagaimana proses sinergi yang dilakukan untuk proses identifikasi tantangan pembangunan, dimana semua pihak terbuka dan saling mendukung memberikan informasi untuk proses pembangunan yang berkelanjutan.