BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

8 Pelajaran Penting Belajar di New Zealand

Saya sangat beruntung bisa berpartisipasi dalam Indonesian Young Leaders Programme (INSPIRASI) 2019. Sangat banyak pelajaran yang saya dapatkan selama proses enam bulan ini. Dari semua pelajaran tersebut, saya ingin menceritakan delapan pelajaran yang paling penting selama saya menjalani masa pertukaran pemuda di Selandia Baru (New Zealand).

 1. Be in the grey

Maksud dari be in the grey disini adalah, kita menempatkan posisi kita di antara hitam dan putih. Kita tidak bertindak dan berpikiran hitam dan tidak pula sebagai putih. Melainkan, kita harus melihat dari kedua sisi tersebut. Dalam hal ini kita tidak boleh berpikir bahwa pendapat kita merupakan yang paling benar.

Sering kita menjumpai orang yang berpikiran paling benar. Hal yang paling jelas dari orang seperti ini adalah mereka tidak mendengar pendapat orang lain, bahkan lebih parahnya cenderung meremehkan pendapat orang. Perlu kita pahami bahwa setiap orang mempunyai pengalaman yang unik. Dalam konteks ini, jawaban selalu benar, yang membedakan adalah pengalaman hidup, pengetahuan, serta sudut pandang. Be in the grey akan memberi manfaat diantaranya, memberi wawasan yang luas dan lebih komprehensif, bisa melatih kesabaran, dan membuat seseorang lebih bijak lagi. Untuk melatih skill ini, bisa dimulai dengan mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain.


Perbedaan sudut pandang adalah hal yang biasa (sumber: ecquaria.com)
 

2. Keberadaan partai oposisi penting.

Sangat beruntung saya dalam program ini bisa mempelajari perpolitikan di Selandia Baru. Di perpolitikan New Zealand sangat jelas bahwa, terdapat dua kubu partai politik yang menguasai mayoritas kursi di parlemen, ada dua pemikiran dan sudut pandang yang sangat berbeda pada keduanya. Kedua pemahaman ini disebut sebagai sayap kiri dan sayap kanan. Saya sebelumnya sering mendengar ini, dan sebelum ke Selandia Baru, saya tidak begitu paham mengenai perbedaan keduanya.

 Kubu kanan adalah partai politik yang beraliran kapitalis yang berpihak ke pengusaha/employer sedangkan kubu kiri biasa ditandai dengan kebijakan yang sosialis yang berpihak pada serikat kerja/serikat buruh. Keberadaan oposisi yang berbeda aliran dengan partai berkuasa menyebabkan adanya kompetisi untuk menjadi yang terbaik diakibatkan oleh partai yang berkuasa mendapat tekanan dari partai oposisi. Tekanan ini menjadi motivasi penggerak untuk membuat kebijakan yang lebih baik. Seperti yang kita ketahui, hasil akan lebih optimal jika terdapat persaingan di dalamnya. Sebuah negara akan cenderung lebih koruptif jika politik dikuasai oleh segelintir orang yang bekerja sama. Negara akan menjadi lebih parah lagi, jika dikuasai oleh seorang yang berkuasa penuh - diktator.

Sayang sekali, saya tidak menemukan adanya partai sayap kiri dan sayap kanan di Indonesia. Meskipun terdapat banyak partai politik, namun perbedaan pandangan politik antara satu partai dengan partai yang lain tidak terlalu signifikan.

 

3. Menerima keberagaman.

Tempat saya tinggal, yakni kota Auckland, adalah kota kosmopolitan yang terdiri dari beragam bangsa dan budaya serta warna kulit dan agama. Terlepas dari tragedi penembakan yang terjadi di Christchurch, saya merasa New Zealand adalah negara yang ramah terhadap perbedaan. Bagi saya yang seorang muslim, masjid sangat mudah didapatkan di Auckland. Bahkan dapat ditempuh dengan jalan kaki. Begitu pula dengan rumah agama lain, semuanya terakomodasi. Pilihan makanan juga berbeda-beda. Ada yang halal, vegetarian, gluten free, dan lain sebagainya. Jika kita menghormati perbedaan ini, maka kita dapat bekerja sama dengan lebih baik.

Sederhananya adalah, jika kita terlalu fokus dengan perbedaan, maka kita akan cenderung untuk berdebat dan berkelahi. Sebaliknya, jika kita fokus ke persamaan, maka harmoni bisa tercipta dan dapat meningkatkan kualitas hidup seperti keamanan dan pencapaian ekonomi.

 
Masjid Auckland University of Technology
 

4. Jangan remehkan kesehatan mental.

New Zealand mempunyai angka bunuh diri yang terbilang tinggi. Bahkan salah satu yang tertinggi di kalangan negara OECD. Saya kadang bertanya, 'bagaimana bisa negara yang sejahterah ini, dimana kasus obesitas lebih sering dijumpai daripada kasus malnutrisi, bisa mempunyai angka bunuh diri yang tinggi?'. Ditenggarai, salah satu penyebabnya adalah kesehatan mental/mental health. Oleh karena itu, pemerintah New Zealand menginvestasikan anggaran yang banyak untuk meningkatkan kesehatan mental di negaranya. 

Beberapa contohnya adalah, di negara ini, terdapat layanan konseling di setiap institusi pendidikan. Bahkan bagi mereka yang tidak terafiliasi dengan lembaga pendidikan dapat menghubungi nomor tertentu untuk menceritakan apa yang mereka rasakan. 

Masih banyak yang belum memperhatikan aspek mental health. Di beberapa budaya, menceritakan perasaan bahkan terbilang hal yang aneh, bahkan ditertawakan atau dikata lebay. Faktanya, semakin hari, semakin banyak orang yang merasa sendiri (lonely). Apalagi di tengah zaman yang mengalami peningkatan teknologi yang pesat seperti saat ini.

 

5. Efisiensi menggerakkan ekonomi

Saya kagum dengan urusan perdapuran keluarga angkat saya. Perbelanjaan dilakukan setiap minggu dalam jumlah banyak, dan terdapat banyak peralatan elektronik. Ini terlihat menjadi norma yang umum di kalangan keluarga kiwi. Ternyata ini dilakukan untuk efisiensi. Berbeda dengan kebanyakan keluarga Indonesia yang harus ke pasar setiap hari atau menunggu penjual sayur dan penjual ikan lewat depan rumah, keluarga di New Zealand menyimpan makanan yang banyak di dapur sehingga tidak perlu lagi untuk ke toko setiap hari. Peralatan seperti kulkas, microwave, oven, toaster, dan pemanas air semuanya lengkap. Sehingga pekerjaan bisa dilakukan secara bersamaan dan lebih cepat. Pekerjaan unpaid seperti pekerjaan rumah tangga tidak menjadi tumpuan satu orang saja sehingga kedua orang tua angkat saya bisa mendapatkan penghasilan dari pekerjaan tetap.

Tidak hanya masak atau pekerjaan rumah, tetapi transportasi juga dibuat efisien. Sudah menjadi pemandangan sehari-hari melihat bus berlantai dua, yang tidak hanya dapat mengangkut penumpang lebih banyak, tetapi juga menempati ruang yang lebih sedikit di jalan raya, sehingga dapat mereduksi kemacetan dan biaya bahan bakar.

 
Bus di Auckland

6. Olahraga itu penting.

Olahraga menjadi pemandangan yang umum di New Zealand. Bahkan New Zealand tercatat sebagai negara peraih medali olimpiade terbanyak per kapita di dunia. Saya rasa semua tahu manfaat dari olahraga, tapi ada berapa dari kita yang melakukannya secara reguler?

 
PORSENI di Auckland University of Technology
 

7. Jaga lingkungan, maka lingkungan juga menjaga kita.

Di New Zealand terdapat banyak kegiatan penanaman pohon. Tidak hanya didanai oleh pemerintah, banyak orang disini juga mendonasikan sebagian hartanya untuk LSM yang bekerja untuk perlindungan lingkungan. Tanaman yang ditanam adalah tanaman asli (native) yang tentunya khas dan tidak ditemukan di tempat lain. Meskipun saya tinggal di kota terbesar di Selandia Baru, disini saya dapat melihat berbagai hewan dengan mudah. Satwa ini dijaga dan dilindungi oleh undang-undang. Tidak heran, kita bisa dengan sangat mudah berpapasan dengan kelinci yang lari di taman, dan burung yang bernyanyi dan berkejaran. 

Tidak hanya itu, disini sampah ditangani dengan baik. Sangat jarang terlihat adanya plastik yang mengapung di sungai-sungai di Auckland. Limbah diregulasi secara ketat sehingga air dari keran, dapat diminum langsung. 

Oh iyah, sebagian besar energi disini (yakni mencapai 75%) berasal dari energi ramah lingkungan sehingga udara di Auckland terasa segar dan bersih. Seluruh kualitas lingkungan yang tinggi ini menjaga manusia dari beragam penyakit.

 
Penananam pohon di pulau Waiheke
 

8. Infrastruktur menjadi penopang utama

Di kota-kota besar di Selandia Baru, jalanan sangat lebar dan diregulasi dengan ketat. Disini mendapatkan SIM tidaklah mudah. Perlu ada tes yang ketat yang menjamin si pengendara paham mengenai aturan berkendara. Tidak hanya itu, terdapat banyak kamera CCTV yang siap menangkap pengendara yang tidak menaati aturan. Jalur pejalan kaki, sepeda, dan kendaraan bermotor diatur dengan baik dan inklusif. Pilihan berkendara pun sangat beragam termasuk menggunakan kereta dan kapal. 

Terlihat dalam beberapa ruas jalan, terdapat fly over yang bertingkat-tingkat. Mayoritas jalan tol (motorway) juga gratis. Bahkan jika harus bayar, tidak perlu untuk mengantri di loket. Pembayaran dapat dilakukan online sehingga tidak ada antrian di loket pembayaran. 

Bayangkan jika suatu kota macet lalu lintasnya. Ada berapa banyak waktu terbuang? ada berapa banyak waktu istirahat harus dikorbankan? Ada berapa kerugian tiap detiknya? Dan ada berapa nyawa yang harus melayang diakibatkan kecelakaan berlalu lintas? Belum lagi udara yang kotor karena kendaaran bermotor.*

Penulis: Zulkhaidir Purwanto – Peserta INSPIRASI 2019
Original source: https://dreamerleader.blogspot.com/2020/01/8-pelajaran-penting-dari-exchange-di_14.html