BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Tenaga Kesehatan di Maluku Masih Minim

Monday, 15 June 2015
Tenaga Kesehatan di Maluku Masih Minim

Ambon - Tenaga kesehatan di Provinsi Maluku, khusus bidan dan dokter spesialis masih sangat minim. Walaupun demikian, Pemprov Maluku telah berupaya melakukan berbagai upaya demi pemenuhan tenaga kesehatan di berbagai rumah sakit dan puskesmas yang ada.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Ike Pontoh, mengatakan te­naga dokter spesialis di Maluku me­mang masih minim begitupun tenaga perawat (bidan). Khusus untuk te­naga bidan, Maluku masih membutuh­kan 1.000 tenaga perawat ini guna menekan angka kematian ibu dan bayi.

“Untuk dokter spesialis sendiri memang masih kurang, tetapi sejak tahun 2008-2014 Maluku sudah kirim 99 dokter umum untuk dididik menjadi dokter spesialis dan saat ini sebagian kecil sudah kembali. Itu merupakan rencana jangka panjang dari peme­rintah,” ungkap Pontoh kepada warta­wan usai membuka Seminar Nasional Ancaman Narkoba dan HIV/AIDS yang berlangsung di Gedung Islamic Center, Waihaong Ambon, Sabtu (13/6).

Menurutnya, untuk  menunggu seluruh dokter yang dikirim ini kembali, sudah ada beberapa program dari Kementerian Kesehatan, yang sementara ini pemprov mencoba untuk mengoptimalkan tenaga-tenaga kesehatan tersebut agar ikut dialokasikan ke Maluku.

“Kami sedang upayakan untuk Maluku bisa dialokasikan tenaga-tenaga kesehatan yang ikut progaram dari kementerian, salahs atunya program dokter dan bidan PTT, dokter intensif, dan dokter residen,” rincinya.

Untuk program dokter dan bidan PTT, kata Pontoh, pemda mengajukan jumlah yang dibutuhkan baik itu tenaga dokter maupun bidan ke pemerintah pusat, meskipun daerah juga bisa mengangkatnya. Bahkan saat ini  tenaga perawat di Maluku sudah terpenuhi, dimana ada sekitar 250 orang lebih dokter PTT yang ada di Maluku dan mereka ditempatkan disemua puskesmas, kalau bidan desa semua di desa terpencil dan mereka ini dikontrak selama 2 tahun.

Untuk tenaga dokter intensif, mereka ditempatkan di puskesmas selama 4 bulan dan di rumah sakit 8 Bulan, ini dilakukan secara bergantian di 11 kabupaten/kota, kemarin Maluku baru melepas 48 dokter intensif, sehingga sampai saat ini di Maluku sudah terdapat 100 lebih dokter intensif.

“Untuk dokter residen yang artinya sudah ditahap akhir dari pendidikan dokter spesialis mereka ditempatkan di rumah sakit selama 6 bulan dan bergantian sesuai dengan kebutuhan dokter-dokter spesialis di rumah-rumah sakit yang ada,” tambahnya.(Mg-1)
- See more at: http://siwalimanews.com/post/tenaga_kesehatan_di_maluku_masih_minim#sthash.JVoF8UXX.dpuf

Related-Area: