BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Praktik Cerdas

Tue, 06/11/2018 - 14:57
Penyediaan data dan informasi kependudukan bukanlah hal yang mudah. Beragam upaya telah dilakukan di berbagai daerah di Papua dan Papua Barat untuk meningkatkan cakupan data dan informasi kependudukan, namun tantangan geografis dan sebaran penduduk yang tinggi masih menjadi momok yang menghantui. Selain itu, ada pula kendala infrastruktur pencatatan dan penyimpanan data dan informasi kependudukan. Kondisi geografis dan jarak antar kampung setidaknya dapat diatasi bila Pemerintah Kampung dan Distrik menggunakan sistem pengumpulan data dan memiliki perangkat penyimpanan data yang mumpuni. Ini...
Tue, 06/11/2018 - 14:13
Syuru adalah kampung yang terletak di perbatasan selatan kota Agats, ibu kota Asmat. Dulunya Syuru merupakan bagian dari kampung Asuwets sebelum dimekarkan pada tahun 2012 menjadi tiga kampung, yakni: Kampung Syuru, Kampung Asuwets dan Kampung Kaye. Berjarak sekitar 10 menit jalan kaki dari pusat Kota Agats, kampung ini juga sama seperti daerah lain di wilayah kabupaten Asmat. Dibangun diatas rawa, berlumpur dan terpengaruh dengan pasang surut air laut. Kampung ini bisa dijangkau dengan berjalan kaki atau menggunakan motor listrik, satu-satunya moda transportasi yang ada di kota Agats....
Tue, 06/11/2018 - 09:56
“Kebutuhan Puskesmas adalah kebutuhan kita. Apabila semua kebutuhan puskesmas dipenuhi maka akan memberi penguatan pada pekerjaan mereka dan pada akhirnya akan kembali ke kita dan keluarga kita.” Steven Ohee, Kepala Distrik Sentani Timur Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, selama ini masih banyak masyarakat yang memandang sebelah mata terhadap pelayanan Puskesmas. Keterbatasan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang ada di Puskesmas menjadi alasan yang mengemuka. Karena itu pemerintah berusaha mendorong peningkatan mutu kinerja Puskesmas melalui perbaikan yang...
Thu, 11/11/2010 - 11:01
Berulang kali saya diminta membuktikan cinta saya tapi selalu saya tolak. Mungkin saat itu saya lemah tapi hanya sekali itu saja saya tak kuasa menolak permintaannya. Sekarang saya hamil dan dia berubah menjadi kasar, suka marah dan memukul. Saya harus bagaimana, mak?”, Bunga, gadis belasan tahun itu menyeka air mata yang mengalir di pipinya. Sarci Maukari mendengarkan dengan seksama penuturan Bunga. Sebagai seorang konselor bagi korban kekerasan terhadap perempuan, Sarci memang harus selalu siap kapan saja mendengarkan curahan hati mereka yang memberanikan diri mendatangi kantor Sanggar...