BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Renjaan: Kabupaten Aru Masih Jauh Tertinggal

Wednesday, 01 July 2015
Renjaan: Kabupaten Aru Masih Jauh Tertinggal

Ambon - Dibandingkan dengan kabupaten lain di Maluku, Kepulauan Aru masih jauh tertinggal dalam berbagai aspek.

Banyak masyarakat hidup dalam kemiskinan.  Tiga faktor penyebab kabupaten berjuluk Bumi Jargaria ini masih tertinggal adalah infrastruktur, konektivitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memprihatinkan.

“Kalau tidak ada konektivitas sangatlah percuma. Padahal potensi di Aru sangat besar, tapi jika semuanya hanya terpusat di desa buat apa,” kata Caretaker Bupati Kepulauan Aru, Angky Renjaan kepada wartawan disela-sela Rakor Penanganan Kemiskinan Daerah Provinsi Maluku, di Kantor Gubernur, Selasa (30/6).

Renjaan membandingkan Kabupaten Aru dan Maluku Barat Daya (MBD). Ia menilai, MBD masih jauh lebih baik.

“Saya tidak menjelekkan Kabupaten Aru, namun jika dilihat dan waktu saya bedakan, MBD masih lebih baik dari pada Kabupaten Aru,” ujarnya.

Bukan hanya konek­tivitas, namun juga masalah infrastruktur yang sangat mempe­nga­ruhi kondisi pemerintahan yang ada di Kabupaten Aru. “Kurangnya konektivitas, infrastruktur kurang bagus, mengakibatkan banyak pegawai yang ada disana tidak bekerja dengan baik. Mereka tidak betah, karena pada umumnya mereka di kota kabupaten,” ungkap Renjaan.

Renjaan menceritakan, banyak keluhan dari masyarakat di Kabupaten Aru yang disampaikan langsung saat kunjungan kerjanya di lima desa yang ada di sana. Masyarakat mengeluh dengan kondisi camat, guru-guru dan perawat yang hanya ada pada saat-saat tertentu.

“Masyarakat disana menjuluki mereka sebagai “guru kegiatan”, yang artinya disaat hendak ujian mereka ada, selesai ujian mereka kembali ke Dobo. Bukan hanya guru, hal yang sama juga terjadi bagi para perawat yang ada di sana. Kalau begini bagaimana Aru bisa maju,” tandasnya.

Oleh sebab itu, Renjaan telah menginstruksikan jika ada camat, pegawai, dan guru-yang meninggalkan tempat tugasnya guru akan diberikan sanksi tegas.

“Kalau ada guru-guru yang lari  saya akan pecat mereka, langsung ada SK pemecatan. Saya instruksikan berikan mereka BAP, dan kita akan pikirkan sanksi bagi mereka,” tegasnya.

Renjaan juga mengungkapkan, air bersih juga menjadi masalah memprihatinkan di Aru. Kondisi ini juga turut menpengaruhi kesehatan masyarakat.

“Air bersih susah didapat di sana, saya saja terkadang mandi, airnya itu warna coklat. Jadi perlu ada perhatian dari pemerintah, dan perlu ada pembaharuan,” katanya.

Renjaan berharap Pemprov Maluku sama-sama berpikir untuk mendesainapa yang baik bagi Kabupaten Aru. “Masalah konektivitas, infrastruktur dan SDM serta pola pikir masya­rakat perlu diubah, dengan demikian dapat memberi­kan dampak positif yakni memudahkan investor untuk masuk di Kabupaten Aru,” ujarnya. (Cr-1)
- See more at: http://siwalimanews.com/post/renjaan_kabupaten_aru_masih_jauh_tertinggal#sthash.MBeaOhQX.dpuf

Related-Area: