BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Peluncuran Buku Waka Polri dan Diskusi Publik Kamtibmas

Peluncuran Buku Waka Polri dan Diskusi Publik Kamtibmas
Posted by Mas'ud | Sunday, 09 February 2014  

MAS'UD/KENDARINEWS.COM
KENDARINEWS.COM : Forum  Mahasiswa Pascasarjana Jakarta - Raya Sulawesi Tenggara (FMPSJ-Sultra), menggelar diskusi publik bertajuk, Penguatan Kantibmas Jelang Pemilu 2014, menghadirkan Waka-Polri, Komjen Pol, Drs. Oegroseno, SH selaku (Keynote Speaker), serta lima Narasumber yaitu, Danrem 147 Haluoleo, Kolonel, ARH. Andi Sumangerukka (Diwakili), Kapolda Sultra, Brigjend. Drs. Arkian Lubis, SH, Rektor UHO Sultra, Prof. Dr. Ir. H. Usman, Rianse, M.S, Ketua KPU Sultra, Hidayatullah, SH dan Wartawan Senior, M. Djufri Rahim.
Materi diskusi pada acara itu diantaranya, Tugas Pokok dan Peran TNI dalam mendukung terciptanya siatuasi keamanan dalam negeri yang kondusif menjelang pemilu 2014 di Sulawesi Tenggara, disampaikan, Danrem 147 Haluoleo, Kolonel, ARH. Andi Sumangerukka (Diwakili).
Perencanaan strategis Polda Sulawesi Tenggara dalam keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menuju pemilu 2014, dipaparkan Kapolda Sultra, Brigjend. Drs. Arkian Lubis, SH. Sedangkan dari unsur akademisi, disampaikan langsung, Rektor UHO Sultra, Prof. Dr. Ir. H. Usman, Rianse, M.S, paparan tentang komitmen Perguruan Tinggi dalam menyukseskan agenda pemilu 2014.
Demikian pula Ketua Komisi Pemilihan Umum, (KPU) Sulawesi Tenggara, Hidayatullah, SH memaparkan tentang independensi dan komitmen penyelenggara pada pemilu 2014. Sementara wartawan senior, M. Djufri Rahim memaparkan analisis kritik situasi sosial politik menjelang pemilu 2014.
Ketua panitia Fajar Hasan dalam sambutanya menyampaikan, bahwa pemilu merupakan salah satu pilar demokrasi yang menjadi wahana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang demokratis dan berlegitimasi kuat.Untuk itu diperlukan partisipasi politik masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2014.
Dikatakan, melihat perkembangan tiga pemilu sebelumnya yakni, pemilu 1999, 2004 dan pemilu 2009 hanya sekitar 71 persen pemilih yang menyalurkan hak pilihnya. menyikapi hal tersebut, kata Fajar, diperlukan sinergitas dari seluruh pemangku kepentingan pemilu, khususnya dalam menyiptakan iklim daerah yang kondusif, sehingga masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya secara demokratis.
“Untuk menjaga suasana kondusif jelang pemilu 2014, tidak hanya domain aparat keamanan terutama institusi POLRI, melainkan tugas semua pihak. Olehnya itu diperlukan koordinasi dan sinergi yang erat antara instrumen penyelenggara dan peserta pemilu serta peran masyarakat dan institusi kepolisian yang menjaga keamanan dan kenyamanan menjelang pemilu 2014,”sambutnya.
Dikatakan, tujuan dialog publik adalah, diharapkan dapat menampung informasi-informasi strategis, terbangunnya ide-ide cerdas tentang formulasi strategi dalam mejaga keamanan dan ketertiban masyarakat pada pemilu 2014, serta membangun kesadaran seluruh unsur untuk berpatisipasi dalam menjaga kamtibmas, sehingga terselenggaranya pemilu yang demokratis dan legitimate.
Sementara keynote speaker, Oegroseno mengatakan, dirinya “Pulang Kampung” ke Sulawesi Tenggara,  setelah beberapa tahun silam bertugas di Sultra. Rasa kebanggaan terhadap Sultra diungkap dihadapan tamu undangan. Dia mengatakan, pada diskusi publik ini, bahwa pesta demokrasi bukan hanya milik Polri melainkan milik seluruh masyarakat.
“Pemilu 2014 harus berjalan aman, tidak ada yang unggul semua mendapat porsi yang sama, jika ada satu TPS yang bermsalah, maka itu kegagalan nasional, ini yang harus kita cermati bersama, anacaman pemilu masih sama pada pemilu sebelumnya, mungkin polanya yang berubah, sehingga semua ancaman bisa kita hilangkan secara awal,” ujar Oegroseno dihadapan tamu undangan saat diskusi publik di Grend Hotel Clarion Kendari kemarin.
Pada memontum tersebut, disayangkan Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Nur Alam, SE. M.Si tidak hadir, dan diwakili oleh Wakil Gubernur, HM. Saleh Lasata, dalam sambutannya, mengharapkan kehadiran Waka Polri dapat memberikan motivasi dan menimalisir situasi Kamtibmas menjelang pemilu 2014 kepada masyarakat Sulawesi Tenggara.
“Semua tokoh masyarakat, TNI/Polri, Mahasiswa, Pemuda, Perempuan dan seluruh stockholder untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas menjelang pemilu 2014 yang tersisa sekitar dua bulan lagi, mudahan-mudahan harapan ini dapat diwujudkan, agar pemilu 2014 berjalan baik dan aman,” harapnya.
Bukan hanya, Gubernur Sultra yang tidak hadir pada momentum tersebut, beberapa Bupati dan Walikota juga tidak hadir. Usai diskusi publik acara kemudian dilanjutkan peluncuran buku “Oegroseno Menjadi Polisi Untuk Mengabdi,”. Pada peluncuran buku itu, sekitar 500 buku dibagikan secara cuma-cuma kepada tamu undangan. (Mas'ud).

Sumber: http://www.kendarinews.com/content/view/13313/26/