BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

2016, Sultra Kebanjiran Mega Proyek

2016, Sultra Kebanjiran Mega Proyek
Jumat , 10 April 2015 13:39
Editor     :     Hariman

KENDARI – Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal kebanjiran mega proyek yang akan dimulai pada tahun 2016 mendatang. Triliunan anggaran dipastikan mengalir ke Sultra. Berbagai mega proyek telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Daftar mega proyek yang akan masuk ke Sultra terungkap pada pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Sultra di Kendari, kemarin (9/4). Proyek itu diantaranya Pembangunan Bendungan Pelosika di Kabupaten Konawe dengan anggaran sekitar Rp 2,1 triliun. Pembangunan Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur dengan anggaran Rp 800 miliar, Jembatan Teluk Kendari Rp 400 miliar, Pelabuhan Peti Kemas Bungkutoko Rp 630 miliar dan masih banyak lagi.

Gubernur Sultra, H Nur Alam mengungkapkan, Sultra memiliki potensi SDA yang beragam, terutama pada sektor pertanian dalam arti luas, pertambangan dan pariwisata. Komoditas sektor pertanian yang cukup strategis antara lain Padi, Jagung, Kedelai, perkebunan (Kakao) dengan telah beroperasi industri Kakao oleh Kalla Kakao Industri. Demikian pula pada sektor pertambangan, komoditas yang cukup strategis antara lain nikel dengan potensi 97,4 miliar wmt, (nilainya sekitar Rp 23 ribu triliun) juga emas dengan deposit 1,125 juta ton (nilainya mencapai Rp 450 ribu triliun) dan aspal dengan deposit sekitar 3,8 miliar ton (nilainya mencapai Rp 2.301 triliun).

“Potensi komoditi unggulan tersebut sangat strategis untuk dikembangkan dalam rangka peningkatan nilai tambah dan daya saing daerah dalam menghadapi persaingan global terutama dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015,” ungkapnya.

Kesiapan Pemprov Sultra menghadapi MEA dititiberatkan pada Peningkatan Kualitas sumber daya manusia,  membangun industri yang berbasis nilai tambah, dan Perbaikan infrastruktur. Untuk kesiapan peningkatan kualitas SDM, Pemprov Sultra telah melakukan program Cerdas Sultraku dengan memberikan beasiswa kepada putra putri Sultra untuk melanjutkan pendidikan diberbagai universitas terkemuka di dalam dan luar negeri. Sampai tahun 2014 sebanyak 1.630 orang jenjang pendidikan D3 sampai program Doktor dengan total anggaran Rp 15 miliar. Tahun 2015 memberikan beasiswa keteknikan kerjasama dengan ITS Surabaya.

“Membangun industri berbasis nilai tambah, saat ini telah beroperasi 1 (satu) pabrik pengolahan nikel di Puriala Kabupaten Konawe dan terdapat 10 (sepuluh) smelter pengolahan nikel dalam tahapan proses pembangunan di Kabupaten Bombana, Konawe Selatan dan Konawe Utara. Tahun 2016 pemerintah provinsi mendorong pengembangan industri aspal Buton, yang peresmiannya akan dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi,” jelasnya. Perbaikan infrastruktur, berupa peningkatan dan pengembangan jalan dan jembatan, bandara, listrik, irigasi dan dermaga.

Di sisi lain, pemerintah juga tidak boleh menafikan masukan dewan baik melalui dalam bentuk laporan reses maupun aspirasi masyarakat. Untuk itulah, dalam proses pembahasan poin-poin tersebut dimasukan. Apalagi tuntutan dan masukan tersebut merupakan persoalan yang tak kalah prioritas. Seperti pembangunan jalan, irigasi atau lainnya.

“Dengan anggaran yang terbatas, tentunya pemda tidak bisa mengakomodir semua permintaan masyarakat. Makanya, setiap tahunnya pemerintah melakukan skala prioritas. Untuk itulah, saya berharap kementerian maupun lembaga pemerintah bisa mengakomodir usulan daerah. Jangan yang diusulkan lain, yang dianggarkan juga lain,” tegas mantan Wakil Ketua DPRD Sultra ini.

Sementara itu, Kepala Bappeda Sultra, H Nasir Andi Baso mengatakan proses penyusunan RKPD telah memulai pembahasan di kabupaten/kota. Bahkan melalui pra Musrembang, program perencanaan Sultra 2016 telah difinalisasi mulai tanggal 6 s.d 8 April lalu.  “Sesuai dengan tema Musrenbang yakni memantapkan perekonomian daerah melalui peningkatan kualitas SDM untuk mendorong nilai tambah SDA serta peningkatan infrastruktur pada kasawan strategis, program pemerintah mengacu pada poin-poin ini. Makanya, saya berharap pemerintah pusat bisa mendorong pemda dalam memaksimalkan RKPD 2016,” harapnya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri, Afriadi Sjahbana Hasibuan menegaskan, saat ini, pemerintah tengah melakukan reformasi agraria untuk pengendalian pemanfaatan lahan pertanian. Makanya, pembenahan dan pembangunan irigasi dalam upaya peningkatan produktifitas pertanian dan nilai tambah petani.

“Dari segi investasi, percepatan penyelesaian perizinan melalui PTSP dengan efisiensi menjadi maksimal 15 (lima belas) hari. Upaya ini dilakukan agar daerah mampu bersaing dengan negara tetangga dalam penyelesaian perizinan secara cepat, tepat, mudah dan murah bagi para investor yang akan memulai atau perluasan usaha. Apalagi negara telah memasuki era MEA. Kedepan, program ini harus menjadi prioritas,” tandasnya.

Dalam Musrenbang tersebut, Pemprov Sultra memberikan apresiasi terhadap beberapa kabupaten/kota yang sukses menyusun RKPD. Pemprov menganugerahkan penghargaan  Pangripta Bahteramas pada tiga daerah yakni Kota Kendari, Wakatobi dan Kolaka Utara. (mal/KP/c)
- See more at: http://fajar.co.id/nasional/2015/04/10/2016-sultra-kebanjiran-mega-proyek.html#sthash.lxhJILPy.dpuf

Related-Area: