Penulis Policy Brief : Nurhady Sirimorok
Policy brief dirumuskan dari Laporan Kajian Rantai Nilai Sutra Sulawesi Selatan yang dilaksanakan atas kerja sama Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Knowledge Sector Initiative (KSI), Yayasan BaKTI dan Payo-Payo.
Tim Pelaksana Kajian : Andi Sadapotto, Lusia Palulungan, Mahyuddin Riwu, Muhammad Alif K. Sahide, Nurhady Sirimorok, Syarif M. Parenreng dan Tim Peneliti Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan (Yvonne M. Salindeho, Andi Fitriyani Yahya, Alsry Mulyani, Rosmala Dewi Said, Yuliana Rauf, Yossi F. Pratama).
Di sepanjang mata rantai nilai sutra Sulawesi Selatan tampak beberapa isu yang muncul di seluruh sektor: hulu, manufaktur, maupun hilir. Rangkaian isu lintas-sektor tersebut ialah:
(i) kesenjangan antara fakta dan tata kelola,
(ii) kurangnya data yang valid dan lengkap terkait pelaku dan produksi dalam rantai nilai sutra Sulawesi Selatan;
(iii) fragmentasi kelembagaan pemerintah;
(iv) rendahnya peran pengusaha.
Untuk itu diperlukan peningkatan kapasitas staf yang bersentuhan langsung dengan pelaku-pelaku marginal, termasuk sensitivitas terhadap isu-su gender dan inklusi sosial; perbaikan metodologis dan manajemen pengelolaan data; sinkronisasi kebijakan/program dan pembuatan peta jalan sutra Sulawesi Selatan, serta pelibatan pelaku yang lebih luas dalam organisasi-organisasi yang bermitra dengan pemerintah; dan terakhir, penciptaan ruang investasi yang sehat, fair dan bebas dari beban ‘biaya yang tidak perlu‘, sekaligus memberi mandat bagi pelaku untuk pembinaan petani, pemintal, dan penenun.
Attachment | Size |
---|---|
PB-lintas sektor.pdf | 462.58 KB |