BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Mempercepat Laju Revitalisasi Pertumbuhan Sektor Manufaktur Indonesia

Publikasi Bank Dunia

Summary: 

Tantangan
Sejak krisis keuangan Asia, sejumlah tantangan makro ekonomi telah membuat pertumbuhan sektor manufatur di Indonesia menurut. Apresiasi riil mata uang Rupiah, naiknya biaya satuan tenaga kerja, pergeseran ke arah sektor komoditas dan resource intensive, kuatnya kompetisi internasional (terutama dari Cina), serta mengecilnya keuntungan, semua faktor tersebut telah membuat sektor manufaktur Indonesia menjadi kurang bersaing dibanding negara tetangga di kawasan. Pertumbuhan produktivitas di Indonesia juga tertinggal dibanding pesaing-pesaingnya.

Tantangan-tantangan utama pada tingkat mikro bagi perusahaan Indonesia adalah tingginya biaya transportasi dan logistik, sulitnya memperoleh kredit, serta kurangnya transparansi dan kepastian regulasi. Hal-hal tersebut menghambat tumbuhnya usaha-usaha baru, serta mencegah manufaktur yang sudah ada untuk dapat berkembang dan menikmati skala ekonomis

“Lapisan Menengah yang Hilang”
Berbagai tantangan di atas telah menimbulkan “lapisan menengah yang hilang” – besarnya porsi perusahaan manufaktur kecil dan tidak produktif – yang mencegah sektor manufaktur memberi kontribusi lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di Indonesia.

Mempercepat Laju Revitalisasi
Meskipun berbagai tantangan di atas, sektor manufaktur di Indonesia mulai bangkit kembali. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan tumbuh dengan cepat dan data investasi terakhir menunjukkan bahwa pertumbuhan semakin cepat. Pada saat yang sama, pertumbuhan kelas menengah di Indonesia dan adanya tenaga kerja yang bersaing semakin menarik investor asing ke sektor ini. Peluang yang terus tumbuh di kawasan juga membuat Indonesia semakin menarik.

Potensi Masa Depan
Indonesia bisa meningkatkan porsi pasar global dalam bidang manufaktur, menciptakan jutaan lapangan kerja baru dan memfasilitasi transformasi struktural. Namun, membonceng pertumbuhan domestik dan internasional tidak cukup. Untuk meningkatkan daya saing dan mempertahankan pertumbuhan, pemerintah dan sektor swasta harus mengatasi beberapa tantangan utama yang dihadapi sektor manufaktur.

Topik: 
AttachmentSize
PDF icon Full-ExecSum-Manufacturing-IND.pdf1.67 MB
Rating: 
No votes yet