Presentasi Dr. Syarkawi Rauf (Dosen FEB Unhas/Regional Chief Economist -PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk) dan Presentasi Bank Indonesia pada Diskusi Panel Perkembangan Ekonomi Terkini (Nasional dan Sulawesi Selatan) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Makassar
Krisis global akan berdampak tidak simetris terhadap setiap daerah di Indonesia.
- Pasar domestik Indonesia yang besar bisa menjadi penyanggah tetapi dengan sejumlah resiko terkait dengan kondisi infrastruktur yang buruk dan resiko di sektor perbankan (merosotnya aliran kredit dari zona euro ke Asia).
- Daerah industri akan mengalami dampak lebih besar, khususnya yang eksposur bisnisnya ke zona euro dan AS (dibutuhkan kehati-hatian dalam penyaluran kredit).
- Daerah di KTI dan Sulsel memiliki eksposur bisnis yang lebih besar ke negara Asia tidak akan menerima dampak terlalu besar ---> dampaknya akan dirasakan dalam rentan waktu lebih lambat dibandingkan daerah industri di Jawa.
- Investasi di KTI didominasi oleh investasi dari Asia Timur sehingga tidak akan menerima dampak langsung --> prospeknya tetap sangat baik.
- Penyaluran kredit seharusnya bisa menyesuaikan dengan program MP3EI --> Resikonya lebih kecil karena didukung oleh kebijakan pemerintah pusat dan daerah
- Log in to post comments
- 194 reads