Dinas Kesehatan Halmahera Selatan (Halsel) didukung UNICEF dan BaKTI, rampungkan dokumen Renstra Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) melalui Workshop Renstra KIA di Malaria Centre Halsel, tanggal 16-17 Oktober 2014. Dr.Juri Hendrajadi, Kepala Dinas Kesehatan Halsel dalam sambutannya menyampaikan bahwa Praktek Cerdas yang dipublikasikan BaKTI melalui Pengembangan Malaria Centre menjadikan Halmahera Selatan memperoleh pengharagaan nasional bidang Kesehatan untuk pengendalian malaria. Mengikuti keberhasilan tersebut Dinas Kesehatan kembali berinisiatif untuk menyusun perencanaan renstra program kesehatan keluarga yang diharapkan menjadi dokumen yang tidak terpisahkan dari Renstra SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Dinas Kesehatan. Tentunya Perencanaan yang baik akan menghasilkan dokumen bagi kebijakan pelayanan kesehatan dan dukungan penganggaran daerah.
Finalisasi renstra difasilitasi oleh Dr.Surahmat, Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan, dihadiri oleh Badwi M.Amin UNICEF Makassar dan Tim BaKTI. Sejumlah partisipan mengikuti workshop dari lintas program diantaranya Pelayanan Kesehatan,P2PL, dan Farmasi. Sedangkan lintas sektor antara lain RSUD, Bappeda, BKKBN, BPS, Badan Pemerdayaan Masyarakat, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama Daerah, Dukcapil,PKK, PMI dan NGO Salima. Proses renstra menghasilkan sejumlah kesimpulan analisis SWOT. Bahwa yang memperkuat program KIA di Halsel adalah respon masyarakat yang antusias dalam partisipasi aktif layanan KIA seperti posyandu,rumah tunggu dan puskesmas. Sedangkan Kelemahan yang diidentifikasi berupa sebaran wilayah pulau dan distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata menjadi hambatan yang memerlukan solusi alternatif. Adapun Kesempatan yang baik adalah tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Ibu dan Anak makin meningkat, sehingga mendorong Pemerintah memberikan dukungan pendanaan dan sarana program. Sedangkan ancaman dari program Kesehatan Keluarga adalah sejumlah masyarakat menganggap bahwa pengobatan adalah solusi masalah kesehatan, sedang pencegahan dan perubahan perilaku bukan menjadi prioritas. Hal yang lainnya adalah fenomena dukun beranak (mama biyang) sebagai pelayanan kesehatan tradisional ternyata belum maksimal bermitra dengan Dinas Kesehatan, sehingga masyarakat masih ada yang memilih mama biyang daripada bidan.
Workshop menghasilkan finalisasi renstra KIA dengan strategi utama mengoptimalkan penurunan angka kematian ibu dan bayi secara signifikan dan meningkatkan derajat kesehatan keluarga di kabupaten Halsel. Dokumen Renstra KIA Halsel juga menggariskan bahwa pembiayan KIA akan dilakukan secara proporsional dengan bidang lain berdasarkan prioritas. Sumber dana yang menjadi penyokong adalah dana APBD Kabupaten, APBD Provinsi, Dana Bantuan Sosial dan Biaya Operasional Kementerian Kesehatan (APBN). Dokumen renstra selanjutnya diajukan untuk ditandatangani Bupati Halmahera Selatan sebagai Peraturan Bupati.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi Senior Program Officer Unicef - BaKTI, Sdr. Leonardy Sambo melalui email leonardy@bakti.or.id
- Log in to post comments
- 635 reads