ILMU PENGETAHUAN
Pengembangan Disinergikan dengan Pendidikan Tinggi
Ikon konten premium Cetak | 22 Agustus 2015 Ikon jumlah hit 37 dibaca Ikon komentar 0 komentar
YOGYAKARTA, KOMPAS — Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia bersama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berencana menyusun desain besar kebijakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sinergi dengan pendidikan tinggi. Kebijakan itu dibutuhkan karena pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sudah terlalu lama terpisah dengan pengembangan pendidikan tinggi.
"Kebijakan itu sangat diperlukan agar kita mampu bersaing di masa depan," kata Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Sangkot Marzuki dalam "Kick Off Meeting Seminar Nasional Kebijakan IPTEK dan Pendidikan Tinggi Indonesia Menyongsong Transformasi Masyarakat Baru", Jumat (21/8) di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Sangkot menyatakan, selama bertahun-tahun, kebijakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di Indonesia berjalan terpisah dengan pengembangan pendidikan tinggi. Keterpisahan itu antara lain disebabkan kedua bidang tersebut diurusi lembaga yang berbeda. "Dari segi kebijakan nasional, sudah terlalu lama kita melihat kedua bidang itu secara terpisah karena memang struktur pemerintahan kita membuatnya terpisah," katanya.
Pada masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, kondisi itu tak lagi terjadi karena kedua bidang tersebut kini berada di bawah kewenangan satu lembaga, yakni Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Meski demikian, agar pengembangan iptek benar-benar sejalan dengan pendidikan tinggi, butuh sebuah desain besar untuk menyinergikan keduanya.
"Kami ingin menghasilkan semacam buku putih yang bisa menjadi rujukan penyusunan kebijakan iptek dan pendidikan tinggi," kata Sangkot. Ia menambahkan, buku putih itu akan terus-menerus diperbarui agar sesuai perkembangan zaman.
Menurut dia, salah satu upaya agar pengembangan iptek bisa sejalan dengan pendidikan tinggi adalah membentuk universitas riset. Berbeda dengan universitas biasa, universitas riset harus menjalankan kegiatan penelitian yang jauh lebih intensif. "Kami harapkan ada beberapa universitas riset yang kegiatan risetnya lebih tinggi daripada pengajarannya," katanya.
Upaya lain adalah mendidik dan mendukung sebanyak mungkin ilmuwan muda. Para ilmuwan muda itulah yang akan memegang peranan penting di Indonesia pada masa depan. "Itulah kenapa AIPI meluncurkan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia yang berfungsi untuk mendukung riset dari para ilmuwan muda," ujar Sangkot.
Anggota Komisi Ilmu Sosial AIPI, Sofian Effendi, menyatakan, penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan sangat berpengaruh pada kemajuan suatu negara. Laporan Bank Dunia tahun 2012 berjudul "Higher Education to Work: Skills and Research for Growth in East Asia" menunjukkan, keberhasilan pembangunan berbasis industri di beberapa negara Asia Timur berkorelasi dengan keberhasilan negara-negara itu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Hal itu juga berkorelasi positif dengan perbaikan kelembagaan, pembangunan infrastruktur, dan reformasi sistem pendidikan," kata Sofian. (HRS)
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/08/22/Pengembangan-Disinergikan-dengan-Pendidikan-Tinggi
-
- Log in to post comments
- 104 reads