BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Pertemuan Menteri Ekonomi Tingkat ASEAN Dibuka

Pertemuan Menteri Ekonomi Tingkat ASEAN Dibuka
HENDRIYO WIDI
Siang | 22 Agustus 2015 13:21 WIB Ikon jumlah hit 711 dibaca Ikon komentar 0 komentar

KUALA LUMPUR, KOMPAS — Pertemuan Menteri-menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-47 Tahun 2015 dibuka Sabtu (22/8), di Kuala Lumpur, Malaysia. Pertemuan itu antara lain akan membicarakan visi ekonomi ASEAN 2025, tantangan pelemahan ekonomi global, peningkatan kerja sama dengan negara-negara lain, dan mematangkan cetak biru Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Menteri Perdagangan dan Perindustrian Malaysia Mustapa Mohamed memberi sambutan pada pembukaan Pertemuan Menteri-menteri Ekonomi ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, Sabtu (22/8).
AFP/MANAN VATSYAYANAMenteri Perdagangan dan Perindustrian Malaysia Mustapa Mohamed memberi sambutan pada pembukaan Pertemuan Menteri-menteri Ekonomi ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, Sabtu (22/8).

Pembukaan kegiatan yang berlangsung pada 22-25 Agustus 2015 itu dihadiri Menteri Perdagangan dan Perindustrian Malaysia Mustapa Mohamed dan tujuh menteri serta wakil menteri negara-negara anggota ASEAN. Menteri Perdagangan RI Thomas Lembong mewakili Indonesia.

Dalam pidato pembukaan, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Malaysia Mustapa Mohamed mengatakan, wajah perekonomian global sedang berubah. Pelemahan ekonomi global itu berpengaruh terhadap perekonomian ASEAN.

Investasi melambat, mata uang melemah, harga dan permintaan komoditas ke negara-negara rekanan ASEAN melemah. Hal itu menjadi tantangan bersama ASEAN sebagai satu komunitas regional.

"Perlu ada perubahan fundamental cara berpikir kita. Perlu ada terobosan-terobosan dan fokus baru guna memperbaiki perekonomian ASEAN," ujarnya.
Menteri Muda Luar Negeri dan Perdagangan Brunei Lim Jock Seng, Menteri Perdagangan Kamboja Pan Sorasak, Menteri Perdagangan RI Thomas Trikasih Lembong, Menteri Perdagangan dan Industri Filipina Gregory Domingo, Menteri Perencanaan Nasional dan Pembangunan Ekonomi Myanmar Kan Zaw, Menteri Perdagangan dan Industri Malaysia Mustapa Mohamed, Menteri Industri dan Perdagangan Laos Khemmani Pholsena, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Lim Hng Kiang, Direktur Jenderal Negosiasi Perdagangan Thailand Thawatchai Sophastienphong, Wakil Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam Nguyen Cam Tu, serta Sekretaris Jenderal ASEAN Lu Luong Minh berfoto pada pembukaan Pertemuan Menteri-menteri Ekonomi ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, Sabtu (22/8).
AFP PHOTO/MANAN VATSYAYANAMenteri Muda Luar Negeri dan Perdagangan Brunei Lim Jock Seng, Menteri Perdagangan Kamboja Pan Sorasak, Menteri Perdagangan RI Thomas Trikasih Lembong, Menteri Perdagangan dan Industri Filipina Gregory Domingo, Menteri Perencanaan Nasional dan Pembangunan Ekonomi Myanmar Kan Zaw, Menteri Perdagangan dan Industri Malaysia Mustapa Mohamed, Menteri Industri dan Perdagangan Laos Khemmani Pholsena, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Lim Hng Kiang, Direktur Jenderal Negosiasi Perdagangan Thailand Thawatchai Sophastienphong, Wakil Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam Nguyen Cam Tu, serta Sekretaris Jenderal ASEAN Lu Luong Minh berfoto pada pembukaan Pertemuan Menteri-menteri Ekonomi ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, Sabtu (22/8).

Menurut Mustapa, ASEAN terus meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi dengan Tiongkok, Kanada, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Rusia, juga negara-negara di Uni Eropa, dan Amerika Serikat. ASEAN akan memperkuat relasi perdagangan dengan Tiongkok untuk menghadapi tantangan ekonomi dan devaluasi yuan.

Mustapa mengingatkan, pada awal 2016, ASEAN akan memasuki era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN. Berdasarkan data Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), MEA akan menjadi kekuatan ketujuh dunia dengan produk domestik bruto sebesar 2,4 triliun dollar AS pada 2013 dan 4,47 triliun dollar AS pada 2020.

Salah satu fokus dari AEM adalah mematangkan kembali strategi dan implementasi MEA dan visi ekonomi ASEAN 2025. Untuk mewujudkan hal itu, dialog dengan negara-negara rekan kerja, antarpemerintah, dan sektor swasta perlu ditingkatkan untuk mewujudkan integrasi ekonomi.

"Implementasi cetak biru MEA sudah mencapai 91 persen. Pada November tahun ini ditargetkan bisa mencapai 95 persen. Cetak biru itu diharapkan mampu membawa ASEAN menciptakan pasar tunggal ASEAN dan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi negara-negara produsen besar atau internasional," katanya.

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/08/22/Pertemuan-Menteri-Ekonomi-Tingkat-ASEAN-Dibuka

Related-Area: