BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

External Evaluator Program Pertukaran Pengetahuan

I. Latar Belakang

Yayasan BaKTI mendapat dukungan pendanaan dari Program Kerjasama Australia – Indonesia untuk mendukung desentralisasi (AIPD – Australian Aid Program). Melalui dua program yaitu: program pengelolaan pengetahuan dimulai pada Bulan September 2012 dan  Program Pertukaran Pengetahuan pada maret 2013. Wilayah kedua program ini sebagian adalah 12 Provinsi di KawasanTimur Indonesia ditambah dengan Provinsi Jawa Timur.

 

  • Program Pengelolaan Pengetahuan

Program pengelolaan pengetahuan adalah program yang mendukung Pemerintah Daerah dan stakeholder lainnya di lima (5) Provinsi wilayah kerja AIPD mengimplementasikan event-event dari tiga (3) produk kunci yang akan  mendorong pengembangan kapasitas, dan secara proaktif menyebarkan data dan informasi (terutama dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran) kepada publik dan mendukung penggunaan data serta informasi tersebut oleh Pemerintah Daerah untuk memperbaiki kualitas pengelolaan keuangan daerah. Ketiga produk kunci dari program pengelolaan pengetahuan adalah:

  1. Pusat Data Pembangunan Daerah (PD2)
    1. Pusat Data Pembangunan Daerah adalah untuk memfasilitasi fungsi penyediaan informasi dari/dan untuk Pemerintah Daerah secara regular dalam hal seperti menyediakan data, informasi dan referensi (terutama dokumen perencanaan dan penganggaran). Hal ini diharapkan akan mendorong  meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan dan monitoring/evaluasi Pemerintah Daerah, dan untuk meningkatnya akses masyarakat (publik) terhadap berbagai data, informasi, referensi dan publikasi pembangunan untuk bisa terlibat dalam berbagai siklus pelaksanaan program pembangunan (perencanaan, pelaksanaan, dan monev).
  2. Unit koordinasi mitra Pembangunan (UPK)
    1. Unit Pengelola Koordinasi Mitra Pembangunan (UPK) beroperasi sebagai unit dukungan bagi Pemerintah Provinsi dan Daerah untuk mengkoordinir para donor dan lembaga bantuan luar negeri sebagai bagian dari agenda efektivitas bantuan(Aid effectiveness) dan Deklarasi Paris.
  3. Produk Komunikasi dan Pengetahuan AIPD
    1. Produk kunci komunikasi AIPD melalui KM BaKTI adalah bertujuan untuk  mengidentifikasi berbagai topik penelitan, terutama terkait pengelolaan keuangan daerah, dan penyampaian layanan publik, beserta mengidentifikasi dan menyeleksi informasi dan pengetahuan yang diperoleh dari implementasi program AIPD, dan mengembangkannya menjadi produk komunikasi dan pengetahuan untuk selanjutnya didiseminasikan ke staf internal AIPD dan key stakeholders AIPD. 

 

 

 

  • Program Pertukaran Pengetahuan

Program ini memiliki empat belas produk dikembangkan dan dilaksanakan selama lima tahun, semenjak Yayasan BaKTI menjadi Yayasan independen pada akhir tahun 2009. Keempat belas produk tersebut menunjukkan BaKTI sebagai lembaga pengelola dan pertukaran pengetahuan serta informasi pembangunan dari duabelas provinsi di kawasan timur Indonesia (KTI). Dari empatbelas produk tersebut, BaKTI memlilih lima produk utama yang diyakini dapat memberikan kontribusi terbesar untuk meningkatkan pengelolaan Sumber Daya Pemerintah Daerah.

 

Kelima produk tersebut adalah :

  1. BaKTINews :Sebuah media pertukaraninformasi yang diterbitkan sekali sebulan yang berisi artikel-artikel dan informasi pembangunan dari para pelaku pembangunan di seluruh KawasanTimur Indonesia.
  2. Kegiatan Berbagi Pengetahuan: Pertukaran informasi dan data telah menjadi focus utama BaKTI sejak didirikan. Penyelenggaraan Forum Berbagi Pengetahuan atau yang biasa disebut Diskusi Inspirasi BaKTI, di Kantor BaKTI Makassar, adalah salah satu upaya untuk pertukaran informasi, data, dan pembelajaran pembangunan. Diskusi ini selain dikelola oleh BaKTI juga oleh mitraBaKTI. Diskusi yang  dikoordinir BaKTI dilaksanakan setiap bulan sekali, dengan mengangkat inisiatif-inisiatif cerdas yang dikembangkan oleh berbagai kelompok masyarakat, LSM, proyek mitra pembangunan internasional dan pemerintah daerah. Diskusi ini dihadiri oleh berbagai pelaku pembangunan yang memiliki ketertarikan dan keterikatan dengan tema-tema diskusi Inspirasi BaKTI.
  3. Identifikasi, pengumpulan dan promosi Praktik Cerdas: Praktik cerdas adalah sebuah upaya atau kegiatan yang berhasil dilakukan untuk menjawab sebuah tantangan yang dihadapi oleh suatu komunitas di daerahtertentu.BaKTI mengidentifikasi, mengumpulkan praktik-praktik cerdas di KTI dan mempromosikannya untuk direplikasi di daerah lain yang memiliki hambatan.
  4. Jaringan Peneliti Kawasan Timur Indonesia (JiKTI): Sebuah jaringan yang beranggotakan para peneliti di Kawasan Timur Indonesia yang berfungsi mendorong upaya-upaya kolaboratif di antara para peneliti di KTI untuk mengisi kebutuhan kebijakan dan perencanaan pembangunan agar bertumpu pada hasil-hasil penelitian
  5. Pelatihan Berbagi Pengetahuan: Sebuah kegiatan yang berbagi pengetahuan lewat pelatihan dengan mengangkat tema-tema komunikasi. Sasaran utama kegiatan ini adalah para pelaku pembangunan di KTI khususnya para staf komunikasi.

 

Setelah berjalan 2 tahun, BaKTI melihat perlunya menilai dan mengevaluasi kualitas dari ke delapan (8) produk di atas secara komprehensif, yang meliputi jangkauan, cakupan dan intensitasnya. Selain itu, BaKTI juga perlu mengetahui dampak dari digunakannya produk-produk kunci tersebut pada pelaku pembangunan. Untuk memastikan objektifitas penilaian dan perspektif yang lebih konstruktif, BaKTI akan merekrut Konsultan baik perorangan maupun kumpulan beberapa orang  (Tim) sebagai external evaluator, yang akan membantu melaksanakan evaluasi tersebut.

 

II. Tujuan :

1)      Menilai kualitas dari delapan produk-produk kunci yang dihasilkan BaKTI (jangkauan, cakupan dan intensitasnya)

2)      Mengevaluasidampak produk-produk kunci BaKTI pada pelaku pembangunan.

 

III. Isu Kunci Manajemen:

Hasil dari evaluasi ini akan dipergunakan oleh BaKTI dan AIPD untuk:

1)      menilai kualitas dari delapan produk kunci yang dihasilkan BaKTI, dan mendapatkan rekomendasi untuk memperbaiki kualitas kedelapan produk kunci tersebut.

2)      mengetahui  dampak produk-produk kunci BaKTI pada pelaku pembangunan.

IV. Metodologi:

Evaluator harusmengembangkan desain metodologi evaluasidengan mengelaborasi:

1)      pertanyaan-pertanyaan kunci evaluasi yang telah disempurnakan.

2)      metodologi evaluasi yang dipergunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci, dan kekuatan dan keterbatasan dari metode evaluasi yang digunakan serta potensi bias dari hasil yang diperoleh.

 

V. Jangka Waktu :

Kegiatan evaluasi ini (termasuk penulisan laporan) akan dilaksanakan selama 30 input days, dalam kurun waktu Februari –  pertengahan  Maret 2015

 

VI. Output:

Evaluator diharuskan untuk menghasilkan laporan evaluasi dalam versi bahasa Indonesia. Sebelum penulisan laporan, evaluator harus berkonsultasi dengan BaKTI untuk mendiskusikan format penulisan laporan evaluasi.

 

VII. Tahap-tahap Evaluasi:

Secara umum, evaluator akan melaksanakan evaluasi melalui tahap-tahap berikut:

1)      Konsultasi dengan BaKTI (mengenai Tools dan Responden)

2)      Pengumpulan data

3)      Analisa data dan penulisan laporan

4)      Presentasi hasil kepada BaKTI dan AIPD

5)      Menyerahkan laporan evaluasi dan menerima umpan balik dari BaKTI

6)      Finalisasi laporan evaluasi

 

VIII. Kualifikasi untuk Konsultan :

  1. Evaluator (baik dalam bentuk tim ataupun perorangan) yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang Monitoring dan Evaluasi, Knowledge Management (Pengelolaan Pengetahuan) ataupun bidang lain yang relevan
  2. Berpengalaman sebagai evaluator program/project, minimal 5 tahun.
  3. Memiliki pengalaman yang memadai tentang program Knowledge Management (pengelolaan pengetahuan)
  4. Memiliki pengalaman yang memadai mengenai pengelolaan keuangan daerah dan isu-isu desentralisasi lainnya
  5. Memiliki kemampuan berkomunikasi dan inter persional yang baik
  6. Mendemonstrasikan kemampuan untuk menghasilkan evaluasi dan laporan yang berkualitas tinggi.

 

Silahkan kirim lamaran ke info@bakti.or.id dengan subject Evaluator_External_(Nama Anda) paling lambat tanggal 30 Januari 2015