BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Tahun 2015 Jadi Penentu Arah

Pembangunan
Tahun 2015 Jadi Penentu Arah

JAKARTA, KOMPAS — Kebijakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 2015 akan menjadi dasar yang menentukan arah pembangunan lima tahun ke depan. Selama tahun 2015 saja, sedikitnya ada dua tantangan, yakni berlakunya pasar tunggal ASEAN dan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi yang berasal dari turunnya harga komoditas.

Pesan itu mengemuka dalam proyeksi ekonomi Indonesia 2015 yang digelar Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, di Jakarta, Kamis (6/11). Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juda Agung, Direktur Eksekutif Rajawali Foundation Jonathan Pincus, Direktur Eksekutif CORE Indonesia Hendri Saparini, dan ekonom Universitas Jawaharlal Nehru, Jayati Ghosh, hadir sebagai pembicara.

”Meskipun proses politik sudah panjang, ujungnya belum terlalu membuat optimistis. Sekarang yang diperlukan bukanlah tidak adanya konflik antara eksekutif dan parlemen. Namun, ada eksekutor yang efektif mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan,” kata Hendri.

Pemerintahan Jokowi-Kalla, menurut Hendri, harus mengubah strategi pembangunan yang dijalankan pada era pemerintahan lalu. Alasannya, strategi pembangunan terbukti gagal menciptakan pertumbuhan ekonomi berkualitas dan inklusif.

Oleh karena itu, strategi yang tepat harus mewarnai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2014-2019 yang tengah disusun saat ini. Kebijakan operasional pemerintah juga harus konkret menjabarkannya. Salah satu instrumennya berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015.

Juda Agung menyatakan, perekonomian tahun 2015 secara umum akan lebih baik daripada 2014. Namun, harga delapan komoditas ekspor terbesar Indonesia turun. Kondisi itu sedikit terbantu sektor manufaktur yang tumbuh.

”Kenaikan harga BBM bersubsidi (pada tahun ini) akan memberi tekanan pada pertumbuhan ekonomi tahun ini. Namun, hal ini akan memberi ruang fiskal lebih besar bagi pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada 2015,” kata Juda Agung. (LAS/FER)




Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000009939502

Related-Area: