BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Singapura Siapkan Diri Jadi Tempat Belajar

 pameran bangunan
Singapura Siapkan Diri Jadi Tempat Belajar
Ikon konten premium Cetak | 30 Juli 2015

JAKARTA, KOMPAS — Kota-kota di dunia didera masalah urbanisasi yang juga terkait ketersediaan energi. Di tengah kondisi itu, bangunan ramah lingkungan menjadi tren yang terus berkembang, termasuk di Indonesia.

Terkait itu penyelenggara pameran Singapore Green Building Week (SGBW) 2015 berkunjung ke Indonesia. Pameran diselenggarakan 31 Agustus hingga 6 September 2015 di Singapura.

"Dengan pameran green building (bangunan ramah lingkungan), kami harap memicu para arsitek, akademisi, dan peserta mengeluarkan ide kreatif dan saling belajar menciptakan bangunan ramah lingkungan," ujar Centre Director for Sustainable Building and Construction Authority of Singapore Jeffrey Neng di Jakarta, Rabu (29/7).

Bangunan ramah lingkungan di Singapura dimulai sejak 2005. Menurut Chief Operator Officer Building and Construction Authority (BCA) John Keung, saat ini 27 persen area terbangun di Singapura memenuhi seluruh standar BCA Green Mark. Itu menempatkan Singapura sebagai salah satu kota terdepan di dunia.

Di Indonesia, bangunan ramah lingkungan juga mengarah pada efisiensi energi. Head of Sales REC Indonesia Daniel Sutanto mengatakan, Pemerintah Indonesia sudah mengagendakan pemasangan panel surya di kantor-kantor pemerintahan.

"Panel surya bisa menjadi investasi panjang, karena dapat menggantikan konsumsi listrik. Di Indonesia, harga listrik akan makin naik tiap tahun, sedangkan panel surya akan terus turun," ujar Daniel. Penghematan energi dengan panel surya diklaim bisa 10-30 persen.

Namun, panel surya belum bisa berkembang optimal di Indonesia karena biaya produksi yang masih tinggi. Selain itu, posisi dan ukuran bangunan juga memengaruhi penggunaan panel surya sehingga perlu perencanaan matang dan koordinasi dengan arsitek bangunan.

Secara khusus, John Keung berharap SGBW menjadi katalis negara-negara satu wilayah untuk terus memperbaiki dan mengembangkan ide dan inisiatif hijau di negara masing-masing. Pameran SGBW 2015 merupakan acara tahunan yang diselenggarakan ketujuh kalinya. Lebih dari 30.000 peserta dari 55 negara diperkirakan akan hadir.

Acara juga akan diisi Build Eco Xpo (BEX) Asia 2015, pameran perdagangan untuk komunitas bangunan hijau di Asia.

Ketua Komite Green Building Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Djohan Pahlawan menyatakan, banyak ide kreatif bisa diterapkan dari kegiatan itu. (B06)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/07/30/Singapura-Siapkan-Diri-Jadi-Tempat-Belajar

Related-Area: