BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Sejumlah Hasil Penelitian Terbukti Menjawab Kebutuhan Masyarakat

PT Sesuaikan Kebutuhan Riset
Sejumlah Hasil Penelitian Terbukti Menjawab Kebutuhan Masyarakat
Ikon konten premium Cetak | 19 Februari 2016 Ikon jumlah hit 30 dibaca Ikon komentar 1 komentar

JAKARTA, KOMPAS — Kalangan perguruan tinggi terus berupaya menawarkan beragam riset yang dibutuhkan masyarakat dan industri. Sayangnya, potensi riset yang menghasilkan inovasi belum optimal dimanfaatkan. Padahal, riset dapat menghela perekonomian yang berbasis inovasi.

Wakil Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan Bambang Riyanto, saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (18/2), mengatakan, riset yang dikembangkan perguruan tinggi (PT) mulai disinergikan dengan kebutuhan industri agar kemitraan bisa berkelanjutan. Dengan strategi ini, industri melirik untuk bekerja sama sehingga inovasi bisa dipasarkan secara lebih luas.

"Tentu PT akan senang jika riset bisa dimanfaatkan, merasa bisa berkontribusi pada iptek. Ini memotivasi peneliti untuk terus mengembangkan riset yang lebih maju lagi," ucap Bambang.

Pengembangan usaha kecil menengah berbasis inovasi juga bisa dikembangkan. ITB lewat Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan mendampingi mahasiswa dan alumninya untuk menyempurnakan inovasi yang dihasilkan serta membantu pengembangan bisnisnya. Upaya ini membuat ITB dilirik Pemkot Bandung untuk mendirikan Science and Techno Park guna mendorong para pemula bisnis berbasis inovasi terus berkembang.

Kebutuhan masyarakat

Sebagai contoh, dari mahasiswa ITB lahir inovasi soal pembangkit tenaga listrik yang membangkitkan arus laut. Inovasi ini menjawab kebutuhan bangsa soal energi alternatif. Kini, mereka sudah bisa mengembangkan perusahaan sendiri.

Anas Miftah Fauzi, Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Bidang Riset dan Kerja Sama, mengatakan, para peneliti diajak untuk menganalisis sendiri tingkat kesiapan teknologinya di level mana. Dengan cara ini, IPB dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan jika memang riset tersebut potensial.

"Riset yang berpotensi untuk diproduksi yang dapat meningkatkan daya saing industri pertanian sebenarnya cukup banyak. Namun, yang termanfaatkan masih terbatas," kata Anas. Keuntungan bersih IPB dari riset dan kerja sama lainnya tahun lalu mencapai Rp 23 miliar.

Riset IPB yang termanfaatkan lewat kerja sama dengan industri antara lain transporter, yakni traktor untuk mengangkut kelapa sawit yang bisa bermanuver di lahan bergelombang. Permintaan mencapai 100 unit.

Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih mengatakan, kampusnya punya sekitar 100 riset per tahun, terutama kesehatan. Riset yang berhasil dipasarkan antara lain obat anti malaria, cangkang kapsul yang terbuat dari rumput laut, teh untuk mencegah tumbuhnya kanker, dan produk herbal untuk mengobati pegal linu. "Mengingat besar manfaat riset dan kerja sama dengan industri, perlu dukungan agar hambatan kerja sama PT-industri bisa dikurangi," kata Nasih.

(ELN/DEN)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2016/02/19/PT-Sesuaikan-Kebutuhan-Riset

Related-Area: