RI-Malaysia Perkuat Strategi di Bidang Pendidikan
Laraswati Ariadne Anwar
Siang | 8 April 2015 15:51 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Kerja sama antara Indonesia dan Malaysia dalam bidang pendidikan akan ditindaklanjuti dan diperkuat. Hal itu bertujuan memastikan kedua negara sama-sama mendukung untuk mewujudkan sistem pendidikan yang berkesinambungan dan bermutu.
Anak-anak tenaga kerja Indonesia di Pulau Sebatik, perbatasan Indonesia-Malaysia, harus melintasi perkebunankelapa sawit di Bergosong, Sabah, Malaysia, untuk menuju SD Negeri 005, Kecamatan Sebatik Tengah,Kabupaten Nunukan, Indonesia. Anak-anak TKI tetap bersemangat bersekolah di Indonesia. Saat ini dilakukan penguatan kerja sama Indonesia-Malaysia, termasuk kerja sama di bidang pendidikan, antara lain pembangunan pusat-pusat pembelajaran di daerah perbatasan serta prosedur pengiriman guru untuk mengajar ke pusat-pusat pembelajaran milik Indonesia di Malaysia.
Kompas/Ester Lince NapitupuluAnak-anak tenaga kerja Indonesia di Pulau Sebatik, perbatasan Indonesia-Malaysia, harus melintasi perkebunankelapa sawit di Bergosong, Sabah, Malaysia, untuk menuju SD Negeri 005, Kecamatan Sebatik Tengah,Kabupaten Nunukan, Indonesia. Anak-anak TKI tetap bersemangat bersekolah di Indonesia. Saat ini dilakukan penguatan kerja sama Indonesia-Malaysia, termasuk kerja sama di bidang pendidikan, antara lain pembangunan pusat-pusat pembelajaran di daerah perbatasan serta prosedur pengiriman guru untuk mengajar ke pusat-pusat pembelajaran milik Indonesia di Malaysia.
"Pada bulan Februari, Indonesia dan Malaysia sudah menandatangani nota kesepahaman. Jadi, diperlukan pemutakhiran strategi untuk menerapkan hal-hal yang telah disepakati secara efisien," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan seusai bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Mohd Yassin di Jakarta, Rabu (8/4) pagi.
Muhyiddin datang ke Indonesia untuk bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun, karena dia merangkap Menteri Pendidikan Malaysia, ia mengundang menteri-menteri Indonesia terkait bidang pendidikan. Dari Indonesia, menteri yang hadir adalah Anies Baswedan serta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir. Turut hadir Penasihat Pemerintah Malaysia untuk Urusan Sosial-Budaya Rais Yatim.
Pusat pembelajaran di perbatasan
Meski berlangsung santai, pertemuan tersebut membahas isu-isu strategis dalam kerja sama di bidang pendidikan, antara lain pembangunan pusat-pusat pembelajaran di daerah perbatasan, prosedur pengiriman guru-guru untuk mengajar ke pusat-pusat pembelajaran milik Indonesia di Malaysia, peningkatan frekuensi pertukaran pelajar kedua negara, serta pemantapan penggunaan bahasa Indonesia dan Melayu sebagai bahasa ilmiah antarbangsa.
Anies mengatakan, meski nota kesepahaman telah mengatur prosedur kerja secara internasional dan nasional, masih ada kendala dari pemerintah daerah Malaysia, baik di tingkat negara bagian maupun lokal. Selain itu, perlu pemantapan dan kesinambungan peraturan di antara kementerian terkait di Indonesia.
Menanggapi keluhan terhadap peraturan daerah Malaysia yang dinilai berbelit-belit, Rais Yatim menyatakan, pihaknya akan berdialog dengan pemerintah negara bagian untuk mencari titik temu. "Kami akan mengupayakan pempraktisan peraturan, selama keseluruhan persyaratan dipenuhi," katanya.
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/04/08/RI-Malaysia-Perkuat-Strategi-di-Bidang-Pendidikan
- Log in to post comments
- 331 reads