ERUBAHAN IKLIM
Program Adaptasi Perlu Mekanisme Pendanaan
JAKARTA, KOMPAS — Program adaptasi di daerah perlu mekanisme pendanaan agar program terus berlangsung. Di sisi lain, langkah adaptasi nasional belum menemukan bentuk.
Demikian dikatakan Asisten Deputi Adaptasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sri Tantri dan Ari Muhammad dari Kelompok Kerja Adaptasi Dewan Nasional Perubahan Iklim, Jumat (5/12), di Jakarta.
Keduanya ditemui seusai Forum Nasional Adaptasi Perubahan Iklim Kementerian LHK. Pada rangkaian acara itu, sejumlah daerah dan perusahaan memaparkan program adaptasi mereka, di antaranya upaya mengatasi kerusakan DAS Citarum, Jawa Barat, dan menjaga hutan oleh masyarakat Tarakan, Kalimantan Utara.
Menurut Tantri, upaya adaptasi perubahan iklim masih di belakang mitigasi. ”Indikator mitigasi lebih mudah karena penurunan emisi per sektor bisa diukur. Adapun tentang mengukur perkembangan adaptasi dan apa indikatornya, masih belum ada,” katanya. Indikator kerentanan daerah sedang dibahas.
”Kajian daerah paling rentan sedang dilakukan. SDM dan sumber dana terbatas. Kami mencoba sediakan opsi yang harus dilakukan dan kami dorong masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,” ujarnya.
Senada dengan Tantri, Ari menekankan kesenjangan terbesar adaptasi adalah pendanaan. ”Harus ada efektivitas penggunaan dana. Hasil program harus sesuai dengan kebijakan nasional, pendekatannya multisektoral. Ini perlu masuk RPJMD,” ujar Ari.
Dana adaptasi
Pada Pertemuan Para Pihak (COP) ke-20 pada Kerangka Kerja PBB untuk Konvensi Perubahan Iklim di Lima, Peru, Green Climate Fund (GCF) PBB masih menuai masalah. Pemerintah Australia menolak memberikan dana GCF PBB. Australia akan memberikan dana langsung kepada negara-negara Pasifik Selatan yang rentan.
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan, pemerintah seharusnya bisa menilai, apakah membantu melalui kesepakatan bilateral untuk mengurangi dampak perubahan iklim lebih efisien dibandingkan dengan membantu lewat PBB.
”Dana perubahan iklim GCF adalah soal bagaimana mendukung negara berkembang untuk membangun ketahanan terhadap perubahan iklim. Australia sudah melakukan itu melalui program bantuannya,” kata Bishop.
Negara-negara maju berjanji memberikan dana 10 miliar dollar AS per tahun pada 2020 untuk membantu negara berkembang menghadapi dampak perubahan iklim. (AP/ISW)
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010509877
-
- Log in to post comments
- 374 reads