BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Presiden Serukan Keterlibatan Pemda dan Swasta Lindungi Gambut

400.000 Ha Direstorasi 2017
Presiden Serukan Keterlibatan Pemda dan Swasta Lindungi Gambut
12 Januari 2017 Ikon komentar 0 komentar

JAKARTA, KOMPAS — Demi memenuhi target capaian restorasi lahan gambut 400.000 hektar tahun 2017, Presiden Joko Widodo meminta kementerian, lembaga, BUMN, swasta, dan pemerintah daerah terlibat. Kesejahteraan masyarakat juga diminta tetap jadi perhatian.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar (kanan) dan Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead memberikan keterangan kepada wartawan seusai rapat terbatas terkait restorasi lahan gambut di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/1). Tahun ini, pemerintah menargetkan merestorasi lahan gambut seluas 400.000 hektar di tujuh provinsi.
KOMPAS/WISNU WIDIANTOROMenteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar (kanan) dan Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead memberikan keterangan kepada wartawan seusai rapat terbatas terkait restorasi lahan gambut di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/1). Tahun ini, pemerintah menargetkan merestorasi lahan gambut seluas 400.000 hektar di tujuh provinsi.

Pada rapat terbatas tentang restorasi lahan gambut di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Rabu (11/1), Presiden Jokowi meminta, selain sosialisasi dan edukasi yang digencarkan, penegakan hukum lingkungan serta evaluasi perizinan terhadap pemanfaatan dan fungsi lahan juga harus diutamakan.

"Hal penting lain, pemanfaatan area di kawasan ekosistem gambut harus betul-betul menjaga fungsi hidrologi gambut dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar. Untuk mencapai target restorasi 2017, Badan Restorasi Gambut (BRG) tidak bisa bekerja sendirian. Perlu dukungan penuh semua kementerian, lembaga, BUMN, swasta, dan pemerintah daerah," ujar Presiden.

Rapat yang dipimpin Presiden Jokowi dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah menteri koordinator, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, dan Kepala BRG Nazir Foead.

Sesuai komitmen, pemerintah akan terus merestorasi lahan gambut di tujuh provinsi, yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua. Restorasi gambut di antaranya untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan.

"Sejak BRG dibentuk awal 2016, target restorasi lahan gambut sampai tahun 2020 seluas 2 juta hektar di tujuh provinsi itu," kata Presiden.

Dari peta indikatif, lanjut Presiden, restorasi lahan gambut harus dilakukan di kawasan yang sebelumnya ditetapkan sebagai kawasan budidaya, mulai dari hutan produksi sampai area penggunaan lain, baik yang berizin maupun belum. Restorasi juga di kawasan hutan lindung dan konservasi seluas 685.000 hektar.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kanan) dan Kepala Badan Restorasi Gambut Nasir Foead memberikan keterangan kepada wartawan seusai mengikuti rapat terbatas terkait restorasi lahan gambut, Senin (11/1), di Kantor Presiden, Jakarta. Tahun ini pemerintah menargetkan akan merestorasi lahan gambut seluas 400.000 hektar di tujuh provinsi.
Kompas/Wisnu WidiantoroMenteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kanan) dan Kepala Badan Restorasi Gambut Nasir Foead memberikan keterangan kepada wartawan seusai mengikuti rapat terbatas terkait restorasi lahan gambut, Senin (11/1), di Kantor Presiden, Jakarta. Tahun ini pemerintah menargetkan akan merestorasi lahan gambut seluas 400.000 hektar di tujuh provinsi.

Di sisi lain, Presiden Jokowi juga meminta agar semua kebijakan dan perizinan, terutama oleh Kementerian LHK dan Kementerian Pertanian, dalam pemanfaatan area di kawasan ekosistem gambut harus betul-betul menjaga fungsi hidrologi gambut dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Perlindungan maksimal

Khusus lahan gambut yang masih utuh, lebih kurang 6,1 juta hektar (ha), Presiden minta proteksi maksimal. Tidak lagi ada penerbitan izin baru, kecuali izin restorasi ekosistem bersama masyarakat. "Khusus untuk lahan gambut utuh yang sudah ada izin konsesinya, saya minta ditetapkan sebagai kawasan lindung perusahaan," ujar Presiden.

Seusai rapat, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menegaskan, Presiden meminta target restorasi lahan gambut 2016 dan 2017 dapat dicapai.

Menurut Nazir, dari target 600.000 ha restorasi lahan gambut tahun 2016, tercapai sekitar 260.000 ha yang dikerjakan pemerintah, UNDP, donor, dan swasta. "BRG masih baru dan dalam tahap perencanaan sejak dibentuk. BRG juga lebih banyak mendengar masukan dan aspirasi warga, selain penganggarannya yang belum besar untuk restorasi lahan," tuturnya.

Tahun 2017, Nazir optimistis target 400.000 ha ditambah sisa target 2016 sekitar 340.000 ha lahan atau total 740.000 ha lahan restorasi di tujuh provinsi itu dapat diwujudkan. "Selain ketersediaan anggaran APBN 2017 sekitar 60 persen, perencanaan dan sistem penganggarannya juga lebih baik. Jadi, kami optimistis bisa dicapai," katanya. (HAR)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/iptek/lingkungan/2017/01/12/400-000-Ha-Direstorasi-2017

Related-Area: