Pisang Epe, Penggoyang Lidah Perangsang Ekonomi
Sandi Prastanto
Selasa, 11 November 2014 17:44 WIB


MAMUJU (HN) - Kata "epe" dalam bahasa Makassar berarti "jepit". Begitu sederhana, akhirnya jadi nama panganan khas berbahan pisang yang pengolahannya dengan menjepit hingga gepeng, lalu membakarnya. Jadilah "pisang epe" sebuah kudapan yang digemari berbagai lapisan masyarakat.


Pengolahannya tak terlalu sulit. Pisang yang telah gepeng dan dipanggang di atas bara api itu lalu disiram dengan saus sebagai topping. Saus ini terbuat dari gula merah yang dicairkan.


Pada perkembangannya, jenis saus untuk menyiram pisang epe yang selesai dipanggang semakin bervariasi. Ada rasa coklat, durian dan bahkan beberapa penjual yang menggunakan keju sebagai bahan toppingnya.


Jajanan pisang epe begitu menjamur di pantai Losari, Makassar. Prospek ekonomi yang diperoleh penjaja pisang epe di tempat tersebut akhirnya menyebar ke berbagai wilayah lain, seperti misalnya di pantai Manakarra Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat

 

 


400 ribu semalam
"Keuntungan yang didapatkan penjual pisang epe cukup menjanjikan karena mencapai Rp 400 ribu dalam sehari," kata Udin, salah seorang pedagang di Mamuju.


Karena menjanjikan maka penjual pisang epe mulai menjamur di pantai Manakarra Mamuju setiap hari, dan tidak pernah sepi pengunjung.


"Setiap sore hingga malam hari pantai Manakarra Mamuju sudah seperti Kota Makassar, penjual pisang epe mulai marak, karena usaha itu dianggap menguntungkan," katanya.


Udin pun berharap pemerintah dapat mempertahankan keberadaan pisang epe yang sudah menjadi pekerjaan baru bagi masyarakat.


"Kami berharap tidak digusur berjualan di pantai ini, dan tetap dipertahankan keberadaan kami melakukan usaha," katanya.


Husni, salah seorang warga mengaku sangat senang dengan sajian pisang epe yang setiap hari membuat pengunjung pantai Mamuju selalu ramai.


"Setiap petang kami datang ke sini menikmati pisang epe yang rasanya enak, ini sudah menjadi tujuan penikmat kuliner di Mamuju," katanya. (sdp)    



Sumber: http://harnas.co/2014/11/11/pisang-epe-penggoyang-lidah-perangsang-ekonomi