Daerah Nikmati Infrastruktur
Pengerjaan Proyek Kereta Cepat Dimulai Bulan Ini
Ikon konten premium Cetak | 5 Januari 2016 Ikon jumlah hit 823 dibaca Ikon komentar 4 komentar
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah daerah mulai merasakan perkembangan pembangunan infrastruktur. Beberapa daerah telah menikmati dampak pembangunan jalur kereta api, jalan tol, dan bendungan. Banyak potensi ekonomi yang bisa digarap seiring dengan pembangunan infrastruktur.
Mobile Crane mengangkat bahan bangunan di bakal jalan tol Medan-Binjai, di Kota Binjai, Sumatera Utara, Senin (4/1). Jalan tol sepanjang 16,8 kilometer itu akan membagi beban kendaraan di jalan arteri Medan-Binjai yang merupakan salah satu jalur terpadat di jalan lintas Sumatera. Jalan tol yang rencananya beroperasi pada 2017 itu akan menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera.
Kompas/Nikson SinagaMobile Crane mengangkat bahan bangunan di bakal jalan tol Medan-Binjai, di Kota Binjai, Sumatera Utara, Senin (4/1). Jalan tol sepanjang 16,8 kilometer itu akan membagi beban kendaraan di jalan arteri Medan-Binjai yang merupakan salah satu jalur terpadat di jalan lintas Sumatera. Jalan tol yang rencananya beroperasi pada 2017 itu akan menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera.
Pejabat, pengusaha, dan akademisi di sejumlah daerah yang ditemui, Senin (4/1), mengakui perkembangan pembangunan infrastruktur dan manfaatnya. Mereka optimistis ke depan masih banyak manfaat yang bisa dikembangkan dari berbagai proyek tersebut.
Presiden Joko Widodo saat membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia di Jakarta, kemarin, juga menyiratkan optimisme pada masa depan.
"Tahun 2015 adalah tahun yang sangat berat bagi kita semua. Tahun yang penuh tantangan, terutama di sektor keuangan, karena banyak hal yang harus kita hadapi, baik pelambatan ekonomi, ketakutan terhadap kenaikan suku bunga The Fed, maupun optimisme serta kepercayaan yang belum muncul pada tahun lalu. Tetapi, mengikuti perjalanan secara detail satu tahun lalu, saya optimistis tahun 2016 kita akan jauh lebih baik," tutur Presiden.
Jalur rel ganda
Berbagai infrastruktur pendukung, misalnya, dipersiapkan di Surabaya, Jawa Timur, untuk memaksimalkan manfaat jalur rel ganda Jakarta-Surabaya. Potensi peningkatan volume barang dan penumpang dengan adanya jalur rel ganda itu segera diantisipasi supaya perekonomian dapat tumbuh cepat.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, pihaknya menyiapkan pembangunan trem sebagai angkutan pengumpan kereta api. Trem yang pembangunannya dibiayai pemerintah pusat itu ditargetkan beroperasi pada 2018.
Dari sisi angkutan barang, penyambungan jalur rel ganda ke Pelabuhan Teluk Lamong juga sedang disiapkan Kementerian Perhubungan dan PT Pelabuhan Indonesia III.
"Jadi, proyek rel ganda tidak asal selesai dibangun, tetapi di Surabaya diselaraskan dengan kebutuhan kota," kata Agus.
Keberadaan jalur ganda kereta api di Yogyakarta juga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut.
"Dengan jalur ganda, kereta api yang melintas makin banyak dan mengurangi persilangan antarkereta sehingga perjalanan kereta menjadi lebih cepat," ujar Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto.
Di Sulawesi Selatan ada pembangunan jalur kereta api (KA) Trans-Sulawesi tahap I sepanjang 146 kilometer yang akan terintegrasi dengan Pelabuhan Makassar New Port yang saat ini tengah dibangun di Makassar, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Maros, dan Pelabuhan Garongkong di Barru.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulsel Abdul Haris mengatakan, jalur KA itu mendukung rencana pengembangan daerah. Selain transportasi penumpang, KA juga ditujukan untuk mengangkut berbagai komoditas hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan dari wilayah sekitarnya sehingga arus distribusi akan efektif dan efisien.
Secara terpisah, Ketua Kamar Dagang dan Industri Sulsel Zulkarnain Arief mengatakan, salah satu potensi prospektif yang dilirik pengusaha terkait dengan pembangunan jalur KA adalah membangun kawasan industri dan kawasan pergudangan di daerah-daerah yang dilintasi KA.
Berfungsinya rel ganda KA di wilayah Jawa Tengah sejak akhir 2013 telah mendorong peningkatan produksi industri. Terlebih lagi biaya pengangkutan barang menggunakan KA lebih murah 40 persen dibandingkan biaya pengiriman barang menggunakan truk.
Pembangunan Jalur Kereta Api - PT Kereta Api Indonesia menyiapkan infrastruktur bagi jalur kereta api Kedungjati-Tuntang yang kembali akan dihidupkan seperti di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (4/1). Reaktivasi jalur kereta api tersebut diharapkan dapat menggerakan perekonomian dengan akses transportasi yang mudah dan murah.
Kompas/P Raditya Mahendra Yasa
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Tengah Frans Kongi mengatakan, moda KA menjadi unggulan utama transportasi ke Jakarta atau ke Surabaya. Hanya, rel penghubung ke pelabuhan-pelabuhan harus siap lebih dulu. Rel penghubung pusat barang ke Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, misalnya, belum terwujud.
Tidak tandus lagi
Di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Bendungan Tilong di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, yang dibangun pemerintah pusat pada 2003 telah membawa dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitar. Masyarakat empat desa di sekitar bendungan serta warga Kota Kupang dan Kabupaten Kupang memanfaatkan air Tilong untuk kebutuhan air bersih bagi rumah tangga, ternak, dan pertanian. Kini, pemerintah sedang membangun dua bendungan serupa dari total enam bendungan yang direncanakan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT Andre Koreh di Kupang mengatakan, Bendungan Tilong dengan daya tampung air hujan 2,9 juta meter kubik telah dimanfaatkan untuk mengairi 1.000 hektar lahan sawah di Noelbaki dan Kelapa Tinggi, mencukupi kebutuhan peternakan, serta memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Kawasan itu sebelumnya sangat gersang dan tandus.
Di Kalimantan Timur, sejumlah proyek infrastruktur tengah digarap. Proyek bernilai triliunan rupiah pun terbentang, baik yang menggunakan anggaran negara maupun bekerja sama dengan investor asing.
Sementara itu, pembangunan jalan di kawasan selatan Jawa Barat diharapkan dapat menunjang perekonomian di wilayah tersebut. Namun, pembangunan jalan saja dinilai belum cukup.
"Jalan itu untuk modal awal, tetapi masih harus diikuti pembangunan infrastruktur lain, seperti jalur kereta dan pelabuhan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia juga penting," ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung, Ina Primiana.
Ina juga menekankan pentingnya membangun kawasan yang terintegrasi di Jabar selatan. Dengan demikian, sistem ekonomi di kawasan tersebut dapat tertata dengan baik.
Kereta cepat
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dengan panjang lintasan sekitar 150 kilometer diharapkan bisa dimulai bulan ini. Dokumen administratif yang melandasi pengerjaan proyek akan selesai pertengahan bulan.
Percepatan ini dilakukan setelah semua pihak berkomitmen untuk menyelesaikan proyek senilai 5,5 miliar dollar AS itu. Bintang Perbowo, Direktur Utama PT Wijaya Karya, yakin realisasi pembangunan dapat dikerjakan sesuai rencana.
"Baru saja diputuskan Presiden Joko Widodo agar pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung segera dimulai," kata Bintang di Kantor Presiden, Jakarta.
(TAM/PRA/KOR/DEN/
HRS/NDY/NAD/ENG/
CHE/ODY/WHO/WHY)
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2016/01/05/Daerah-Nikmati-Infrastruktur
-
- Log in to post comments
- 121 reads