Konferensi Regional
Partisipasi Politik Perempuan Ditingkatkan
BADUNG, KOMPAS — Jaringan regional kelompok perempuan, pegiat demokrasi, dan kelompok masyarakat sipil dari lima negara di Asia Tenggara sepakat menginisiasi advokasi jangka panjang untuk mendukung hak politik perempuan dan keterwakilan perempuan dalam politik. Dengan cara ini, partisipasi perempuan dalam politik diharapkan menjadi kenyataan.
Penegasan dan komitmen untuk melakukan beragam upaya meningkatkan akses perempuan dalam partisipasi politik dan pengambilan keputusan di berbagai level itu dinyatakan dalam deklarasi, yang berjudul ”Mengubah Partisipasi Politik Perempuan Menjadi Warga Negara yang Aktif di Asia Tenggara” (Transforming Women’s Political Participation into Active Citizens in Southeast Asia).
Deklarasi itu ditandatangani para peserta konferensi regional Perempuan dalam Kepemimpinan Politik di Asia Tenggara 2014: Pengalaman, Tantangan, dan Strategi, di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (26/8). Konferensi regional, diselenggarakan Kemitraan dengan dukungan Badan untuk Pembangunan Internasional Amerika Serikat (United States Agency for International Development/USAID), itu berlangsung sejak Senin (25/8).
Pernyataan yang lain adalah melibatkan semua pihak agar menjadi bagian dari perubahan dan berkontribusi mendorong keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan di semua tingkatan. Menghapus semua hambatan dan diskriminasi terhadap perempuan. Mendesak adanya tindakan di beberapa area yang memungkinkan perempuan politikus dapat aktif menyuarakan hak-hak politiknya.
Penanda tangan deklarasi mewakili tujuh organisasi dari lima negara yang mengikuti konferensi, yakni Kemitraan, National Democratic Institute, Koalisi Perempuan Indonesia, Persatuan Kesedaran Komuniti Selangor (Empower, Malaysia), Women’s Caucus (Timor Leste), Cambodian Center for Human Rights (Kamboja), dan Center for Popular Empowerment (Filipina).
”Konferensi ini dihadiri sekitar 80 peserta yang berasal dari kalangan pegiat pemberdayaan politik perempuan di kawasan Asia Tenggara, yakni dari Timor Leste, Kamboja, Malaysia, Filipina, dan Indonesia,” kata Direktur Program Kemitraan Bidang Tata Kepemerintahan, Demokrasi, dan Keadilan Agung Djojosoekarto, di Kuta, Bali, Selasa.
Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia Dian Kartikasari menyatakan, perempuan di lima negara di Asia Tenggara itu mengalami nasib, tantangan, dan hambatan yang sama. (COK)
Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000008537192
-
- Log in to post comments
- 139 reads