Logistik
Optimalkan Sistem Distribusi Antarpulau

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah mendorong pemanfaatan teknologi pertanian dan optimalisasi sistem distribusi antarpulau untuk meningkatkan produksi dan distribusi bahan makanan pokok. Karena itu, koordinasi antar-kementerian dan lembaga juga diperlukan.

Demikian hasil pertemuan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Badan Intelijen Negara, Polri, Perum Bulog, dan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Minggu (16/11). Dalam pertemuan itu, pasokan dan harga cabai menjadi topik utama.

Rachmat Gobel mengatakan, pasokan bahan makanan mencukupi dan harganya cenderung stabil. Namun, untuk mengamankan pasar dalam negeri pada periode mendatang, persoalan inefisiensi infrastruktur produksi dan distribusi bahan makanan masih terasa. ”Kami berupaya agar pasar bahan makanan pokok tetap terkendali,” katanya.

Menurut Rachmat, setiap tahun menjelang musim hujan, permasalahan minimnya pasokan dan kenaikan harga cabai selalu terjadi. ”Kami berkumpul bersama untuk menemukan solusi yang tepat guna mengatasi masalah tersebut,” ujarnya.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim mengatakan, daerah-daerah yang surplus cabai perlu berkoordinasi dengan daerah yang kekurangan pasokan. ”Kami berharap tim pengendali inflasi daerah bukan hanya memantau pasokan dan distribusi, melainkan juga turun tangan ke lapangan. Mereka harus saling bekerja sama,” katanya.

Menurut Rachmat, langkah lain yang perlu ditempuh adalah menerapkan sistem pertanian urban di perkotaan. ”Cabai cocok dikembangkan dengan sistem ini,” katanya. Langkah lain adalah memperbaiki sistem distribusi bahan makanan pokok melalui jalur laut. Ia berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan agar dilakukan perbaikan sistem distribusi sehingga pengiriman bisa lebih cepat. (MED)



Sumber: http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000010140462