BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Nusantara Sehat Perbaiki Mutu Puskesmas

TENAGA KESEHATAN
Nusantara Sehat Perbaiki Mutu Puskesmas
12 Januari 2017 Ikon komentar 0 komentar

JAKARTA, KOMPAS — Pengiriman tim tenaga kesehatan muda dalam program Nusantara Sehat diklaim mampu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan. Namun, keberlanjutan program sejak 2015 itu masih jadi tantangan.

Hingga 2016, sudah 1.421 tenaga kesehatan Nusantara Sehat (NS) dikirim ke puskesmas di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) dalam lima gelombang. Mereka tergabung di 251 tim. Tiap tim di satu puskesmas terdiri atas 5-9 orang dari beragam profesi kesehatan dan bekerja selama dua tahun.

Gelombang pertama dan kedua NS akan berakhir Mei dan Oktober 2017. NS akan dilanjutkan setidaknya hingga 2019.

"Kinerja puskesmas meningkat, baik manajerial maupun pelaporan, sehingga memicu tenaga kesehatan di puskesmas bekerja lebih maksimal," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Siswanto, Rabu (11/1), di Jakarta.

Keberhasilan itu membuat NS bisa diadopsi dalam sistem layanan kesehatan di DTPK. Menurut Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kemenkes Usman Sumantri, penanganan kesehatan di DTPK butuh skema khusus, baik pembiayaan maupun mutu tenaga kesehatan.

"Pelayanan kesehatan di DTPK tak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah, pemerintah pusat bisa menempatkan tenaga kesehatan di sana," katanya. Skema khusus itu diperlukan meski ada program Jaminan Kesehatan Nasional.

Meski begitu, keberlanjutan program NS setelah tim NS ditarik masih jadi tantangan. Dari 20 puskesmas di DTPK yang didatangi tim NS gelombang pertama, hanya ada 15 puskesmas yang masih akan difasilitasi Kemenkes dengan mengirim tim NS gelombang keenam. Puskesmas yang tak lagi difasilitasi itu umumnya sudah memiliki tambahan tenaga kesehatan.

"Masyarakat seharusnya tak bergantung pada tim NS karena tim NS bekerja untuk mengubah pola pikir dan perilaku kesehatan mereka," kata Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Kemitraan dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Diah S Saminarsih.

Selain penyiapan masyarakat, partisipasi pemda juga penting karena pemda lebih berwenang mengelola tenaga kesehatan dan memberdayakan masyarakat di daerahnya. Pada gelombang pertama dan kedua, sebelum penandatanganan nota kesepahaman Kemenkes dan pemda, partisipasi pemda di program NS dinilai kurang. (MZW)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/iptek/kesehatan/2017/01/12/Nusantara-Sehat-Perbaiki-Mutu-Puskesmas

Related-Area: