PARIWISATA
Momentum Murah
22 Agustus 2015
Tidak keliru apa yang dilakukan Kementerian Pariwisata gencar melakukan promosi daerah tujuan wisata negeri ini di pasar mancanegara. Selain karena pemerintah menargetkan 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2019, berkunjung ke Indonesia saat ini relatif murah jika dihitung dalam mata uang rupiah. Maklum rupiah sedang melemah terhadap dollar AS.
handining
Kementerian pariwisata mengirim tim ke Tiongkok karena negeri ini salah satu pemasok turis mancanegara ke Indonesia. Sekitar satu juta wisatawan Tiongkok dari sekitar 10 juta wisatawan asing yang datang ke Indonesia tahun 2014. Diharapkan, kedatangan wisatawan asing ini mendatangkan devisa 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 280 triliun. Pemerintah menargetkan 2 juta turis Tiongkok datang ke Indonesia.
Promosi pariwisata ke Indonesia juga dilakukan di sejumlah negara yang berpotensi memasok wisatawan ke Indonesia. Tepat juga langkah promosi yang dilakukan, yakni tidak hanya ke Bali yang sudah populer dan menjadi target kunjungan wisman. Ada sejumlah daerah lain dengan potensi wisata tinggi karena pemandangan alam, budaya, juga dikedepankan. Sebut saja Nias (Sumatera Utara), Danau Toba (Sumatera Utara, Komodo (Nusa Tenggara Timur), Borobudur (Jawa Tengah), Raja Ampat (Papua Barat), dan Lombok (Nusa Tenggara Barat).
Di tengah melemahnya nilai rupiah terhadap dollar AS, mendorong pariwisata merupakan langkah yang tepat. Mendorong ekspor pada saat ini juga pilihan benar karena daya saing produk ekspor Indonesia lebih murah dalam dollar AS. Hanya pasar global yang lagi melemah dan sebagian besar produk ekspor berupa komoditas jelas tidak banyak berdampak karena lemahnya nilai rupiah.
Harus disyukuri juga, beberapa daerah tujuan wisata di Indonesia punya keunggulan absolut karena tak ada duanya di planet bumi ini. Komodo dengan kadal raksasa komodo merupakan satu-satu binatang prasejarah yang masih ada di planet ini. Demikian juga Danau Toba dengan taman bumi (geopark) peninggalan letusan supervulcano Toba 74.000 tahun lalu. Sementara Candi Borobudur merupakan warisan budaya dunia yang unik.
Mempromosikan daerah tujuan wisata di Indonesia dengan keunggulan absolut ini jelas punya daya tarik kuat. Kemasan promosi harus dibuat menarik, penuh kekuatan sejarah yang fantastis, unik, dan mengedepankan unsur hanya satu-satunya di planet ini. Wisatawan mancanegara bersedia membelanjakan uangnya untuk datang ke Indonesia untuk keunggulan tadi.
Memanfaatkan nilai rupiah yang lagi murah jelas semakin menambah minat wisatawan mancanegara datang ke Indonesia. Namun, suatu hal yang perlu ditekankan, yakni akses yang memadai ke daerah wisata itu, rasa nyaman dan aman serta keramahtamahan dari mereka yang berada di daerah tujuan wisata juga menjadi sebuah tuntutan mutlak. Para pemangku kepentingan, terutama di daerah tujuan wisata, jelas harus siap dengan semangat melayani turis layaknya para tamu yang datang bertandang ke rumah mereka.
Mendorong pariwisata pada intinya memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan rakyat banyak, terutama di daerah tujuan wisata. Restoran, suvenir, dan kegiatan budaya akan tumbuh jika wisatawan kian ramai. Devisa yang dibawa para wisatawan akan langsung menyebar ke tangan masyarakat. Terjadi pemerataan pendapatan langsung. Pariwisata juga praktis minim kandungan impor.
Dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang melemah, semakin kuat momentum mempromosikan pariwisata di Indonesia saat ini. Multibenefit yang diraih. (PIETER P GERO)
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/08/22/Momentum-Murah
-
- Log in to post comments
- 116 reads