BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Masih Dibutuhkan 3.911 Dosen Kontrak

Masih Dibutuhkan 3.911 Dosen Kontrak
Peminat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Meningkat
Ikon konten premium Cetak | 11 Februari 2016 Ikon jumlah hit 35 dibaca Ikon komentar 0 komentar

JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 40 dari 55 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri membutuhkan 3.911 dosen kontrak non-pegawai negeri sipil. Dosen-dosen itu akan ditempatkan di 847 program studi baru yang dibuka dua tahun lalu. Masih ada 15 perguruan tinggi yang belum menetapkan jumlah kebutuhan dosennya.

Hal itu dikemukakan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin seusai peluncuran "Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan Ujian Masuk", Rabu (10/2), di Jakarta.

"Proses merekrut dosen kontrak ini sedang berjalan. Dosen kontrak non-PNS itu tetap bisa berkarier seperti halnya dosen PNS. Bedanya, mereka tidak mendapat pensiun. Mereka akan dikontrak dua tahun dan dapat diperpanjang," ujarnya.

Pengangkatan dosen kontrak diharapkan bisa dilakukan sebelum Juni 2016. Batas waktu ini ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi sebagai syarat akreditasi.

Dari hasil akreditasi ditemukan mayoritas PTKIN mengalami kekurangan dosen. Berdasarkan ketentuan, setiap program studi harus memiliki paling tidak enam dosen.

"Kalau syarat akreditasi tidak terpenuhi, program studi itu akan dibekukan. Ada satu kampus swasta yang sudah ditutup karena membuka kelas jauh, tetapi jumlah dosennya tidak mencukupi," kata Kamaruddin.

Banyaknya jumlah dosen yang dibutuhkan itu merupakan akibat dari pembukaan 847 program oleh Kemenag dalam tiga tahun terakhir. Program studi dibuka di 700 perguruan tinggi yang berada di bawah tanggung jawab Kemenag. Sebanyak 55 kampus di antaranya berstatus negeri.

Kamaruddin menjelaskan, pembukaan program studi besar-besaran dilakukan untuk memperluas akses dan meningkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi nasional yang saat ini baru 30 persen.

Di antara program studi yang baru dibuka, menurut Kamaruddin, ada program studi yang kekurangan peminat. Program studi itu antara lain dakwah, filsafat, akidah, dan tafsir.

Padahal, menurut dia, program studi yang kekurangan peminat itu merupakan kekuatan inti Kemenag. "Meski kekurangan peminat, kami tidak akan menutup program studi itu. Kita masih butuh ahli-ahli tafsir," ujar Kamaruddin.

Agar program studi agama spesifik tersebut tidak kehilangan peminat, mahasiswa dinilai perlu mendapat keterampilan tambahan bahasa Inggris atau lainnya. "Harus inovatif agar menarik. Apalagi menarik mahasiswa yang kini lebih banyak berpikir pragmatis setelah lulus mau kerja apa," kata Kamaruddin.

Pendaftar naik

Secara keseluruhan, jumlah pendaftar calon mahasiswa ke PTKIN dari tahun ke tahun meningkat. Dari 8.845 pendaftar pada 2010, jumlah itu menjadi 79.643 orang pada 1.043 program studi di 55 perguruan tinggi tahun lalu. Kuota kursi yang disediakan perguruan tinggi juga naik, dari 50.532 kursi menjadi 163.745 kursi.

Ketua Umum Seleksi Prestasi Akademik Nasional PTKIN dan Ujian Masuk Tahun 2016, yang juga Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Abd A'la menambahkan, tahun ini pihaknya berharap ada 150.000 pendaftar. Kuota seleksi prestasi akademik tahun ini berjumlah 73.246 orang dari sebelumnya 61.246 orang. Adapun untuk kuota melalui jalur ujian masuk PTKIN, jumlahnya tahun ini mencapai 48.638 orang dari 40.533 orang pada tahun sebelumnya.

Murid yang berprestasi berkesempatan untuk menjadi calon mahasiswa PTKIN melalui jalur prestasi. Madrasah atau sekolah wajib mengisi pangkalan data siswa dan sekolah. Sistem ini juga berlaku di sekolah di bawah tanggung jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Setiap sekolah mendapat kuota sesuai akreditasi. Sekolah akreditasi A bisa mendaftarkan 75 persen murid terbaik di sekolah itu. Akreditasi B 50 persen dan akreditasi C 20 persen. Adapun untuk pola seleksi ujian masuk ke PTKIN digunakan sistem terpadu dan diselenggarakan secara serentak. (LUK)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2016/02/11/Masih-Dibutuhkan-3-911-Dosen-Kontrak

Related-Area: