Tuesday, 11 August 2015
Maluku Jadi Pusat Keamanan Laut Zona Intim
Ambon - Provinsi Maluku saat ini menjadi pusat keamanan laut zona maritim di kawasan Indonesia Timur (Intim). Hal itu dikarenakan daerah penghasil rempah-rempah ini memiliki potensi di bidang perikanan yang sangat besar.
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksma TNI Desi Albert Mamahit kepada wartawan usai melantik Kepala Kantor Keamanan Laut Zona Maritim Timur Vetty Viona Salakay di Kantor Gubernur Maluku Senin (10/8) mengatakan, Maluku akan menjadi perhatian khusus dari Bakamla karena diberikan tanggung jawab untuk menjadi pusat keamanan laut zona maritim di Indonesia Timur.
“Membangun Indonesia menjadi negara maritim yang kuat, maju dan mandiri guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, bukanlah suatu hal yang mudah. Dan untuk mewujudkan hal itu, Provinsi Maluku diberikan tanggung jawab untuk dapat menjadi pusat keamanan laut zona maritim di Indonesia Timur,” ungkap Mamahit.
Pelantikan Vetty Viona Salakay berdasarkan Surat Keputusan Nomor : SKEP-029/KEPALA/BAKAMLA/VII/2015.
Kantor Keamanan Zona Maritim Timur yang berpusat di Ambon punya alasan tersendiri, sebab bukan hanya itu, Laut Maluku pun memiliki potensi di bidang perikanan yang sangat besar yang perlu dijaga.
“Kita akan membangun kantor keamanan zona maritim timur di Kota Ambon, ini merupakan kontribusi yang baik untuk masyarakat yang ada di Maluku. Hal ini membuktikan bahwa Bakamla sangat konsen sekali terhadap masalah keamanan laut di Maluku. Sebagaimana kita tahu bahwa sumber kekayaan laut di Maluku ini sangat besar, terutama perikanannya. Inilah yang harus dijaga agar potensi ini tetap terjaga dan tidak dicuri. Bentuknya ya lewat operasi nusantara dan operasi palapa yang dilakukan oleh Bakamla,” jelas Mamahit.
Ia menambahkan, keberadaan Kantor Keamanan Zona Maritim Timur yang ada di Ambon pun akan ditingkatkan fasilitas dan infrastrukturnya. Dikatakan pula, akan ada pengadaan 3 atau 4 kapal sebagai fasilitas keamanan di Laut Maluku.
“Keberadaan kantor keamanan zona maritim timur yang ada di Ambon, akan ditingkatkan fasilitasnya maupun infrastrukturnya. Jika saat ini hanya ada satu kapal, maka akan diusahakan di tahun-tahun mendatang ada penambahan kapal menjadi tiga atau empat kapal yang akan ditempatkan di Ambon. Alat pantau peralatan warning sistem kita juga berupa radar dan satelit akan dikembangkan, semoga keberadaan kantor ini benar-benar bermanfaat bukan saja bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi Maluku,” ujar Mamahit.
Diakuinya, Bakamla sebagai Institut yang baru saja di bentuk oleh Pemerintah dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Desember 2014, berdasarkan undang-undang yang berlaku, institut ini bertugas untuk menjaga keamanan dan keselamatan laut di Indonesia. “Untuk melangsungkan tugas tersebut, kami sudah melakukan beberapa kegiatan, yakni melakukan operasi-operasi keamanan laut, operasi nusantara dan operasi palapa yang dilakukan sejak Januari sampai sekarang. Dan sepanjang tahun operasi-operasi tersebut tetap dilakukan,” ujarnya.
Sementara itu Gubernur Maluku, Said Assagaff sangat menaruh harapan besar kepada jajaran Bakamla RI khususnya Kantor Keamanan Laut Zona Maritim Timur, untuk menjadi garda terdepan dalam mengamankan dan menjamin keselamatan sumber daya alam kelautan dan perikanan di zona maritim timur.
“Dalam melaksanakan tugas ini, tentunya jajaran Kantor Keamanan Laut Zona Maritim Timur perlu membangun koordinasi dan sinergitas dengan pemerintahan daerah, jajaran TNI/Polri, serta para pemangku kepentingan pengamanan wilayah laut lainnya,” kata Assagaff. (S-43)
- See more at: http://siwalimanews.com/post/maluku_jadi_pusat_keamanan_laut_zona_intim#sthash.zp0gkx3T.dpuf
-
- Log in to post comments
- 92 reads