DEMAM BERDARAH
Libatkan Fasilitator untuk Mengendalikan Vektor
12 Agustus 2015
JAKARTA, KOMPAS — Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitarnya turut memicu penyebaran demam berdarah dengue di suatu daerah. Karena itu, perlu ada fasilitator dalam melaksanakan sosialisasi vektor untuk meminimalkan risiko terjangkit.
Peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga, Jawa Tengah, Wiwik Trapsilowati, mengatakan, pada musim kemarau, risiko demam berdarah dengue berkurang karena perkembangbiakan vektor butuh media air. Meski demikian, telur vektor masih bisa bertahan 3-6 bulan di suhu tertentu. Telur bersarang di sejumlah tempat, seperti barang bekas dan penampungan air yang jarang dibersihkan.
"Saat musim hujan, telur itu menetas, jadi jentik nyamuk, dan berkembang jadi nyamuk yang bisa menyebarkan virus dengue," kata Wiwik seusai parade doktor di Kementerian Kesehatan, Selasa (11/8), Jakarta.
Namun, banyak warga tak menyadari hal itu karena pengetahuan dan kepedulian lingkungan sekitar minim. Di sisi lain tak ada pengawasan berkesinambungan sehingga pengendalian vektor tak optimal. Karena itu, perlu ada fasilitator yang bekerja berjenjang mulai dari tingkat RW untuk menyosialisasikan hidup bersih dan mengendalikan vektor. "Kegiatan itu harus berkesinambungan," ujarnya.
Proses pengendalian dimulai dengan menggalakkan program 3M (menutup, menguras, dan menimbun). Cara lain adalah membuang jentik atau memakai ikan pemakan jentik.
Selain itu, riset vaksin dengue dikembangkan dengan memanfaatkan protein rekombinan non-structural 1 (NS1) dari virus dengue serotipe 1 (DENV1) dari virus dengue strain Indonesia.
Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Christina Safira Whine Lestari, memaparkan pembuatan vaksin itu untuk mencegah infeksi dengue jika digigit vektor. Pihaknya menguji vaksin dengue pada hewan coba.
(B12)
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/08/12/Libatkan-Fasilitator-untuk-Mengendalikan-Vektor
-
- Log in to post comments
- 109 reads