BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Koperasi Diupayakan Bisa Salurkan KUR

KEUANGAN
Koperasi Diupayakan Bisa Salurkan KUR
Ikon konten premium Cetak | 6 Februari 2016 Ikon jumlah hit 130 dibaca Ikon komentar 0 komentar

MATARAM, KOMPAS — Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah terus mereformasi koperasi dengan mengupayakan koperasi untuk usaha kecil dan menengah mendapatkan kredit dengan bunga ringan. Kementerian Koperasi juga mengupayakan agar koperasi simpan pinjam dapat menyalurkan kredit usaha rakyat atau KUR.

Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah AA Gede Ngurah Puspayoga dalam acara "Percepatan Penyaluran KUR 2016 dan Pengembangan Kewirausahaan" di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (5/2).

Hadir dalam acara itu Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM Braman Setyo dan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkop dan UKM Prakoso.

Menurut Puspayoga, Kemenkop dan UKM mendorong upaya bupati dan wali kota melimpahkan kewenangan menerbitkan izin usaha mikro dan kecil kepada camat, seperti yang dilakukan bupati di NTB dan Kalimantan Tengah. Dengan demikian, pelaku usaha mikro dan kecil lebih mudah mendapatkan izin usaha.

Selain itu, kata Puspayoga, Kemenkop dan UKM memperbaiki data koperasi. Sebanyak 62.000 koperasi yang sudah tidak aktif dikeluarkan dari basis data Kemenkop dan UKM. Sebanyak 147.000 koperasi masih aktif. Ia juga mengapresiasi Bank Rakyat Indonesia (BRI) di NTB yang mampu menyalurkan KUR sekitar 20 persen dari alokasi KUR sebesar Rp 1 triliun.

Braman menambahkan, Kemenkop dan UKM mengupayakan lembaga keuangan bukan bank, seperti koperasi simpan pinjam, dapat menyalurkan KUR.

Syarat koperasi simpan pinjam dapat menyalurkan KUR antara lain koperasi simpan pinjam harus sehat dari sisi finansial dan berkinerja baik, bekerja sama dengan perusahaan penjamin dalam penyaluran KUR, dan memiliki sistem daring data KUR dengan sistem informasi kredit program.

Selain itu, kredit yang disalurkan koperasi simpan pinjam hanya kepada anggota, bukan kepada calon anggota, dan seberapa besar kemampuan koperasi simpan pinjam untuk menyalurkan kredit.

Menurut Braman, sudah ada dua koperasi simpan pinjam yang dapat menyalurkan KUR, yaitu di Pasuruan dan Pekalongan. Dengan adanya peran koperasi simpan pinjam, termasuk bank-bank swasta, diharapkan penyaluran KUR pada 2016 lebih besar.

Dari target penyaluran KUR pada 2016 sebesar Rp 100 triliun, pada Januari 2016 dana KUR yang sudah dikucurkan Rp 6,37 triliun atau 6,37 persen dengan 298.709 debitur. Agar penyaluran KUR dapat memenuhi target, diharapkan dana KUR yang dapat disalurkan per bulan berkisar Rp 8 triliun sampai Rp 9 triliun.

Dana KUR 2016 itu meliputi KUR mikro sebesar Rp 61 triliun, KUR ritel Rp 35 triliun, dan KUR penempatan TKI Rp 4 triliun. Adapun bank yang mendapat penugasan penyaluran KUR 2016 antara lain BRI (Rp 66,5 triliun), Bank Mandiri (Rp 13 triliun), dan BNI Rp 12,3 triliun.

Sebelumnya diberitakan komite kebijakan kredit usaha rakyat meminta Otoritas Jasa Keuangan untuk menambah bank pelaksana KUR. Pemerintah meyakini jumlah bank penyalur yang semakin banyak akan mempercepat penyaluran KUR.

Tahun ini ada tujuh bank penyalur KUR. Dari tujuh bank itu, tiga adalah bank pemerintah, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Di samping itu, ada dua bank pembangunan daerah (BPD), yaitu BPD Kalimantan Barat dan BPD Nusa Tenggara Timur. Ditambah dua bank swasta, yaitu Maybank dan Bank Sinarmas, yang khusus menyalurkan KUR bagi tenaga kerja. (FER)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2016/02/06/Koperasi-Diupayakan-Bisa-Salurkan-KUR

Related-Area: