BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Kerja Sama Indonesia dan Thailand Potensial

PERINDUSTRIAN
Kerja Sama Indonesia dan Thailand Potensial
Ikon konten premium Cetak | 29 Juli 2015

JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dan Thailand berpotensi terus meningkatkan kerja sama di bidang industri, termasuk di sektor industri otomotif. Kedua negara memiliki keunggulan masing-masing untuk saling mengisi kebutuhan dan bersinergi memenuhi kebutuhan pasar di ASEAN ataupun di luar ASEAN.

Hal itu mengemuka dalam diskusi yang bertema "Sinergi Produsen Suku Cadang Indonesia dan Thailand Melampaui ASEAN" yang digelar di Jakarta, Selasa (28/7).

"Produksi sepeda motor Thailand sekitar 2 juta unit per tahun, sedangkan Indonesia hampir 8 juta unit. Jadi, Indonesia bisa menjual ke kami, demikian pula untuk mobil penumpang yang banyak diproduksi di sini," kata President of Thai Auto-parts Manufacturers Association (Tapma) Achana Limpaitoon.

Achana menuturkan, ada 17 perusahaan mobil dan 7 perusahaan sepeda motor di Thailand. Ada pula industri-industri pendukung otomotif. Merujuk data Thailand Automotive Institute, jumlah perusahaan lapis pertama sebanyak 462 unit dan perusahaan lapis kedua dan ketiga sebanyak 1.137 unit.

"Produksi mobil di Thailand ada di ranking ke-13 dunia. Kami memiliki pemasok berpengalaman dan kebijakan pemerintah yang mendukung industri," kata Achana.

Berdasar data Tapma, total nilai ekspor komponen otomotif Thailand pada Januari-Mei 2015 sekitar 6,937 miliar dollar AS. Adapun, nilai impor pada periode sama sekitar 5,506 miliar dollar AS. Pasar utama tujuan ekspor adalah Jepang, AS, Malaysia, Indonesia, dan Tiongkok. Adapun negara utama untuk impor adalah Jepang, Tiongkok, AS, Jerman, dan Indonesia.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noegardjito mengatakan, terbuka peluang kerja sama investasi antara Indonesia dan Thailand. Kedua negara dapat bekerja sama untuk mendorong ekspor ke negara lain, seperti Australia.

Pada kesempatan itu, Noegardjito menuturkan kondisi terkini menyangkut penurunan penjualan mobil di Indonesia. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil periode Januari-Juni 2015 525.458 unit. Penjualan ini turun sekitar 18 persen ketimbang periode sama tahun 2014 (642.118 unit).

Secara terpisah, Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia Sigit Kumala menuturkan, penjualan sepeda motor periode Januari-Juni 2015 sekitar 3,171 juta unit atau turun 24 persen ketimbang periode sama tahun 2014.

Project Manager Reed Tradex Company Sirirat Sungvichai menuturkan, pameran Metalex 2015 yang akan digelar di Bangkok pada 18-21 November mendatang memberi peluang bagi pelaku industri mendapatkan solusi teknologi terkini terkait industri logam.

Promosi perdagangan

Penasihat Menteri Bidang Perdagangan Kedutaan Besar Thailand untuk Indonesia Vilasinee Nonsrichai menegaskan dukungan kebijakan Pemerintah Thailand guna mendorong kolaborasi industri antara Indonesia dan Thailand.

Pemerintah Thailand siap mempromosikan perdagangan dan hubungan kedua negara, antara lain pameran dan pengembangan jaringan. Hal itu dinilai penting untuk memperbesar peluang bisnis kedua negara, termasuk dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"AEC Business Support Center siap memberikan informasi terkait hal itu. Thai Trade Center, Jakarta di Kedutaan Besar Thailand pun terbuka bagi yang ingin mendapatkan informasi, kata Vilasinee. (CAS)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2015/07/29/Kerja-Sama-Indonesia-dan-Thailand-Potensial

Related-Area: