BEKERJA DAN BERBAKTI UNTUK KEMAJUAN KTI

Infrastruktur Dukung Pariwisata

KEPARIWISATAAN
Infrastruktur Dukung Pariwisata
Ikon konten premium Cetak | 25 Januari 2016 Ikon jumlah hit 36 dibaca Ikon komentar 0 komentar

JAKARTA, KOMPAS — Program pemerintah untuk mengembangkan sepuluh destinasi wisata prioritas memerlukan dukungan infrastruktur dasar yang memadai. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mendukung dengan membangun akses jalan, suplai air bersih, dan sanitasi dengan anggaran sekitar Rp 4 triliun.

"Presiden ingin agar 10 destinasi wisata didukung sehingga dapat mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara. Semua program kementerian dikeroyok di situ. Kami mendukungnya. Misalnya, destinasi wisata di Labuan Bajo butuh air dan toilet berstandar hotel bintang empat," tutur Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam diskusi soal infrastruktur yang diselenggarakan Kementerian PUPR, Markplus Center for Infrastructure, dan Galang Kemajuan Center, Sabtu (23/1), di Jakarta.

Pemerintah telah menetapkan sepuluh destinasi wisata unggulan, yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Borobudur (Jawa Tengah), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Belitung (Bangka Belitung), Morotai (Maluku Utara), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan Tanjung Lesung (Banten). Pengelolaan destinasi unggulan itu berwujud kawasan ekonomi khusus.

Menurut Basuki, pembangunan infrastruktur untuk mendukung pariwisata secara khusus akan dimulai 2016. Namun, sebenarnya pembangunan sarana dan prasarana lain sudah dilakukan meski dengan skala kecil.

Perawatan

Menurut Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Andreas Suhono, pihaknya akan menambah sarana dan prasarana di 10 destinasi wisata prioritas secara bertahap, seperti di Labuan Bajo. Meski sudah tersedia, masih diperlukan sarana dan prasarana untuk sanitasi, pengelolaan sampah dan limbah.

"Yang penting perawatan sarana dan prasarana yang sudah dibangun. Ketika Sail Komodo, (sarana dan prasarana) itu kita sudah bangun, tetapi tidak dirawat oleh pemerintah daerah," kata Suhono. Sail Komodo diselenggarakan pada bSeptember 2013 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto W Husaini mengatakan, pihaknya akan meningkatkan kualitas akses jalan menuju 10 destinasi wisata prioritas. "Rencana jalan tol sudah diarahkan ke Tanjung Lesung. Kami akan alokasikan anggaran untuk membangun jalan lingkar Samosir dan jalan lingkar Danau Toba," katanya.

(NAD)

Sumber: http://print.kompas.com/baca/2016/01/25/Infrastruktur-Dukung-Pariwisata

Related-Area: